Sabtu, 27 April 2013

Cinta = 0

Oleh : Muhammad Mabrudy

Terinspirasi dari sebuah komik "detective conan" yang pada salah satu bagian ceritanya menceritakan tentang kisah dua orang remaja yang sedang menjalin cinta. Dikisahkan "ran" mendapatkan petunjuk dari salah seorang petenis wanita dan memberikan nasehat tentang arti cinta. Cinta itu seperti angka nol, percuma saja mengumpulkan banyak angka nol jika tidak ada angka lain di depannya maka cinta itu akan sia-sia dan tiada artinya. Ketika membaca komik itu sya mulai terdiam dan sedikit merenung kemudian bergumam dalam hati : "oh bener juga nih, lumayan bagus juga kalo dijadikan status atau sebuah tulisan, eh tapi jika cinta angka nol jadi faktor apakah yang menjadi angka lain dalm sebuah ikatan cinta? Mungkin kalo dibaca cerita nya sampai akhir akan dapat jawabannya."

Ketika cerita terus dibaca ternyata tidak ditenukan makna angka lain dari sebuah cinta, yang ada hanya penyelesaian kasus tersebut. Maka oleh karena itu di sini saya cob memaparkan jika cinta adalah nol maka hal apa saja yang akan menjadi angka di depan nol supaya cinta itu berarti. Jika kita ingin cinta itu bermakna maka angka satu sampai sembilan yang dapat disimpan di depan angka nol adalah KETULUSAN. Jika ada orang tua yang mencintai anaknya dengan harapan mereka akan dicintai juga maka niscaya mereka akan menderita dengan cinta mereka. Seorang murid menyayangi gurunya dengan harapan dapat kemudahan dalam mendapatkan sesuatu maka dia juga akan sangat menderita dengan cintanya. Begitu juga semua cinta antara sesama makhluk jika tidak menempatkan sebuah ketulusan dalam cintanya niscaya cinta mereka tidak memiliki makna apapun dalam kehidupannya kecuali hanya sebuah kumpulan angka nol yang tidak berarti. Jika dalam ilmu fisika ada yang dinamakan aksi reaksi maka jika engkau mencintai seseorang jangan pernah memikirkan bagaimana reaksi dari orang yang kita cintai terhadap aksi dari cinta kita.Cinta itu tidak mengecal bertepuk sebelah tangan, karena cinta tidak perlu tepukan tangan untuk bersemi.



Namun penjelasan di atas tidak berlaku untuk cinta antara dua orang pemuda yang berlawanan jenis atau yang lebih populer di kalangan masyarakat sebagai iktan yang disebut pacaran ataup[un sejenisnya. Khusus bagi mereka ini maka angka satu sampai sembilan yang harus mereka simpan di depan angka nol adalah pernikahan. Memang banyak sekali kisah-kisa ataupun cerita-cerita tentang bagaimana kedua insan yang menjalin cinta tersebut yang katanya indah tapi tetap saja semua akan lebih indah jika nereka melakukanny setelah menikah. Karena dengan menikah ikatan mereka telah disucikan dan dilindungi oleh sebua do'a dan keberkatan.Karena dengan pernikahan cinta lebih memiliki makna dan bisa memberikan manfa'at yang jauh-jauh lebih besar daripada cinta sebelum pernikahan

Karena tulisan ini diawali dengan kisah dalam komik, kita akan bahas bagian terakhir dari komik tersebut. Jadi apa tanggapan "Shinichi Kodo" ketika "Ran" menyampaikan kepadanya tentang makna cinta versi dia yaitu cinta adalah nol, percuma saja mengumpulkan cinta karena percuma juga mengumpulkan angka nol. Maka laki-laki itu menjawab, "katakanlah kepada semua orang jika memang cinta adalah nol, maka nol itu artinya adalah awal dari segala kemungkinan, tak mungkin bisa meraih apa pun kalau tidak berangkat dari nol, tak mungkin"

