Sabtu, 15 November 2014

Hujan tak Pernah Datang Sendiri

Ditulis oleh : Muhammad Mabrudy

Panas dan Hujan tersu silih berganti menghiasi kehidupan kita, panas dan hujan selalu memberikan cerita yang unik di sela-sela kesibukan manusia, panas dan hujan selalu menyisakan hikmah dan pesan yang bisa kita ambil. 

Mari kita amati hujan sejenak, kita akan menemukan bahwa hujan hanyalah tetesan air yang turun dari langit, tapi sungguh luar biasa tetesan air yang turun itu dapat memberikan pengaruh yang luar biasa, hujan dapat menggerakan orang tuk mengambil jemuran mereka, hujan dapat mengurungkan niat orang yang akan pergi keluar rumah, hujan dapat menghentikan kegiatan olahraga, bahkan hujan dapat memberikan pengaruh yang luar biasa bagi aktivitas manusia. Padahal hujan hanyalah tetesan air belaka

Mari kita kembali amati hujan lebih dalam, kita akan menemukan bahawa tetesan hujan tidak pernah turun sendiri, mereka bergerombol, beramai-ramai, bukan karena mereka takut, bukan karena mereka tidak berani, bukan karena mereka tidak bisa tapi karena seperti itulah hujan, begitulah mereka, turun bersama tidak sedikit pun menunjukan kelemahan hujan beramai-ramai tidak menandakan ketidakmampuan tapi itu semua adalah sebauah karunia yang Allah berikan kepada hujan supaya kita sebagai manusia dapat mengambil pelajaran yang berharga dari sebuah tetesan hujan.

https://shafiqolbu.files.wordpress.com/2012/03/doa-apabila-hujan-turun.jpg

Begitu banyak hikmah yang kita bisa ambil dari sebuah kejadian, bahkan dari tetesan hujan banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil. Tetesan hujan mengajarkan pada kita sebuah kerja sama tim yang solid, solidnya kerjasama tetesan air ini menjadikan segala bentuk tetesan air yang turun dengan bersamaan selalu diidentikan dengan hujan. Bahkan kerja sama pada tetsean air hujan bisa memberikan manfa'at seperti memadamkan api, menyiram tanaman, menggemburkan tanah. Hal-hal tersebut tidak akan terjadi jika tetesan hujan yang turun ke bumi berkumpul dan turun dalam satu waktu, maka jika itu terjadi hujan akan selalu menjadi bencana. Jadi hujan pun tahu memang mereka harus bekerja-sama, memang mereka harus bersama-sama tapi kerjasama dan bersama-samanya mereka tidak boleh kemudian selalu menjadi sebuah bencana bagi makhluk lain.

Hari ini kita belajar bekerja sama dari hujan, semoga hujan ini menjadi hujan yang bermanfa'at (allahumma shoyyiban nafi'an), bukan hanya bermanfa'at secara langsung tapi juga bermanfa'at secara tidak langsung dengan memberikan hikmah dan pelajaran yang berharga bagi manusia. Aamiin.

Semoga bermanfa'at
Wallahu a'lam bishowwab

Senin, 25 Agustus 2014

Nasib Para Ilmuan di Mata Anak-Anak

Senin, 29 Oktober 2012, 11:33
Albert Einstein dikira bintang X Factor
Albert Einstein dikira bintang X Factor (guim.co.uk)
Dia dinobatkan sebagai fisikawan terbesar di abad ke-20. Seorang jenius yang dari pikirannya tercipta banyak ide brilian di bidang fisika dan matematika. Namun ternyata tak semua murid Inggris tahu siapa Albert Einstein. 
 
Sebuah studi yang dilakukan firma Haier menyebut, sepertiga murid sekolah dasar yakin, Albert Einstein adalah bintang reality show. 
 
Bahkan, 29 persen anak yang menjadi responden mengira, mereka melihat ilmuwan, yang meninggal dunia tahun 1955 itu, dalam sebuah pertunjukan seperti  The X Factor atau Britain's Got Talent.
 
