Selasa, 27 Maret 2012

Ikhwan-Akhwat


UNTUKMU IKHWAN
Ikhwan.. Oh Ikhwan…
Bismillah…..
Parasmu sungguh rupawan
Sikapmu begitu sopan.
Bikin ukhti pada kagak bisa jaga pandangan.
Tiba-tiba kau bilang cinta padanya wan.
Kau bilang ingin ta’arufan.
Tapi kenapa kau tak bisa menjaga izzah wan.?
Ta’aruf kok sering sms dan telphonan?
Bukan nanyain hal yang darurat malah becanda gak karuan.
Malah bilang sayang sampe mesra kaya udah halal aja Wan.
Ikhwan oh Ikhwan..
Di ingatkan malah mengeluarkan jurus seribu alasan.
Katanya cuma lewat telphone gak nyampe sentuhan.
Obrolannya pun yang sopan-sopan.
Dalam Islam pun tak ada dalil yang menyatakan secara
langsung haramnya pacaran.
“Dan Janganlah kamu mendekati Zina”
itu gak cukup ya Wan.?
Ikhwan Oh Ikhwan…
Bahasa Arabmu pinter ciri anak pesantrenan.
Ilmu mu tak sedkit ya Wan.?
Tapi nafsu kau perturutkan,
ilmu jadi terlupakan.
Ikhwan oh Ikhwan…
Ingatlah Wan..
Wanita adalah fitnah terbesar untukmu.
Ukhti oh ukhti…
Jilbabnya indah bak bidadari.
Senyumnya manis menawan hati.
Bikin ikhwan gak bisa nahan diri.
Buat ngungkapin “ana uhibbuki ya ukhti..”
Tapi kenapa malumu tak bisa kau pertahankan ukhti.?
Ikhwan baru kenal langsung kau ladeni.
Terjerat rayuan ikhwan yang ngajak Ta’arufan.
Di mintai nomor telphone langsung kau berikan.
Di sms senengnya bukan kepalang.
Di telphone malah keenakan.
Ukhti.. oh Ukhti…
Sadarkah.? Dia belum menjadi kekasih halalmu.
Keberadaanya belum mendapat ridha dari Rabb-Mu.
Dia rajin menelponmu.
Apakah kau tak malu.?
Bukan padaku, tapi Pada Allah yang Maha Melihat.
Ukhti Oh Ukhti…
Pandai-pandailah menjaga izzah.
Hati ini adalah milik Allah.
Dan menjaga hati ini adalah amanah.
Duhai Ikhwan sejati..
Jika kau mencintaiku,
tak perlu mendekatiku,
tak perlu merayuku,
tak perlu mengucapkan kata-kata mesramu.
Simpan saja semua itu untuk
kekasih halalmu nanti.
Cukuplah kau mencintai-Nya
dengan sepenuh hati.
Karena dengan cinta-Nya pula aku akan mencintaimu karena-Nya.
Duhai akhwat sejati..
Tak usah terbuai dengan rasa cinta.
Tak perlu tergoda bila ada yang mendekat.
Tak perlu terlena dengan rayuannya.
Tak perlu terhanyut oleh kata-kata mesranya.
Jagalah hatimu untuk kekasih halalmu..
Cukuplah kita mencintai Allah dengan segenap hati.
Karena dengan Cinta-Nya pula kita akan di cintai oleh
Pangeran yang mencintai kita karena-Nya.
IKHWAN APA BAKWAN?!
Oh…. Ikhwan
Apa bedanya dengan si Marwan
Si Ali, Paijo atau si Iwan
Oh ternyata cuma sebutan
Oh…. Ikhwan
Walaupun tidak rupawan
Alias modal tampang pas-pasan
Tetep aja tebar senyuman
Oh…. Ikhwan
Gayanya sih bisa ketebak & kelihatan
Jenggot melambai,baju koko & sendal jepit usang
Sesekali komat-kamit sambil jalan
Oh…. Ikhwan
Nyarinya susah-susah gampang
Kadang di masjid, kampus or sekolahan
Mungkin juga lagi nyari sampingan
Nggak taunya buat biaya walimahan :)
Oh…. Ikhwan
Anehnya kalo lagi jalan
Ngukurin tanah apa ngitung lantai sih, wan?
Oh….. ternyata dia jaga pandangan !!!
Ikhwan… Ikhwan…
Lucunya kalo akhwat sedang berpapasan
Langsung minggir! , acuh tak acuh kaya’ musuhan
(Gubrak…!!!!! apaan tuh, wan?)
Eh…. dia jatuh, kagak ngeliat ada selokan :) )
Oh…. Ikhwan, apa semuanya begitu, wan ?
Ada nggak yang masih tebar pesona & jelalatan ?
Berarti itu bukan ikhwan, (kan cuma sebutan ?!!)
Nah para akhwat, hati-hati mungkin dia nyari
pasangan
Sumber:
- Dari penelitian dan pengalaman yang panjang.
- http://www.facebook.com/negara.tauhid/posts/1561271409037?ref=notif&notif_t=comment_mention
- “Untukmu Ikhwan”, http://afieq.mywapblog.com
- “IKHWAN APA BAKWAN”, Penerbit Shafa Publika.
By: Komunitas ANTI JIL (Jaringan Ikhwan Lebay).
Sumber : http://gizanherbal.wordpress.com/2011/10/17/rayuan-rayuan-berbahaya-ikhwan-ke-akhwat/

