Jumat, 20 Juli 2012

Ramadhan Tiba, Apa yang Kita Siapkan?


Ditulis oleh : Muhammad Mabrudy

Ramadhan tiba, terlepas dari perdebatan di Indonesia apakah sekarang (Jum'at, 20 Juli 2012) ataukah besok (Sabtu, 21 Juli 2012) kita selaku umat islam harus lebih banyak merenung dan memepersiapkan ruhiyah kita daripada saling menghujat dan menyalahkan pendapat orang lain tentang perbedaan awal ramadhan ini. 

Bila kita pernah belajara bahasa arab, kenapa setipa bulan rmamadhan tiba orang selalu menyebutkan “marhaban” ya ramadhan bukannya “ahlan wa sahlan” ya ramadhan padahal kedua kata tersebut memiliki makna yang hamper sama yaitu ucapan selamat dating, ternyata kata marhaban mengandung makna bahwa ucapan ini adalah ucapan selamat dating kepada tamu yang agung dan ketika kita mengucapkan marhaban ya ramadhan artinya kita menyambutnya dengan penuh lapang dada dan suka cita. Pertanyaan nya apakah kita memahaminya ketika kita mengucapkan marhaban ya ramadhan?

Berikutnya ramadhan adalah tamu agung dalam sebuah hadits Rosulullah bersabda : “Seandainya umatku mengetahui (semua) keistimewaan Ramadhan, niscaya mereka mengharap agar semua bulan menjadi Ramadhan.” Apakah kita sudah benar-benar memahami bahwa bulan ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa? Ataukah kita mengikuti arus, menyessuaikan zaman karena orang-orang ramai menyambut ramadhan.

Jangan pernah memandang ramadhan dari sudut pandang sebagian anak-anak yang selalu memandang ramadhan ini sebagai bulan penderitaan, karena pada siag hari mereka tidak boleh makan dan minum. Jangan pula memandangnya dari sudut pandang sebagian yang lain yang menjalankan ibadah saum hanya karena diminta orang tua atau hanya karena ingn mendapatkan imbalan tertentu. 

Jangan pernah pula memandang ramadhan dari untug rugi ekonomis semata, yaitu bagaimana caranya peghasilan meningkat ketika bulan ramadhan tiba? Apakah yag harus dijual di bulan ramadhan ini? Karena berkah duniawi hanyalah bagian kecil dari berkah ramadhan yang sesungguhnya. 



Jangan pula memandang ramadhan dari pandangan sebagian ibu-ibu yang kebingungan dengan menu makan sahur dan buka atau kebingunga dengan diskon yang ditawarkan di bebagai macam took untuk membeli sepasang dua pasang baju anak-anaknya karena ramadhan terlalu berharga bila hanya digunakan untuk hal-ha tersebut.
Ramadhan bukan hanya tentang tidak makan dan minum, ramadhan bukan hanya tentang menuggu adzan maghrib, banyak keistimewaan yang dapa ditemui di sana yang mungin juga belum kita ketahui 

Ramadhan tiba, ramdhan berlangsung dan pada akhirnya akan berakhir apakah kita akan bersika biasa-biasa saja dengan datangnya bulan ramadhan ini?

Selamat menunaikan ibadah saum, selamat menahan diri dari berbagai macam hawa nafu dan godaan, semoga kita diberi kekuatan untuk selalu istiqomah dalam kebaikan
Aamiin ^_^

Sabtu, 07 Juli 2012

Memulai Itu Lebih Baik

oleh : Muhammad Mabrudy

"Al-Fadhlu lil mubtadi wa in ahsanal muqtadhi"

Dalam kesendirian tiba-tiba terngianglah pepatah arab tersebut, pepatah yang dulu kala mati-matian dihafalkan dan kini saya semakin mengerrti kenapa pepatah tersebut muncul. Pepatah terebut kurang lebih berarti : Kemuliaan itu adalah untuk pemula walaupun pengikutnya itu lebh baik.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali para penemu yang banyak dikenal oleh orang, penemu lampu pijar lebih banyak dikenal daripada penemu lampu neon, penemu telepon lebih banyak dikenal daripada penemu handphone dan masih banyak lagi para penemu yang dikenal walaupun karya-karya mereka tidak digunakan lagi, karya-karya mereka mungkin bagi sebagian orang hanyalah menjadi sejarah tetapi karya-karya mereka telah menginspirasi banyak orag untuk menemukan penemuan-penemuan yang lebih canggih dan maju. Begitulah, ternyata sejarah telah mebuktikan bahwa seorang yang memulai, eseorang yang meginisiatif itu lebih banyak dikenal dan lebih banyak mendapatkan keutamaan walaupun orang setelahnya itu lebih baik





Dalam kasus lain ternyata memulai itu juga merupakan hal yang sangat penting. Misal dalam mengerjakan tugas, ternyata hal tersulit dalam mengerjakan tugas adalah memulai untuk mengerjakan tugas itu lebih sulit daripada mengerjakan tugas itu sendiri, banyak godaan-godaan yang menghalangi atau bahkan menakuti bahwa tugas itu sulit sehingga membuat kita enggan untuk memulainya padahal jika kita sudah memulai maka kita akan menemukan berbagai macam jalan keluar terhadap permasalahan tugas kita.