Sekian, semoga bermanfa'at.,. ^_^

Jumat, 25 Januari 2013

Surat Seorang Guru,


dikutip dari : http://www.dakwatuna.com/2013/01/27206/sepucuk-surat-yang-membuatku-jatuh-cinta/#ixzz2I9NCnxxv

Nak, menjadi guru itu indah dan mulia. Kecemasan yang kurasakan saat pertama berjumpa denganmu di kelas masih belum hilang hingga saat ini. Kecemasan yang indah karena ia didasari sebuah cinta dan harapan. Harapan akan cerahnya masa depanmu kelak. Ya, dengan cinta dan harapan itulah aku mendidikmu, karena jika bukan karena harapan tak seorang ibu mau menyusui anaknya, jika bukan karena harapan tak seorang petani mau menanam padi. Meskipun demikian, ketahuilah, menjadi guru itu berat dan sulit. Tapi kuakui, betapa sepanjang masa kehadiranmu di sisiku, aku seperti menemui makna keberadaanku dan tugas kemanusiaanku terhadapmu. Sepanjang masa keberadaanmu adalah salah satu masa terindah dan paling aku banggakan di depan siapapun. Bahkan di hadapan Allah, ketika aku duduk berduaan berhadapan dengan-Nya, dalam setiap malamku, kupanjatkan doa pada Allah agar Ia sudi memberikan kemudahan untukmu memahami pelajaran dan agar Ia memberikan keberkahan ilmu kepadamu.

Tapi seiring waktu, ketika engkau suatu kali telah mampu berkata ‘Tidak!’, ketika engkau sudah mulai tergoda untuk menyontek, timbul kesadaranku siapa engkau sesungguhnya, Engkau bukan milikku. Engkau adalah milik Allah. Tak ada hakku menuntut pengabdian darimu. Karena pengabdianmu semata-mata seharusnya hanya untuk Allah SWT.

Sejak saat itu, satu-satunya usahaku adalah mendekatkanmu kepada pemilikmu yang sebenarnya. Tugasku bukan membuatmu dikagumi orang lain, tapi agar engkau dikagumi dan dicintai Allah. Inilah usaha terberatku, karena artinya aku harus bertentangan dengan keinginanmu, aku tahu engkau sangat suka menyontek, tetapi ketahuilah bahwa menyontek itu tidak akan mendatangkan keberkahan.

Kemudian, pelajaran kitapun mulai berjalan kembali, tak perlu engkau kuhindarkan dari kerikil tajam dan lumpur hitam. Aku Cuma menatapmu tenang dan merapatkan jiwa kita satu sama lain dengan nasihat dan lantunan doa. Agar dapat kau rasakan perjalanan rohaniah yang sebenarnya. Saat engkau mengeluh susahnya memahami pelajaran, kukuatkan engkau karena kita memang tak boleh menyerah. Menyerah berarti kalah. Inilah kata-kataku tiap kali kau mengadu dan hampir putus asa.

Akhirnya Nak, kalau nanti, ketika semua manusia dikumpulkan di hadapan Allah, dan kudapati jarakku amat jauh dari-Nya, Aku akan ikhlas. Karena seperti itulah aku di dunia. Tapi, kalau boleh aku berharap, aku ingin saat itu aku melihatmu dekat dengan Allah karena keberkahan ilmu yang kuajarkan padamu. Aku akan bangga Nak, karena itulah bukti bahwa aku telah membantumu memahami satu hal, BAHWA HASIL DARI MENYONTEK ITU TIDAK PATUT UNTUK DIBANGGAKAN.



Senin, 21 Januari 2013

Kebesaran Hati Supir ANGKOT Di Bogor

sumber :
http://www.facebook.com/pages/ARtikeL-reNungaN-kisaH-mOtifasi/103134439723509

Masih banyak orang baik, cerita ini saya dapatkan waktu saya iseng bareng teman saya naik angkutan kota dari Darmaga menuju Terminal Baranang siang, kota Bogor.