Sabtu, 24 Maret 2012

Mengkritisi kenaikan BBM

Ditulis Oleh : Muhammad Mabrudy

Hal sekecil apapun haruslah kita lakukan demi melakukan perubahan di bumi Indonesia ini,  satu minggu lagi tepat tanggal 1 april pemerintah berencana akan menaikan harga BBM Premium, namun jauh-jauh hari berbagai macam penolakan muncul di mana-mana, mulai dari media cetak, media elektronik, demo masyarakat, buruh ataupun mahasiswa. Kasus pembakaran ban, shalat ghaib di jalan, pemboikotan jalan sampai penurunan poto presiden di gedung DPR juga bermunculan di mana-mana semenjak beredarnya kabar ini. Terakhir semakin mendekati hari kenaikan BBM ternyata bahan-bahan kebutuhan pokok sudah mulai merangkak naik ditambah lagi BBM bersubsidi yang tiba-tiba menghilang ditimbun oleh oknum-oknum yang tidak bertangggung jawab.

Banyak sekali pemaparan yang dilakukan baik oleh politisi ataupun para ahli tentang dukungan dan penolakan kenaikan BBM ini. Salah satunya menybutkan bahwa kenaikan BBM adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan APBN negara tentunya pengurangan subsidi ini diiringi dengan naiknya inflasi dan pengeluaran biaya lain yaitu BSM (versi terbarunya BLT). Para politisi lain pun menyampaiakan argumennya mulai dari kondisi masyarakat yang sangat menghawatirkan, pengelolaan minyak antara pertamina dan pemerny=tah yang mengundang banyak pertanyaan sampai dengan proses pembagian BSM (bantuan sementara masyarakat) yang digadang-gadang pemerinta untuk membantu masyarakat miskin dianggap tidak mendidik bangsa.

Perdebatan para ahli dan poltisi pun seakan tiadak akhir diiringi saling hujat dan menjatuhkan seolah-olah ada kepentingan lain dalam perdebatan mereka, presiden pun ikut angkat bicara dan rakyat pun sampai dibuat jenuh dengan perdebatan yang berkepanjanngan ini. Mereka para pejabat dan anggota dewan seolah-olah sedang bermain layar lebar dengan rakyat Indonesia adalah para penontonnya. Dengan semua hal yang terjadi kenaikan BBM bukanlah hal yang tepat terutama bagi masyarakat awam yang tidak mengerti sama sekali tentang regulasi di pemerintahan.

Rakyat kecil hanya tahu bahwa sanya beberapa bulan yang lalu pemerintah yang pada kasusu ini diwakili oleh presiden telah melakukan belanja yang sangat besar yaitu pesawat kepresidenan dengan harga kurang lebih Rp 912 Miliar setara dengan pembangunan 4 ribu sekolah rusak dan setara untuk kehidupan bertahun-tahun ribuan rakyat mikin. Mereka hanya tahu bahwa sanya seorang anggota dewan yang menyetujui kenaikan BBM ini duduk di DPR dengan  kursi yang berharga 24 juta per unit atau mungkin setara dengan biaya hidup 1 tahun sebuah keluarga besar yang miskin. Mereka tidak pernah mengerti tentang penyelamatan anggaran negara, mereka tidak pernah mengerti tentang defisit anggran yang mereka mengerti adalah bagaimana mereka menghidupi keluarga, mereka terus berusaha untuk terus bertahan hidup.