Bukan itu saja, sejumlah poin survei juga menguak fakta bahwa ada banyak murid yang tidak bisa mengidentifikasi para ilmuwan besar juga jasanya pada ilmu pengetahuan. Lebih dari sepertiga murid, berusia 11 hingga 14 tahun tak tahu bahwa Isaac Newton menemukan teori gravitasi, meski soal itu ada dalam kurikulum. 
 
Sementara 6 persen mengira, juri X Factor, Tulisa Contostavlos adalah pencipta penisilin, jutaan murid mengira penyanyi rap, Professor Green  adalah seorang ilmuwan. 
 
Lebih jauh lagi, 35 persen anak berusia lima tahun mengira Walikota London, Boris Johnson menemukan teori gravitasi, sementara satu di antara lima anak sekolah dasar yakin, pesepakbola Inggris dari tim Manchester United, Wayne Rooney adalah ilmuwan.
 
Nasib ilmuwan kontroversial Stephen Hawking tak lebih mujur. Sebanyak 22 persen murid berusia 8 tahun mengira ia seorang penata rambut. 
 
Sebaliknya, 68 persen murid bisa mengidentifikasi pembuat Facebook, Mark Zuckerberg. Namun, 22 persen lainnya menebak penemu bola lampu, Thomas Edison sebagai pencipta situs jejaring sosial itu.
 
Dan meski rata-rata anak menghabiskan waktu 17 jam 34 menit di depan televisi, 45 persen murid Inggris tak tahu televisi ditemukan John Logie Baird.
 
"Survei ini membuka mata kita, bahwa anak-anak zaman sekarang lebih mengenal Mark Zuckerberg dibandingkan para ilmuwan pria dan wanita yang membuat penemuan ikonik, yang merevolusi dunia modern," kata Jeff Moody dari Haier. 
 
Sebelumnya, sebuah survei juga dilakukan pada 2.000 anak sekolah di Inggris. Hasilnya, mengkhawatirkan. Anak-anak tak tahu fakta-fakta sejarah atau sains. Otak mereka dijejali informasi soal selebritis dan hal remeh-temeh.
 
Satu dari lima anak yang disurvey percaya bahwa tokoh kartun Toy Story, Buzz Lightyear, adalah manusia pertama yang menjejakkan kakinya ke Bulan, bukan astronot Neil Amstrong.
 
Namun, dua pertiga anak berusia 6-12 tahun itu dengan benar mengidentifikasikan malaria sebagai 'penyakitnya Cheryl Cole'. Mereka juga tahu bahwa David Beckham adalah pemain bola yang baru saja didrop oleh pelatih Fabio, Capello.
 
Penulis buku 'What on Earth Wallbook', Christopher Lloyd mengaku prihatin. "Terlihat jelas anak-anak bingung jika ditanya soal sejarah," kata dia seperti dimuat laman Telegraph, Jumat 8 Oktober 2010. "Neil Amstrong tentunya tidak akan senang jika tahu bahwa mainan plastik dinobatkan jadi manusia pertama yang melangkahkan kaki di bulan."
 
Riset ini juga menemukan pengetahuan sains dan angkasa luar yang dimiliki anak-anak memprihatinkan. Sebanyak 11 persen anak pikir Isaac Newton adalah penemu api dan Albert Einstein adalah saudara monster, Frankenstein.
 
Sumber asli : www.viva.co.id

Sabtu, 23 Agustus 2014

Salju, Fenomena Alam yang Menakjubkan : Cintaku Sehangat Salju


Febdian Rusydi (Rijksuniversiteit Groningen) 



SAAT ini di Eropa dan wilayah utara bumi tengah musim dingin.Salah satu fenomena menarik saat musim dingin adalah salju. Menjadi unik karena kristal-kristal es yang lembut dan putih seperti kapas ini hanya hadir secara alami di negeri empat musim atau di tempat-tempat yang sangat tinggi seperti puncak gunung Jayawijaya di Papua. Kenapa salju secara alami tidak bisa hadir di wilayah tropis seperti negeri kita? 