Pengemudi angk
ot itu seorang anak muda, didalam angkot duduk 7 orang penumpang, termasuk kami. Masih ada 5 kursi yang belum terisi, seperti biasa di tengah jalan, angkot-angkot saling menyalip untuk berebut penumpang. Namun ada pemandangan aneh, didepan angkot yang kami tumpangi ada seorang ibu dengan 3 orang anak remaja berdiri di tepi jalan.

Setiap ada angkot yang berhenti dihadapannya, dari jauh kami bisa melihat si ibu bicara kepada supir angkot, lalu angkot itu melaju kembali.

Kejadian ini terulang beberapa kali. Ketika angkot yang kami tumpangi berhenti, si ibu bertanya: “Dik, lewat terminal bis ya?”, supir tentu menjawab “ya”. Yang aneh si ibu tidak segera naik. Ia bilang “ Tapi saya dan ke 3 anak saya tidak punya ongkos.” Sambil tersenyum, supir itu menjawab “Gak pa-pa bu, naik saja”, ketika si ibu tampak ragu2, supir mengulangi perkataannya “ayo bu, naik saja, gak pa-pa ..”

Saya terpesona dengan kebaikan Supir angkot yang masih muda itu, di saat jam sibuk dan angkot lain saling berlomba untuk mencari penumpang, tapi si Supir muda ini merelakan 4 kursi penumpangnya untuk si ibu dan anak-anaknya. Ketika sampai di terminal bis, 4 orang penumpang gratisan ini turun. Si Ibu mengucapkan terima kasih kepada Supir.

Di belakang ibu itu, seorang penumpang pria turun lalu membayar dengan uang rp. 20 ribu. Ketika supir hendak memberi kembalian (ongkos angkot hanya Rp.4 ribu) Pria ini bilang bahwa uang itu untuk ongkos dirinya serta 4 orang penumpang gratisan tadi.

“Terus jadi orang baik ya, Dik ” kata pria tersebut kepada sopir angkot muda itu... Sore itu saya benar-benar dibuat kagum dengan kebaikan-kebaikan kecil yang saya lihat. Seorang Ibu miskin yg jujur, seorang Supir yang baik hati dan seorang penumpang yang budiman.

Mereka saling mendukung untuk kebaikan. Andai separuh saja bangsa kita seperti ini, maka dunia akan takluk oleh kebaikan kita. Teruslah berbuat baik, sekecil apapun ketulusan yang kita perbuat tentunya sangat berarti untuk lain..!!!

Silahkan LIKE dan SHARE ke teman2 anda..

Gradien itu Menunjukan Orientasi Hidup Manusia

Ditulis oleh : Muhammad Mabrudy

Matematika aktanya ilmu pasti, mungkin itulah yang dikenal oleh kebanyakan orang dan itu pula yang sering diyakini oleh banyak orang awam. Ketika berbicara tentang matematika maka kita tidak akan lepas dari sekumpulan angaka yang dioperasikan satu sama lain, namun sangat sedikit sekali yang mengetahui keteraturan dan keajaiban angka yang ada dalam ilmu matematika sehingga membuat matematika ini menarik untuk dipelajari. Pada tulisan ini saya sampaikan apa yang pernah guru saya sampaikan tentang sebuah konsep matematika yang merepresentasikan cara hidup manusia, sebuah konsep matematika yang mengajarkan kita bagaimana seharusnya kita hidup.

