Selasa, 29 November 2011

Orang Kreatif Lebih Mudah Berbohong


MASSACHUSETTS - Dalam urusan mendapatkan uang, orang-orang kreatif cenderung lebih mudah menipu dibandingkan dengan mereka yang kurang imajinatif.

Sebuah penelitian yang baru-baru ini dilakukan menyatakan bahwa tipe kreatif lebih terampil dalam mengutarakan alasan logis dari sebuah tindakan yang kurang etis.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengukur kecerdasan dan kreativitas dari 97 mahasiswa dari beberapa universitas lokal di begian tenggara Amerika Serikat (AS). Responden tersebut diminta untuk menyelesaikan serangkaian tes psikologis. Kemudian dilakukan 5 percobaan untuk menentukan apakah orang-orang kreatif cenderung lebih mudah menipu, ketika dihadapkan pada situasi yang memungkinkan mereka membuat alasan logis untuk kebohongannya.

Salah satu eksperimen yang dilakukan dalam penelitian tersebut adalah, melihat berbagai gambar yang terbuat dari kumpulan titik pada dua sisi garis diagonal, dan harus menemukan sisi mana yang memiliki titik lebih banyak. Meskipun seandainya dicoba sampai 100 kali, hampir tidak mungkin mengetahui sisi mana yang memiliki lebih banyak titik.

Diwartakan melalui Livescience, Selasa (29/11/2011), seorang peneliti, Francesca Gino dari Harvard University mengatakan, "Kreativitas yang lebih besar membantu individu menyelesaikan berbagai jenis tugas sulit, tapi letupan-letupan kreativitas dapat menyebabkan individu memilih cara yang tidak etis ketika mencari penyelesaian sebuah masalah atau tugas."

Para peneliti mencatat bahwa mereka menciptakan situasi yang membuat responden tergoda oleh uang dan melakukan penipuan. Lebih lanjut, diperlukan penelitian mendalam mengenai masalah ini. (tyo)

Kenapa Bulan Bisa Bercahaya?

DORCHESTER - Orang-orang pada zaman kuno mengira Bulan memiliki sinarnya sendiri. Tapi sebenarnya Bulan sangat gelap dan tidak bercahaya seperti terlihat oleh kita. Jadi, bagaimana Bulan bisa terlihat bercahaya?

Bulan dapat terlihat bercahaya karena memantulkan sinar Matahari sesuai dengan orbitnya, tapi tidak seluruh permukaan bulan memantulkan cahaya. Dari keseluruhan permukaannya, hanya setengah saja yang menghadap langsung pada Matahari, dan memantulkan cahaya. Cara Bulan memantulkan cahaya juga berbeda dengan cermin.

Diwartakan melalui HowItWorks, Rabu (30/11/2011), pada saat Bulan purnama, Matahari secara langsung berada pada garis Bumi dan Bulan. Ketika yang terlihat di langit adalah bulan sabit tipis, ini menandakan Matahari hanya menyinari bulan dari samping.

Cara memantulkan seperti ini mirip dengan cermin, tapi tidak dapat dikatakan seperti cermin. Semua benda di luar angkasa memiliki albedo yaitu sebuah ukuran utnuk kemampuan benda tersebut memantulkan cahaya. Misalnya benda seperti es, dan tanah. Es memiliki albedo tinggi, sedangkan tanah memiliki albedo rendah.

Namun, albedo Bulan sebenarnya sangat rendah, bahkan mirip dengan batubara. Cahaya terang tersebut sebenarnya hasil dari efek oposisi. Efek ini serupa dengan yang terjadi ketika melihat lampu mobil menyinari jalan gelap, jalan tersebut akan terlihat lebih terang dibanding ketika tak ada cahaya yang menerpanya.