Harusnya para pejabat dan anggota dewan merasa MALU dengan kondisi ini.. Mereka harusnya tidak terlalu banyak melakukan perdebatan dalam berbagai media yang seolah-olah merupakan sebuah pencitraan di depan masyarakat yang tidak berujung. Para pejabat dan para wakil rakyat harus lebih banyak mendengar suara rakyat dan melakukan hal-hal yang sangat konkrit dalam menyelesaikan permasalahan bangsa ini, bahkan ketika anggaran negara benar-benar tidak bisa diselamatkan dengan pengurangan pos anggaran di mana-mana harusnya mereka sadar bahwasanya saat ini mereka telah menikmati uang rakyat berupa fasilitas yang sangat nyaman digunakan, harusnya mereka pun bisa rela untuk mngembalikan salah satu fasilitas yang sekarang mereka gunakan contohnya mobil dinas yang mewah. Bila semua anggota DPR RI dan DPRD di 33 provinsi ditambah para MENTRI dan Pejabat DINAS di 33 provinsi juga mengembalikan mobil yang mereka gunakan sekarang kepada negara mungkin permasalahan ini bisa dislesaikan atau mungkin defisit negara tidak akan terlalu besar dengan naiknya harga BBM ini.

Toh dengan melakukan ini para pejabat tidak akan jatuh miskin, ketika mobil dinas dikembalikan mereka masih punya mobil pribadi ataupun kalo tidak punya kan masih ada motor, mereka memang bekerja untuk rakyat dan tidak seharsnya pula menggunakan terlalu banyak uang rakyat, mereka harus sadar bahwasanya mereka jadi pejabat dan wakil rakyat bukan di negara maju yang sudah mapan perekonomiannya tetapi di negara berkembang yang masih penuh dengan kemiskinan.

Mungkin tulisan ini tidak akan sedikit pun merubah kebijakan pemerintah, tetapi mudah-mudahan akan menjadi bahan renungan bagi penulis dan pembaca. Wallahu a'lam.
Semoga Bermanfa'at. 

Senin, 19 Maret 2012

Kecepatan Terminal, Gambaran Orang dalam Menghadapi Amanah Baru


Ditulis oleh : Muhammad Mabrudy

"Suatu benda yang dijatuhkan bebas dalam suatu fluida kental, kecepatannya makn membesar sampai mencapai suatu kecepatan terbesar yang tetap. Kecepatan terbesar yang tetap ini dinamakan kecepatan terminal." (kutipan) 

Dalam menghadapi lingkungan baru biasanya orang akan memiliki semangat yang sangat tinggi dalam menghadapi dinamika pada lingkungan tersebut begtu pula ketika seseorang menghadapi amanah baru. Hal ini dapat terjadi karena orang tersebut masih belum mengetahui dan merasakan masalah-masalah yang akan dihadapinya di lingkungan baru tersebut, sehingga lama ke lamaan semangatnya akan semakin pudar dan kembali kepada hakikat dan prinsipnya yang dulu.

Persitiwa di atas sangat tepat bila kita analogikan dalam fisika terutama yang berhubungan dengan viskositas dan kecepatan terminal, walaupun di dalamnya terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan ini haruslah bisa kita teladanai karena pada hakikatnya hukum alam selalu memebrikan kita berbagai macam keteladan untuk sebuah makhluk yang disebut manusia. Sebuah bola dari udara ketika dimasukan ke dalam medium yang berbeda (dalam hal ini fluida kental) maka bola tersebut akan bergerak dengan kecepatan yang semakin lama semakin tinggi sampai pada kecepatan maksimum yang tetap. Sedangkan bila seseorang memasuki amanah baru maka dia akan memiliki semangat yang tinggi samapai pada akhirnya da mengetahui masalah dan kejenuhan dalam amanah barunya sehingga semangatnya akan menurun samapai semangat minimum yang tetap.

Belajarlah dari bola tersebut, belajarlah dari viskositas tersebut sebuah bola pun bergerak ke bawah hanya dengan satu gaya yaitu gaya berat yang tetap tetapi dia terus bergerak semakin cepat sampai pada kecepatan maksimum yang konstan padahal dalam gerakannya bola tersebut mengalami dua hambatan yang besar pula yaitu gaya viskositas dan gaya apung. Bola tersebut telah mempersiapkan bahwa pada gerakannya dia akan menghadapi banyak hambatan. Maka kita pun harus bisa menjaga semangat kita ketika menghadapi amanah baru  buatlah sumber semangat kita sebagai sumber yang konstan bukan sumber yang disbabkan oleh niat-niat yang konstan. Sumber dari lubuk hati yang paling dalam adalah sumber yang konstan sumber yang hanya mengaharapkan ridho Allah SWT bukan sumber yang naik turun yatu sumber yang berasal dari luara ataua bahkan sumber yang hanya menimbulkan kepuasan pribadi saja.