Konsep yang akan dibahas adalah tentang gradien, gradien secara matematis merupakan perbandingan antara komponen y (ordinat) dengan  komponen x (absis), atau secara konseptual gradien merupakan bilangan yang menunjukan besar dan arah kecondongan atau kemiringan dari sebuah garis. Cukup sederhana bukan,? dalam jarak tertentu tinggal kita tentukan jarak y kemudian jarak x lalu dibagikan jadilah sebuah bilangan kemiringan yang semakin curam suatu garis maka dia memiliki nilai gradien yang lebih besar. Tapi konsepnya akan sulit jika kita diminta membuat sebuah persamaan garis lurus yang memiliki kemiringan tertentu, namun tenang saja di sini tidak akan dibahas hal serumit itu, yang akan dibahas disini sedikit tentang sifat-sifat sebuah gradien yaitu

1. Garis miring ke kanan, gradiennya positif (+)
2. Garis miring ke kiri, gradiennya negatif  (-) 
3. Garis sejajar dengan sumbu x, gradiennya = 0
4. Garis sejajar dengan sumbu x, gradiennya = tidak terdefinisikan

Lho? trus bagaimana konsep-konsep tersebut menjelaskan orientasi hidup seorang manusia? Kemudian saat itu guru saya mulai menjelaskan tentang makna dari sumbu x dan sumbu y dalam kehidupn kita. Sumbu y menunjukan Habluminallah hubungn kita dengan Allah swt, hubungan antara manusia sang makhluk dengan penciptanya Sang Khaliq, hubungan yang berkaitan dengan ukhrowi. Sedangkan sumbu x menunjukan Habluminannas hubungn kita dengan sesama manusia, hubungan antara sesama makhluk, hubungan yang berkaitan dengan duniawi semata.
Garis sejajar dengan sumbu x menggambarkan kehidupan seorang makhluk yang hanya berorientasi duniawi tanpa menghiraukan sedikit pun kehidupan ukhrowi, segala apa yang dilakukan hidupnya hanya untuk memenuhi kehidupan. Dunianya dalam kasus ini sebuah garis memiliki gradien nol dalam kehidupan sehari-hari orang yang berorientasi seperti ini tidak memiliki nilai, hidupnya yang lama tak akan berarti dan sia-sia karena kehidupan dunia hanyalah fatamorgana, kebahgiaannya kebahagiaan sesaat yang semu.

Garis yang sejajar dengan sumbu y menggambarkan seorang makhluk yang hanya berorientasi ukhrowi tanpa menghiraukan sedikit pun kehidupan duniawi, segala apa yang dilakukan hidupnya hanya untuk memenuhi kehidupan akhiratnya. Dalam kasus ini sebuah garis memiliki gradien yang tak terdefiniskan artinya tidak ada manusia yang memiliki sifat seperti ini, mustahil bagi seorang manusia untuk sepenuhnya lepas dari kehidupan dunia.

Garis miring ke kiri menggambarkan seseorang yang sangat memperhatikan kehidupan duniawinya, karena kehidupan duniawi ini menuntut sebuah kebutuhan yang harus terus dipenuhi hal ini digambarkan dengan nilai x yang semakin lama semakin membesar, namun nampaknya kehidupan duniawi ini mulai menjauhkannya dari kehidupan akhirat, semakin lama di hidup dia semakin jauh dari Penciptanya, semakin jauh dari kehidupan akhirat hal inji ditunjukan dengan nilai sumbu y yang semakin lama semakin berkurang. Dalam kasus ini sebuah garis memiliki gradien yang bernilai negatif artinya jika tidak berniat untuk melakukan perubahan maka rangakaian kehidupan yang telah dia lakukan semakin lama akan menjadi buruk bahkan jika terus dibiarkan dia akan menjadi lebih buruk dari seekor keledai. 

Garis miring ke kanan menggambarkan seseorang yang sangat memperhatikan kehidupan duniawinya sebagaimana ia membutuhkannya, karena mau tidak mau ketika kita berada di dunia maka kita harus memenuhi dan memperhatikan kehidupan dunia, namun berbeda dengan tipe orang sebelumnya orang pada tipe ini menyeimbangkan kehidupan duniawinya dengan selalu menjadikan kehidupan akhirat sebagai tujuan utama dari segala aktivitas duniawinya, hal ini ditunjukan dengan nilai dari smbu x dan sumbu y yang semakin lama dua-duanya semakin bertambah. Dalam kasus ini sebuah garis memiliki gradien yang bernilai positif artinya pada kondisi ini seorang makhluk telah menjadi sebaik-baiknya makhluk.

