Selasa, 25 September 2012

Tentang Sahabat

Ditulis oleh : Muhammad Mabrudy

"Barang siapa yang berharap sahabat tanpa aib maka sebenarnya dia tidak pernah mengharapkan seorang sahabat"

Sebuah pepatah bahasa arab itu terngiang kembali dalam benak saya terutama setelah kejadian terakhir yang dilewati. Manusia adalah makhluk yang unik dalam satu kondisi dia akan mampu menjadi makhluk yang paling sempurna melebihi malaikat, namun dalam kondisi lain dia bisa menjadi makhluk yang sangat hina lebih hina dari seekor binatang ternak. Mau jadi seperti apa kita itu terserah pada pilihan kita termasuk pilihan dalam memilih sahabat.

Persahabatan adalah hubungan yang unik yang diciptakan manusia, hubungan yang lebih tinggi akan menumbuhkan nilai-nilai ukhuawah atau nilai-nilai persaudaraan dalam islam. Dalam persahabatn kita memang selalu dituntut untuk saling mengenal, saling memahami, saling menanggung atau bahkan saling mendahulukan atau bahasa asingnya sering disebut dengan istilah "ta'aruf, tafahum, takaful dan itsar". Tapi begitulah manusia, dia selalu menuntut hal yang sempurna padahal dirinya sendiri adalah makhluk yang tidak sempurna.








Sebagai bagian dari sebuah makhluk yang disebut manusia, marilah kita merenungkan hal-hal berikut :

Jika kita menganggap bahwa kita telah mengenal sahabat kita tetapi kita tetap marah ketika dia berbuat hal yang tidak kita sukai jangan pernah bergumam dalam hati saya sudah berusaha mengenal kamu tapi kamu tidak pernah mengenal saya karena yang sebenarnya kita belummengenal sahabat kita sama sekali

Jika kita menganggap bahwa kita sudah memahami sahabat kita tetapi kita tetap menggunjing dia ketika dia berbuat salah atau hal yang tidak sukai jangan pernah bergumam saya sudah berusaha memahaminya tetapi dianya saja yang tidak memahami saya karena pada saat itu hakikatnya kamu belum memamhami sahabat kamu sama sekali.

Jika kamu ingin menanggung beban sahabatmu jangan pernah berfikir kenapa harus saya terus yang menanggung bebannya perasaan dia belum pernah menanggung beban saya karena jika kamu berfikir demikian maka kamu harus mencoba tuk memahami kembali makna dari sebuah persahabata supaya sahabat tidak hanya menjadi sahabat, tetapi sahabat bisa tumbuh menjadi sebuah ukhuwah.

Itsar adalah tingkatan tertinggi dalam sebuah persahabatan bahkan dalam sebuah persaudaraan, jangan pernah bermain-main dengan nya.

Manusia adalah makhluk yang tidak sempurna, maka sangatlah wajar bila seorang sahabat memiliki banyak aib, ketika kamu tidak suka dengan aib sahabatmu maka jangan pernah meninggalkan sahabatmu berusahalah untuk mencari nilai-nilai kebaikan di dalamnya karena tiada gading yang tidak retak.
Walllahu a'lam
Semoga bermanfa'at