Pada kasus Bulan, Matahari yang bersinar langsung ke arahnya menimbulkan cahaya Bulan. Pantulan cahaya ini kemudian diperkuat oleh sejumlah besar debu di permukaannya, sehingga bisa terlihat lebih terang. (tyo)

Minggu, 27 November 2011

Adab Berhubungan dengan lawan jenis (2)


ADAB HUBUNGAN DENGAN LAWAN JENIS DALAM ISLAM
 

Berikut rangkaian tulisan adik2 mentor saya tentang adab ketika bergaul dengan lawan jenis : 
Semoga bermanfaat


ADAB HUBUNGAN DENGAN LAWAN JENIS DALAM ISLAM
Oleh : Tabroni Afikri


Rasulullah saw bersabda: “Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mencapai kemampuan ba’ah, maka menikahlah. Karena sesungguhnya, pernikahan itu lebih mampu menahan pandangan mata dan menjaga kemaluan. Namun, barangsiapa yang belum memiliki kemampuan, hendaklah ia berpuasa karena sesungguhnya puasa itu akan meredakan gejolak hasrat seksual.” (HR. Bukhari: 5066)

Bercermin dari perkataan Rasulullah di atas, sudah barang tentu kita tahu bahwasannya menjaga hawa nafsu itu amatlah penting, terlebih bagi kita yang notabene Allah ciptakan sebagai makhluknya yang dibekali hawa nafsu.

Kategori nafsu itu sendiri memanglah bermacam-macam, namun yang akan saya bahas pada artikel saya kali ini adalah mengenai bagaimana Islam sebegitu telah mengaturnya batasan-batasan hubungan antara lawan jenis.

Manusia sebagai makhluk sosial memang memiliki ketergantungan tinggi terhadap manusia lain, begitupun dari diri seorang pria yang membutuhkan kehadiran seorang wanita, dan sebaliknya. Hal semacam ini bisa menjadi sangatlah rumit apabila kita kaitkan seberapa Islam telah membatasi pergaulan antara pria dan wanita.

Kita bisa ambil contoh dari pergaulan antara lawan jenis yang tidak membentengi diri mereka terhadap aturan Islam: pemerkosaan, sex bebas, ciuman, dan lain sebagainya. Apa perbuatan yang mereka lakukan tidak akan menimbulkan penyesalan atau setidaknya dampak buruk terhadap diri mereka di kemudian hari? Sudah barang pasti berbagai dampak buruk akan mereka rasakan, seperti rasa cemas yang berkepanjangan, kehamilan di luar nikah, atau bahkan yang lebih parah menggugurkan kandungan hasil hubungan pranikah mereka.

Hal-hal di atas kemungkinan besar bisalah terjadi, mengingat pengaruh budaya dari berbagai penjuru dunia sangatlah besar andilnya terhadap akhlak manusia.

Lalu, bagaimana Islam mengatur batasan hubungan antara lawan jenis?

Sesungguhnya, Islam tidaklah begitu membatasi hubungan/interaksi antara pria dan wanita dalam pergaulan, mengingat memang pada dasarnya hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Namun, seiring dengan kelonggaran aturan tersebut, tidak lantas kita kehilangan kontrol untuk tetap kembali pada syariat Islam yang mengajarkan kita perihal adanya larangan seorang pria terlalu berhubungan dekat dengan seorang wanita, kecuali mereka memang telah menjadi sepasang suami-istri sah.

Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan, dan Allah telah menetapkan jodoh untuk kita sedari kita masih berada di dalam kandungan ibu kita. Maka dengan demikian, ada baiknya kita tidak perlu cemas memikirkan kalau pada akhirnya kita belum jua mendapatkan pasangan. Cobalah berikhtiar, lantas bertawakal, niscaya Allah akan melihat kita. Karena Allah senantiasa beserta orang-orang yang bersabar.
Hanya Allah, Tuhan Maha Mengetahui.



 
Adab Hubungan Dengan Lawan Jenis
Oleh : Muhammad Shidiq
            Hubungan dengan lawan jenis diatur dalam aturan kemuhriman. Seperti tidak boleh saling bersentuhan, tidak boleh memandang terlalu lama, harus ada orang ketiga untuk menghindari fitnah, dan dalam islam tidak ada istilah pacaran, karena pacaran sangatlah melanggar aturan-aturan kemuhriman. Jika seorang laki-laki berniat untuk menikah seharusnya langsug meminang dan datang ke orang tuanya, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

            Yang di maksud muhrim adalah, orang yang haram dinikahi, seperti antara saudara kandung, saudara sesusu, saudara sebapa dll. Jadi golongan orang-orang diatas tersebut boelh melanggar aturan kemuhriman namun tidak boleh dinikahkan.