Begitulah matematika dengan konsep gradiennya mengajarkan kita bagaimana memilih orientasi hidup, garis manakah yang kau pilih? Tentukan pilihanmu.

Wallahu A'lam, ssemoga bermanfa'at
*Terima Kasih kepada guru matematika SMP ku, bapa Tasno Effendi yang telah memberikan inspirasi ini

Minggu, 20 Januari 2013

Jangan Kotori Cinta!

ditulis oleh : Muhammad Mabrudy


Cinta lagi, bosan mungkin membicarakannya karena memang terlalu banyak tulisan-lutisan tentang cinta, begitu juga dengan ungkapan-ungkapan dan kata mutiara tentang cinta tapi sedikit pun orang tidak pernah bosan membicarakannya. 

Cinta adalah anugrah yang diberikan Allah swt bukan hanya kepada manusia tetapi kepada semua makhlukNya, cinta benda-benda yang ada di bumi, alam semesta dan semua makhluk kepada Allah swt mengajarkan kepada kita tentang ta'at kepadaNya, cinta hewan kepada sesamanya mengajarkan kita kasih sayang dengan berbagai macam cara, cinta orang tua kepada anaknya mengajarkan kita ketulusan tanpa pamrih tapi cinta remaja dan cinta pemuda selalu memberikan kisah yang unik dan menarik.

Cinta itu suci, jangan pernah mengotorinya.
Bagaimana cinta yang suci itu bisa terkotori?
Mari kita berbicara tentang pemuda dan remaja, berawal dari sebuah fitrah dari seorang pemuda ataupun remaja yang merupakan bagian dari makhluk hidup yang bernama manusia untuk memiliki kecenderungan mencintai, mangasihi satu sama lain. Manusiawi bahkan sangant manusiawi justru yang tidak bisa mencintai yang perlu dipertanyakan statusnya sebagai seorang manusia. Jadi sangatlah wajar bila seorang pemuda mencintai lawan jenisnya tapi yang sering menjadi permasalahan adalah ketika cinta itu berjalan diluar ketentuan-ketentuan yang Allah berikan kepada hambanya (baca juga di blog ini : "Pacaran,.?", "Kenapa tidak boleh pacaran?", ""Single" itu Prinsip sedangkan Jomblo itu Nasib", "Mencintainya, bukan Merendahkannya", "Sepak Bola dan Cinta", Cinta itu seperti Kentut, Benarkah?)

Ketika seorang laki-laki banyak beraktivitas dengan seorang perempuan, berbagi suka dan duka dalam organisasi ataupun dalam hal lainnya maka akan sangat mungkin terlintas dalam pikiran mereka rasa kagum, bangga, respect sehingga semakin alama akan mulai tumbuh rasa cinta. Apalagi ketika lingkungan sekitar sangat mendukung untuk terciptanya tahapan-tahapan tersebut. Ketika hal ini terjadi maka ustadz Salim A Fillah dalam ceramahnya pernah berkata : "yang harus dipikirkan ketika rasa-rasa itu muncul adalah nikah, karena dengan begitulah semua akan menjadi halal" 


Kadang tulisan dan ungkapan tidak semudah tindakan. Kedua insan menganggap hal itu biasa, asal mereka bisa menjaga hati, pandangan dan tindakan maka mereka akan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Namun hakikatnya perasaan itu adalah tipu daya setan jika kita tidak menempatkannya dalam sebuah ikatan suci pernikahan. Semakin lama kita memelihara perasaan tersebut tanpa sebuah ikatan pernikahan maka semakin lama hati kita akan terkotori. Bagaimana tidak, 
setiap detik kita akan terus memikirkannya pagi, siang, sore bahkan di setiap aktivitas yang kita lakukan yang terbayang hanyalah dirinya. Tahapan-tahapan ini akan menggiribg seseorang untuk melakukan tahapan selanjutnya dalam hubungan dengan lawan jenis tanpa sebuah ikatan pernikahan (mengungkapkan cinta - pacaran - dll) yang merupakan sebuah rangkaian mendekati zina yang dilarang oleh Allah swt.