Bila kita sudah bisa mencoba untuk menjaga sumber semangat yang konstan tersebut maka semakin lama kita mengenal amanah, kita akan menjadi lebih semangat dalam mengahadapinya walaupun ketika itu hambatan akan semakin bertambah dan berlipat sehingga pada akhirnya kita akan mencapai suatu kondisi dimana kobaran semangat kita adalah tetap dalam keadaan maksimum dan tidak terganggu oleh kondisi sekitar.

Wallhu a'lam
semoga bermanfaat

Minggu, 18 Maret 2012

Sepak Bola dan Cinta


Ditulis oleh : Muhammad Mabrudy

Dalam berbagai hal ketika orang membaca judul di atas maka yang akan muncul adalah percintaan-percintaan pemain sepak bola baiak dengan selebritis ataupun pasangan-pasangan mereka yang sering disorot oleh media. Namun tulisan penulis hri ini akan mengulik sepak bola dan prinsip dalam bermain sepak bola dengan kehidupan cinta sesama manusia khususnya dengan lawan jenis.

Berawal dari ungkapan seorang kawan ketika merayupasangannya di berkata “bila dalam sepak bola pemain menggiring bola menuju gawang maka aku akan menggiring mu menuju ke dalam pelaminan”. Maka izinkan penulis menerjemahkan ungkapan kawan penulis dengan pemahaman penulis.

Sepak bola adalah olahraga yang banyak diminati oleh penghuni bumi terbukti sepak bola tidak hanya menjadi sebuah cabang olahraga yang akan menyehatkan badan tetapi sepak bola bermakna lebih dari sekedar olahraga, sepak bola telah menjadi penghibur masyarakat kota dan desa sepak bola telah menjadi mata pencaharian kaum pria dan sepak bola telah menjadi ajang bisnis bagi pemegang dolar dunia. Namun di samping realita yang ada sepak bola tetaplah sebuah permaianan yang terdiri dari 2 tim dengan masing-masing tim terdiri dari 11 pemain di lapangan yang bertujuan satu menggiring bola menuju gawang sehingga terciptalah sebuah gol. Seindah apapun pemain menggocek bola, seramai apapun penonton di lapangan sepak bola tidak akan seru tanpa sebuah gol. Gol adalah harga mati bagi seorang pemain, pelatih, oficial, suporter, pemilik klub dan segenap penikmat sepak bola.



Mari beranjak ke dalam dunia percintaan, percintaan antara seorang pria dan wanita percintaan yang dalam masyarakat zaman sekrang lebih sering dikenal dengan sebuah kata yaitu “pacaran”. Seorang yang sedang pacaran katanya sedang merasakan masa-masa yang paling indah dalam hidupnya sampai-sampai mereka sering mengklaim bahwa dunia hanyalah milik mereka berdua sedangkan orang lain hanyalah numpang.

Penulis hanya ingin mengingatkan bahwasanya ketika dua orang insan berpacaran pada hakikatnya semua orang sedang memperhatikan layaknya 2 tim yang sedang melakukan pertandingan sepak bola. Seorang yang mendeklarasikan bahwa dirinya berpacaran dengan sesorang berarti di telah berjanji kepada semua suporter bahwa dia akan mencetak gol dia telah berjanji kepada orang di sekitarnya bahwa di akan menikah dengan nya, tetapi bukan berarti orang yang memendam rasa cinta nya dengan tidak berpacaran tidak ingin mencetak gol tetapi mereka sama-sama seorang pemain yang mengharap kan gol dan hanya mengucapkan gol setelah gol itu tercipta. Seorang yang tidak berpacaran tidak pernah mengubar janji kepada orang disekitarnya untuk menikah dengan siapapun karena dia tahu bahwa perasaan perempuan dan orang-orang di sekitarnya terlalu berharga untuk dijanjikan sesuatu yang belum pasti tetapi di tetap mencintai perempuan layaknya laki-laki normal dan di akan mengungkapkan cintanya setelah dia merasa yakin bahwa perempuan ini adalah pasangannya yang sah.