Dalam kehidupan sehari-hari memulai itu lebih mulia daripada menunggu, orang yang memulai untuk bertanya lebih baik daripada orang yang menunggu ditanya, orang yang memulai untuk meminta maaf akan lebih baik daripada menunggu. Rintangan orang yang memulai selain rasa malas adalah rasa malu, maka kita harus mengingat kalaulah orang lain tidak pernha malu untuk melakukan keburukan mengapa kita sangat malu untuk melakukan kebaikan.

Bagaimana mungkin kita akan tahu jauhnya perjalanan kalau kita tidak akan pernah melangkah
Bagaimana mungkn kita akan berhasil kalau kita tidak pernah memulai

Wallahu A'lam

Nasihat untuk DIri Sendiri

oleh : Muhammad Mabrudy

Setalah sekian lama tidak membuka dan menulis di blog ini akhirnya timbul juga keinginan untuk menulis lagi, walaupun sebenarnya kesempatan itu banyak tapi alhamdulillah pada akhirnya sekrang keinginan itu tumbuh lagi. Pada awalnya kebingungan sekali apa yang akan dituliskan dan pada akhirnya dapat ditentukan saya  akan menulis sebuah tulisan yang menasihati diri sendiri karena salebiya rasa akhir-akhir ini lebih banyak pada kondisi yang stabil daripada dalam konsisi stabil, mudah2an dengan tulisan ini dapat mengikis keburukan yang ada dalam diri ini.

Pertama : Skripsi itu sebenarnya bukan hal yang menakutkan bukan juga hal yang membingungkan tapi entah kenapa tidak ada sedikit pun semangat untuk mengerjakannya, tapi hal yang paling sulit bagi saya adalah memulainya. Oleh karena itu maka saya harus segera memulai karena etelah dimulai selanjutnya akan mengalir seperti air, jika masih juga susah untuk memulaia skripsi maka mulailah dari membaca dan menulis mudah-mudahan dengan ini akan menggiring segera untuk memulai skripsi, maka jika kau tidak pernah segera untuk memulai maka kau tidak akan pernah mencapai akhir dari tujuanmu. (Ayo segera mulai skripsimua)

Kedua : Refresig itu perlu, tapi jangan pernah menghabiskan keseharianmu hanya dengan refresing, baca komik, nonton film dan melakukan hal-hal lain yang kurang berguna. jangan pernah membiarkan dirimu terlena dan terbuai oleh semua hal yang mubah tersebut karena pada awalnya kau yang membentuk kebiasaan itu namun pada akhirnya kebiaan itulah yang akan membentukmu. (Maafkan akau karena telah menyia-niakan waktu yang ada, mudah-mudahan tidak ada yag sia-sia)

Ketiga : Amanahmu masih banyak dan mugkin lebih banyak lagi orang yang memiliki amanah yang lebih banyak darimu, jangan pernah merasa bahwa kaulah orang yang paling menderita di muka bumi ini karena sebenarnya kau belum apa-apa. Jangan pula memilah-milih amanah, kau datang pada amanah yang kau anggap nyaman dan meninggalakan amanah yang kau anggap membosankan karena besar kecila amanah yang kau pegang pasti akan dipertanggungjawabkan. (Mohon maaf pada rekan-rekan yang telah saya dzolimi karena saya meninggalkan sedikit atau banyaka amanah yang seharusnya saya emban)

Keempat : Hal yang harus benar-benar kau camkan, ternyata kau masih memiliki saudara dan sahabat, entah dia memperhatikan kamu atau tidak tapi yang harus kau lakukan adalah selalau berprasangka baik kepada mereka. Kadang mereka sering bertanya kepadamu, tentang sikapmu yang sagat tergantung pada "mood" namun sering sekali ku jawab tidak apa-apa padahal nampak jelas pada wajahku saya sedang bermasalah, tapi bukannya ga mw cerita sering sekali aku pun ga tw terhadap apa yang terjadi sehingga tiba-tiba mood nya berubah dan solah-olah tidak memiliki semangat untuk hidup.

Terakhir dan mungkin yang paling penting, kau harus menjaga amalan yaumiyyah mu dan senantiasa dekat kepada-Nya dalam keadaan apapun.


Mungkin tulisan ini ga terlalu penting tuk disimpen di blog, tapi mudah-mudahan bisa menjadi penyemangat buat yang menulisnya dan yang ingin mengambil semangat darinya,.
Wallhu a'lam