Wahai para pembaca, jika mulai tumbuh dalam hati-hati kalian rasa yang lebih terhadap lawan jenis kalian maka ingatlah bahwa rasa itu adalah wajar karena kita manusia yang telah dianugrahi sebuah hati oleh sang Pencipta, Namun jika perasaan itu mulai mengganggu kita, hati kita, pikiran kita, aktivitas kita maka tempuhlah jalan yang telah halal bagimu, sebuah akad pernikahan. Namun jika belum terbesit dalam pikiranmu untuk membuat sebuah ikatan suci jangan memelihara perasaan itu, biarkan dia mengalir seperti air melewati semua aktivitas kita, biarkan dia pergi karena jika dia memang jodoh kita maka perasaan itu akan kembali suatu saat nanti dan jika pun dia bukan jodoh kita hal itu akan mensucikan cinta kita yang akan kita berikan kelak kepada istri kita, seorang pasangan hidup yang sudah ditentukan Allah swt. Namun jika pada saat itu kau tidak bisa membiarkan perasaan itu pergi minta tolonglah kepada Allah karena Dialah yang membolak-balikan hati, Dia lah sang maha Penolong

Cinta itu suci, maka jangan pernah kau kotori cinta,
Jangan pernah kau kotori dengan hal-hal yang menurutmu indah

Karena bisa saja itu hanyalah sebuah tipu daya dunia
Cinta itu suci, biarkanlah dia suci dengan aturan-aturan yang telah Allah tentukan

Wallhu a'lam, semoga bermanfa'at


Waperaeghei

Selasa, 15 Januari 2013

Nikamat Tuhanmu yang Manakah yang kamu Dustakan?


Oleh : Muhammad Mabrudy

Fabiayyi ‘ala irobbikuma tukadziban...
Nikmat tuhanmu yang mana engkau dustakan?


Hari ini begitu indah dan terasa semakin indah terutama bagi orang-orang yang masih merasakan berbagai kenikmatan yang Allah berikan, begitu pun yang saya rasakan di hari ini ketika mengawali hari dengan cerah dan berbagai macam aktivitas. Tapi tiba-tiba sesuatu yang menarik terjadi hari ini ketika tiba-tiba flu menyerang membuat hidung mampet dan beberapa anggota tubuh merasakan hal-hal yang tidak biasa, dari peristiwa ini kemudian saya teringat akan perkataan teman saya yang berbunyi :

"Jangan pernah menunggu sebuah nikmat dicabut untuk mensyukuri sebuah nikmat"

Yah begitulah manusia dengan berbagaia nikmat yang telah diberikan kepadanya kadang dia harus menunggu nikmat itu hilang untuk mensyukurinya. Tidak dapat dipungkiri nikmat yang Allah berikan kepada manusia itu banyak sekali bahakan sakingbanyaknya tidak akan bisa kita menyebutnya satu-satu baik yang disadari ataupun tidak, yang diminta ataupun yang diberikan dengan cuma-cuma. yang kecil sampai dengan yang besar, yang berupa jasmani ataupun ruhani dan disebutkan satu per satu pun dengan berbagai ilmu yang ada seperti biologi, kimia, fisika, matematika, sosial, bahasa dan ilmu-ilmu lain tidak akan pernah ada habisnya.