Proses pembentukan salju
Untuk menjawab itu, bisa kita mulai dari proses terjadinya salju. Berawal dari uap air yang berkumpul di atmosfer Bumi, kumpulan uap air mendingin sampai pada titik kondensasi (yaitu temperatur di mana gas berubah bentuk menjadi cair atau padat), kemudian menggumpal membentuk awan. Pada saat awal pembentukan awan, massanya jauh lebih kecil daripada massa udara sehingga awan tersebut mengapung di udara – persis seperti kayu balok yang mengapung di atas permukaan air. Namun, setelah kumpulan uap terus bertambah dan bergabung ke dalam awan tersebut, massanya juga bertambah, sehingga pada suatu ketika udara tidak sanggup lagi menahannya. Awan tersebut pecah dan partikel air pun jatuh ke Bumi. 

Partikel air yang jatuh itu adalah air murni (belum terkotori oleh partikel lain). Air murni tidak langsung membeku pada temperatur 0 derajat Celcius, karena pada suhu tersebut terjadi perubahan fase dari cair ke padat. Untuk membuat air murni beku dibutuhkan temperatur lebih rendah daripada 0 derajat Celcius. Ini juga terjadi saat kita menjerang air, air menguap kalau temperaturnya di atas 100 derajat Celcius karena pada 100 derajat Celcius adalah perubahan fase dari cair ke uap. Untuk mempercepat perubahan fase sebuah zat, biasanya ditambahkan zat-zat khusus, misalnya garam dipakai untuk mempercepat fase pencairan es ke air.

Biasanya temperatur udara tepat di bawah awan adalah di bawah 0 derajat Celcius (temperatur udara tergantung pada ketinggiannya di atas permukaan air laut). Tapi, temperatur yang rendah saja belum cukup untuk menciptakan salju. Saat partikel-partikel air murni tersebut bersentuhan dengan udara, maka air murni tersebut terkotori oleh partikel-partikel lain. Ada partikel-partikel tertentu yang berfungsi mempercepat fase pembekuan, sehingga air murni dengan cepat menjadi kristal-kristal es.

Partikel-partikel pengotor yang terlibat dalam proses ini disebut nukleator, selain berfungsi sebagai pemercepat fase pembekuan, juga perekat antaruap air. Sehingga partikel air (yang tidak murni lagi) bergabung bersama dengan partikel air lainnya membentuk kristal lebih besar.

Jika temperatur udara tidak sampai melelehkan kristal es tersebut, kristal-kristal es jatuh ke tanah. Dan inilah salju! Jika tidak, kristal es tersebut meleleh dan sampai ke tanah dalam bentuk hujan air.

Pada banyak kasus di dunia ini, proses turunnya hujan selalu dimulai dengan salju beberapa saat dia jatuh dari awan, tapi kemudian mencair saat melintasi udara yang panas. Kadang kala, jika temperatur sangat rendah, kristal-kristal es itu bisa membentuk bola-bola es kecil dan terjadilah hujan es. Kota Bandung termasuk yang relatif sering mengalami hujan es. Jadi, ini sebabnya kenapa salju sangat susah turun secara alami di daerah tropik yang memiliki temperatur udara relatif tinggi dibanding wilayah yang sedang mengalami musim dingin.
 
Struktur unik salju
Kristal salju memiliki struktur unik, tidak ada kristal salju yang memiliki bentuk yang sama di dunia ini (lihat Gambar SnowflakesWilsonBentley.jpg) – ini seperti sidik jari kita. Bayangkan, salju sudah turun semenjak bumi tercipta hingga sekarang, dan tidak satu pun salju yang memiliki bentuk struktur kristal yang sama!

Keunikan salju yang lainnya adalah warnanya yang putih. Kalau turun salju lebat, hamparan bumi menjadi putih, bersih, dan seakan-akan bercahaya. Ini disebabkan struktur kristal salju memungkinkan salju untuk memantulkan semua warna ke semua arah dalam jumlah yang sama, maka muncullah warna putih. Fenomena yang sama juga bisa kita dapati saat melihat pasir putih, bongkahan garam, bongkahan gula, kabut, awan, dan cat putih.