 
‘Adab Hubungan Dengan Lawan Jenis Dalam Islam’
Oleh : Dinan Yuniar Pramulia


            Manusia adalah makhluk sempurna yang diciptakan oleh Allah swt, karena dibandingkan dengan makhluk-makhluk ciptaan lainnya, manusia lah yang diberi akal olehnya, sehingga manusia diberikan hawa nafsu yang begitu besar. Dan manusia diciptakan berpasangan, yaitu pria dan wanita. Di dalam islam, telah di atur etika dan adab dalam berhubungan antar lawan jenis, dan itu sangatlah dibutuhkan oleh setiap manusia untuk meraih ridho dan kecintaan Allah.

            Terutama setelah pria beranjak dewasa, dia harus pintar-pintar menjaga jarak atau batasan terhadap lawan jenisnya, agar tidak timbul fitnah diantara mereka.Adab pergaulan antara laki-laki dan perempuan berguna agar kaum Muslim tidak tersesat di dunia.Adab-adab tersebut antara lain:
1.      Menundukkan pandangan terhadap lawan jenis Allah berfirman: “Katakanlah kepada laki-laki beriman: Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nur: 30) ”Dan katakalah kepada wanita beriman: Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nur: 31)

2.      Tidak berdua-duaan Rasulullah saw bersabda: “Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan (khalwat) dengan wanita kecuali bersama mahromnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3.      Tidak menyentuh lawan jenis Di dalam sebuah hadits, Aisyah ra berkata, “Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat (janji setia kepada pemimpin).” (HR. Bukhari). Hal ini karena menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan salah satu perkara yang diharamkan di dalam Islam. Rasulullah bersabda, “Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, (itu) masih lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani dengan sanad hasan).





 


Adab Berhubungan dengan lawan jenis (1)


Berikut rangkaian tulisan adik2 mentor saya tentang adab ketika bergaul dengan lawan jenis : 
Semoga bermanfaat

Adab Pergaulan dengan Lawan Jenis
Oleh: Muhammad Fauzan Ghozi

“dan bahwasannya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan” (QS An-Najm: 45)

Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan. Pasangan manusia itu hadir dengan saling melengkapi. Terbukti dalam sejarah manusia saat pertama kali nabi Adam diciptakan. Beliau (nabi Adam) merasa sepi dalam kesendirian, ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya. Maka Allah menciptakan seorang wanita yang bernama Siti Hawa untuk melengkapi hidup nabi Adam. Sejarah tersebut teralami oleh setiap insan di muka bumi ini. Semua orang pasti membutuhkan lawan jenisnya baik itu orangtua, saudara, teman, kekasih, atau yang lain sebagainya.

Permasalahan yang saat ini terjadi adalah bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis itu, khususnya dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya. Masih banyak diantara umat muslim yang belum paham dengan adab bergaul dengan lawan jenis. Adab bergaul dengan lawan jenis dibutuhkan oleh setiap manusia untuk tetap berada dalam koridor islam dan tentunya demi meraih ridho dan kecintaan Allah SWT.

Saat menginjak remaja, kaum muslim dan muslimah dihadapi oleh godaan yang amat besar, yaitu ketertarikan dengan lawan jenis. Bukan hal yang mudah bagi remaja muslim saat melewati masa ini, namun sungguh sangat indah bagi para remaja yang bisa dikatakan lulus pada tahap puberitas ini. Sebenarnya perasaan suka kepada lawan jenis itu wajar dan sunatullah, tapi yang membuat perasaan itu salah apabila seseorang telah salah melangkah, yaitu telah melebihi batas seharusnya. Batasannya itu dengan tidak berlebih-lebihan. Apa yang dinamakan sunatullah itu perasaan yang wajar dan fitrah manusia, itu semua harus dijaga jangan sampai perasaan itu melebihi daripada perasaan cinta kepada Tuhan yang menciptakan, Allah SWT. Jadi fitrah manusia tersebut harus dijalani biasa saja, sewajarnya, dan tidak berlebihan karena bisa fatal akibatnya. Salah satunya apabila kita menyukai lawan jenis, belum tentu orang itu menyukainya juga, bisa jadi perasaan itu bertepuk sebelah tangan. Tetapi apabila kita selalu mengatasnamakan cinta kepada Allah, Allah tidak akan pernah menyakiti hamba-Nya, kekasih-Nya. Ketika kita sedih Dia ada, ketika kita merasakan kegembiraan Dia juga ada. Allah tidak akan pernah meninggalkan kita.