Dalam surat Ar-Rahman pun seperti yang disebutkan di awal tulisan ini allah bertanya kepada makhluknya "nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" sebanyak 31 kali yang tersebara pada 31 ayat dari 78 ayat Ar-Rahaman. Dalam pernyataan ini menyatakan bahwa sebenarnya manusia telah mendapatkan berbagai nikmat dari tuhannya namun ternyata banyak sekali nikmat yang diberikan kepadanya yang telah didustakan, apa maksudnya didustakan? dusta artinya menyembunyikan kebenaran, berarti sebenarnya dia tahu nikamt itu dari Allah tapi dia menyembunyikannya dan tidak mensyukurinya. 

Maka tunggu apalagi, ketika kita mengeluh tidak punya kendaraan ternyata di bagian bumi yang lain banyak sekali orang yang tidak memiliki kaki untuk berjalan, ketika kita bebas bernafas di bagian bumi yang lain ternyata ada orang yang memerlukan brjuta-juta hanya untuk bernafas, ketika kita mengeluh tidak bisa menyelesaikan study kita ternyata masih banyak orang-orang di luar sana yang tidak bisa bahkan mengemban nikmatnya belajar baik karena alasan kesehatan ataupun finansial, ketika kita mengeluh karena tesikap teman kita bahkan ada juga orang di dunia ini yang tidak bisa memiliki satu orang pun teman. lalu nikmat tuhanmu yang mana lagi yang akan kita dustakan.
Maka untuk melihat sebanyak apakah nikmat yang Allah berikan kepada kita maka sering-seringlah melihat dan mendengarkan orang yang memiliki nikmat fisik dan kekayaan di bawah kita sehinngga kita akan sadar betapa kita harus bersyukur.sebagai mana sebuah pepatah arab mengatakan :

"Undzur ila man fauqoka amalan, fandzur ila man dunaka maalan"
Lihatlah kepada orang yang diatasmu dari hartanya dan lihatlah kepada orang yang dibawahmu hartanya.

Maksudnya ketika melihat orang lain, maka jika kita ingin melihat ke atas lihatlah amalannya supaya kita termotivasi dan ketika ingin melihat ke bawah lihatlah hartanya supaya kita bersyukur. Jangan pernah melihat sebaliknya karena ketika kita melihat ke atas dari hartanya yang ada dalam diri kita adalah rasa tidak puas, iri, dengki dan penyakit hati lainnya, lalu ketika kita melihat ke bawah dari amalannya maka kita akan menjadi orang yang sok, sombong egois dan penyakit hati sejenisnya.

Begitulah sebuah filosofi mengajarkan kita untuk hidup, hidup dengan penuh rasa sykur, rasa syukur yang kita persembnahakan sebelum hikmat yang ada pada diri kita dicabut sebagian ataupun seluruhnya.

Semoga bermanfa’at

Rabu, 02 Januari 2013

Waktu itu............

oleh : Muhammad mabrudy

Dalam hal apapun waktu adalah hal yang menarik dan esensial untuk dibahas dan dibicarakan. Banyak sekali filosofi tentang waktu yang diungkapkan oleh berbagai macam kebudayaan berikut dua ungkapan waktu yang populer :

Time is money
Al-waktu kassaifi, fa in lam taqto'hu qotho'aka


Ungkapan pertama mengajarkan kita pentingnya waktu, dalam budaya ini waktu setiap detiknya diibaratkan sebagai kesempatan untuk mendapatkan uang. Jiika kita melalui sedikit saja bagian waktu dengan sia-sia maka artinya kita telah menghilangkan uang yang akan dimiliki. Memang budaya ini tidak cocok dengan filosofi islam karena dalam islam uang bukanlah segalanya, kehilangan uang tidak berarti apa-apa bagi seorang muslim karena uang sama halnya dengan harta yang lain hanyalah sebuah titipan semata dari Allah swt yang bisa diambil kapan saja oleh pemiliknya. Tapi dari budaya ini kita bisa belajar bahwa orang yang menempatkan uang sebagai tujuan hidupnya mensejajarkan waktu dengan uangnya, itulah pentingnya waktu bagi mereka.