Adapun untuk orang yang berpacaran penulis hanya ingin mengingatkan juga bahwa dalam sepak bola penonton ataupun pemain tidak suka permaianan yang berlama-lama di tengah lapangan tanpa adanya sebuah gol. Sebenarnya orang-orang di sekitar anda akan merasa risih dan tidak terlalu senang ketika melihat orang terlalu lama berpacaran terlalu lama berharap, terlalu lama berbagi dalam ketidak pastian, terlalu lama berkorban kepada sesorang yang bukan menjadi haknya. Orang di sekitar anda sangatlah tidak senang apalagi suatu Zat yang menciptakan anda. Oleh karena itu siap ataupun tidak siap mereka harus segera menggiring hubungan mereka ke dalam sebuah pernikahan. Jika mereka belum siap maka janganlah berani-berani untuk berpacaran, putuskan pasanganmu dan berusahalah untuk mencintai tanpa menyakiti.

Gol adalah tujuan utama dari sepak bola sedangkan pernikahan adalah tujuan utama dari cinta manusia kepada lawan jenisnya. Janganlah bermain-main di depan gawang dan jangan pulalah bermain-main dengan cinta.

Semoga bermanfaat. 

Sabtu, 17 Maret 2012

Persamaan Kontinuitas Sebuah Motivasi Tuk Memacu Kehidupan

Ditulis oleh :Muhammad Mabrudy

Pernahkan anada menyiram tanaman menggunakan sebuah selang?
Lalu apa yang anda lakukan jika selang yang anda gunakan tidak cukup panjang untuk menyiram tanaman di halaman anda?

Sebuah pertanyaan sederhana yang semua orang pasti bisa menjawabnya baik dengan jawaban praktis atauapun jawaban yang kurang praktis. Kalo orang yang tidak praktis mungkin akan menjawab: "saya akan membawa ember atau gayng kemudian memasukan air ke dalamnya untuk menyiram tanaman di tempat lain. Tetapi orang yang berfikir praktis mungkin akan menjawab "sya akan menutup bagian kecil selang sehingga air yang keluar dari selang akan mengalir dengan lebih deras".

Tulisan ini mungkin hanya akan menjawab jawaban yg kedua saja bukan jawaban yang pertama ataupun jawaban-jawaban yang lain. Jawaban kedua mungkin jawaban yang mudah bagi semua orang namun bila seorang guru fisika datang ke kelas kemudian bertanya kepada siswa nya tentang prinsip fsika dalam peristiwa itu maka ceritanya akan sedikit berbeda. sebagian siswa akan merasa tertantang tapi tidak sedikit pula yang merasa bingung.



Dalam fisika untuk memahami peristiwa tersebut terlebih dahulu kita harus memahami tentang debit, debit merupakan banyaknya fluida (zat yang mengalir) yang melawati tempat tertentu dalam satuan waktu tertentu dalam matematis sering ditulis: Q = V/t. Dalam fluida idela (fluida yang memenuhi persyaratan tertentu) mengharuskan bahwa debit fluida yang melalui tempat tertentu adalah sama untuk selang waktu yang sama sehingga bila debit ini terus diturunkan maka akan menghaslkan sebuah persamaan yang lebih sering dikenal dengan persamaan kontinuitas yaitu: 


Berdasarkan persamaan diatas perkalian antara luas permukaan dan kecepatan laju aliran adalah tetap sehingga bila luas permukaan semakin mengecil maka kecepatan aliran akan semakin cepat atau bahkan sebaliknya jika luas permukaan membesar maka kecaepatan aliran akan menjadi semakin lambat.

Ingatlah dalam kehidupan kadang ketika kita sedang mendapati suasana yang luas dan lapang sehingga membuat kebanyakan orang menajadi bersantai-santai dan berleha-leha namun ketika orang melakukan hal tersebut dia harus ingat bahwa suatu saat dia harus berlari kencang dan bersiap-siap untuk mennghadip suasana yang sempit dan pelik sehingga mau ga mau di harus berlari sekuat-kuatnya.

Namun bukan berarti ketika dalam kondisi lapang kita bergegas akan menjamin dalam kesempitan kita akan menjadi lebih nyantai dan rilek karena menurut hukum fisika hal itu akan konstan ketika dalam keadaan luas kita bergegas maka dalam keaadan sempit kita akan mlejit, dalam keadaan sempit kita akan terbiasa untuk bersikap tegas. dalam beberapa pepatah yang mengatakan the power of kepepet (kekuatan karena terjepit) itu bukan alasan kita sebagai seorang manusia untuk berleha-leha supaya ide ide keluar saat keadaan kepepet tetapi hal ini haruslah menjadi senjata pamungkas kita untuk mementapkan tugas yang ada dan telah kita rancang sebelumnya, jadikan ini sebagai penguat dan pemantap progres-progres yang telah kita rancang sebelumnya.

Wallhu a'lam
Semoga bermanfaat