Melaksanakan apa yang telah dipaparkan tersebut tentunya bukan hal yang mudah, tetapi akan sangat membantu apabila umat muslim mengamalkan apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan terhadap lawan jenis, khususnya terhadap bukan muhrimnya. Seperti menjaga dan menundukkan pandangan, yaitu berhati-hati dan berusaha untuk tidak melihat apa yang bukan haknya, tetapi juga tidak memalingkan wajah agar objeknya tidak merasa tersinggung. Selain itu berusaha untuk tidak berdua-duaan. Menurut Rasulullah SAW jika lelaki dan perempuan berduaan maka akan muncul yang ketiga, yakni setan.

Demikian beberapa pergaulan yang perlu diperhatikan setiap umat muslim. Islam tidak pernah melarang bergaul dengan siapa pun. Bergaul bahkan sangat dianjurkan sebagai upaya meningkatkan ukhuwah islamiyyah. Apa yang dilarang itu adalah pergaulan secara bebas yang tidak mematuhi norma-norma agama.

 
ADAB BERHUBUNGAN DENGAN LAWAN JENIS MENURUT ISLAM
 Oleh : Bangbang M Rizki
Dewasa ini kita tahu bahwa pergaulan para remaja di negara kita ini sudah jauh dari adab, nilai, dan norma kehidupan. Apalagi di kota kota besar seperti Jakarta dan Bandung ini, seolah olah tidak ada lagi aturan yang mengekang para remaja untuk bertindak sesuka mereka. Sudah tidak asing lagi kita melihat para remaja terutama perempuan mengenakan pakaian yang sangat minim, dan bertentangan dengan cara berpakaian wanita muslim dalam islam. Mereka mengenakan pakaian seperti ini bertujuan untuk memikat lawan jenisnya. muda mudi zaman sekarang seperti sudah menghalalkan apa itu yang namanya berhubungan suami istri sebelum waktunya, ini dikarenakan karena mereka tidak mempunyai dasar dasar keimanan dan adab yang kuat, maka dari itu mereka mudah untuk terjerumus  ke dalam jurang kemaksiatan, dan tidak hanya itu bahkan banyak remaja  menjadi kupu – kupu malam dan mereka menjual harga dirinya demi kepuasan duniawi semata. Sungguh ironis keadaan zaman sekarang ini, bila sudah seperti ini sebenarnya salah siapa? 

Sebenarnya kembali lagi ke pribadi individunya sendiri, dalam islam sudah diatur dan dijelaskan adab berhubungan dengan lawan jenis, jika kita berpegang teguh pada hakikat demikian, kita akan terhindar dari kemaksiatan dan hal hal buruk lainnya yang dapat merusak moral dan menjerumuskan kita ke  dalam hal yang negatif.

Ada beberapa adab berhubungan dengan lawan jenis menurut islam yang pertama, untuk meghindari dari zinah sebaiknya laki – laki dan perempuan tidak melakukan kontak fisik walaupun itu dikatakan ringan, seperti berpegangan tangan dll, karena berawal dari hal yang kecil yang semakin lama akan berujung pada perzinahan atau kemaksiatan, selain itu sebaiknya bila kita telah cukup umur dan sudah memilih calon pasangan hidup alangkah baiknya langsung menikah dan tidak berpacaran terlebih dahulu. InsyaAllah jika kita berpegang pada keimanan, adab, nilai, dan norma kita tidak akan terjerumus ke dalam jurang kemaksiatan, dan InsyaAllah akan selalu mendapat ridho dari Allah swt.