Uangkapan kedua juga mengjarkan kita pentingnya waktu, namun dalam budaya ini waktu diibaratkan sebagai pedang yang merupakan senjata perang yang ampuh di zamannya. dalam perang, jika seorang prajurit piawai menggunakan pedang maka dia mampu menebas musuh-musuhnya dan membawa kelompokny pada sebuah kemenangan tapi sebaliknya juka dia tidak mampu menggunakan pedang mungkin bisa saja pedang yang dia miliki itu bisa menjadi alat untuk menghabisi nyawanya sendiri. Begitu juga waktu, kebudayaan ini mengajarkan kita untuk bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin, kaena ketika kita bisa menggunakan waktu sebaik-baiknya maka kita bisa mengatur kehidupan kita dan bahkan kita pun bisa menggoreskan goresan kesuksesan dan kebahagian dalam rangkaian kehidupan kita namun sebaliknya jika kita tidak bisa memanfa'atkan waktu maka waktu itulah yang akan menjerumuskan kita ke dalam keterpurukan, kegagalan dan kesia-siaan, hal ini disebabkan karena sesorang tidak bisa menggunbakan waktu dan kesempatan yang dia miliki.


Berbicara tentang waktu pun tidak akan lepas dari momen pergantian waktu, di momen tahun batu ini maka kita harus banyak belajar, bukan belajar bagaimana merayakan tahun baru dengan irit tapi belajar bagaimana kita menghargai waktu dan bagaimana kita akan memanfa'atkan waktu di masa depan. Kita harus menjadi orang yang beruntung dalam pandangan waktu yaitu orang yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin dan jangan pernah menjadi orang yang rugi yaitu orang yang hari ini sama dengan hari kemarin atau bahkan jangan pernah menjadi orang celaka yaitu orang yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin.

Berbicara tentang pun tidak akan pernah lepasa dari penyesalan dan kehawatiran. Menyesal karena belum bisa melakukan yang terbaik, menyesal karena telah melakukan hal yang buruk, menyesal karena telah menyia-nyaikan sesuatu dan menyesal karena hal-hal lain yang pernah dilakukan di masa lalu. Selain menyesal kadang orang juga merasa hawatir, hawatir dengan apa yang akan terjadi, hawatir dengan sesuatu yang akan kita dapatkan dan hawatir dengan hal-hal lain yang sebenarnya belum pernah terjadi. Maka dengan kejadian itu marilah kita sama-sama melakukan ini 

"Masa lalu adalah kenangan, jangan pernah membiarkan masa lalu menguasaiamu, simpanlah msa lalu mu dalam sebuah memori umtuk diambil hikmah dan pelajarannya. Sedangkan masa depan adalah misteri, jangan pernah juga membiarkan bayangan masa depan mengintimidasimu. simpanlah masa depanmu dalam sebuah rencana hidup dan bacalah sekali-kali untuk memotivasimu. Hal yang harus kita lakukan adalah melakukan yang terbaik di masa sekarang dengan belajar dari kesalahn dan keberhasilan kita di masa lalu untuk mengggapai rencana kita di masa depan"


Begitulah waktu, Allah swt pun menyampaikan salah ssatu sumpahnya dalam surat Al-Ashr ayat 1 "Wal'Ashr" yang artinya demi masa. tahukah kita bahawasanya jika Allah swt bersumpah dalam al-qur'an dengan makhluknya artinya dalam makhluk ciptaanNya tersebut terdapat banyak hal yang harus kita perhatikan dan pelajari begitu pula dengan waktu.

Terakhir marilah kita manfa'atkan setiap detik yang kita lalui jika perlu tulislah sebuah motivasi di dinding-dinding kamar anda dengan tulisan : "HAL BESAR APA YANG ANDA LAKUKAN UNTUK MEMANFAATKAN WAKTU YANG ANDA MILIKI?"

Wallahu a'lam
Semoga bermanfa'at