Selain itu, turunnya salju memberikan kehangatan. Ini bisa dipahami dari konsep temperatur efektif. Temperatur efektif adalah temperatur yang dirasakan oleh kulit kita, dipengaruhi oleh tiga besaran fisis: temperatur terukur (oleh termometer), kecepatan pergerakan udara, dan kelembapan udara. Temperatur efektif biasanya dipakai untuk menentukan “zona nyaman”. Di pantai, temperatur terukur bisa tinggi, namun karena angin kencang kita masih merasa nyaman. Pada saat salju turun lebat, kelembapan udara naik dan ini memengaruhi temperatur efektif sehingga pada satu kondisi kita merasa hangat.

Jadi, Anda bisa mengirim ungkapan romantis kepada teman Anda, “cintaku sehangat salju”. Kalau dia tidak paham, kesempatan untuk Anda menjelaskan fenomena ini. Fisika pun bisa menjadi senjata yang andal bagi mereka yang sedang pedekate.***

Gambar: Contoh-contoh bentuk kristal salju yang diambil oleh Wilson Bentley pada tahun 1902. Gambar diambil dari situs wikipedia.org.
 
Sumber : Pikiran Rakyat (28 Desember 2006)
Dapat dilihat juga di : http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?fenomena&1172922307&1

Senin, 23 Juni 2014

Tendangan Pinalti dalam Fisika


Pada tendangan pinalti, seringkali kita melihat kiper (penjaga gawang) mencoba menangkap bola ke kiri, padahal bola melayang ke kanan. Atau sebaliknya. Penonton mencemooh “bodoh sekali kiper itu… bola ke kanan kok lompatnya ke kiri…”. Supaya lebih menarik marilah kita melihat fenomena tersebut secara fisika, selamat menikmati!


Tendangan pinalti adalah tendangan yang sangat ditakuti oleh para penjaga gawang. Tendangan ini dilakukan pada jarak 11 meter dari gawang dan biasanya jarang gagal. Seorang pemain sepakbola profesional dapat menendang bola dengan kecepatan sekitar 30 meter per detik (108 km/jam). Dengan kecepatan ini bola akan mencapai ujung kanan atas gawang dalam waktu 0,45 detik dan untuk ujung kanan bawah 0,38 detik.

Menurut perhitungan Sam Williamson, fisikawan di Center for Neural Science New York, waktu 0,38 detik tidak cukup untuk menangkap bola. Ketika bola ditendang, penjaga gawang akan bereaksi rata-rata setelah 0,3 detik. Begitu bereaksi, otak akan memberi perintah pada otot untuk bergerak, ini butuh waktu tambahan lebih dari 0,1 detik. Memang tidak mudah jadi kiper. Coba bayangkan untuk menangkap bola dibutuhkan waktu lebih dari 0,4 detik. Padahal dengan kecepatan bola 100 km/jam, bola akan mencapai gawang antara 0,3 – 0,45 detik. Ini tidak cukup waktu untuk menangkap bola tsb. Itu sebabnya kiper harus melompat lebih dulu sesaat sebelum bola ditendang. Nah kalau lompatannya keliru atau reaksinya kurang cepat, nasib…deh.. goal terjadi… Itu sebabnya sukar bagi penjaga gawang untuk menangkap bola yang bergerak cepat itu. Untuk melatih reaksi yang cepat dan tepat dibutuhkan latihan yang panjang serta pengalaman yang cukup. Itu sebabnya para kiper atau penjaga gawang dalam piala dunia ini rata-rata lebih tua dibandingkan pemain lainnya.

Agar berhasil, penendang pinalti harus memperhatikan arah angin, rotasi dan kecepatan bola. Bola yang berotasi terlalu cepat dapat menimbulkan efek magnus dan turbulens udara yang akan menyimpangkan bola. Menurut penelitian, tendangan yang paling efektif adalah tendangan dengan kekuatan 75 % sampai 80 % dari kekuatan maksimum (kecepatan bola sekitar 80 km/jam). Pada kecepatan ini penjaga gawang sulit menangkap bola dan kemungkinan terjadinya gol lebih besar dibandingkan dengan tendangan dengan kekuatan penuh.

Begitulah sekilas tentang fenomena sepak bola dalam fisika, sampe jumpa di fenomena lain yaaa

Kamis, 19 Juni 2014

Kenapa api padam jika diguyur air ?

Susetyo Mulyodrono (LAPAN)

Kalau ada nyala api, pasti disitu ada tiga unsur. Apa itu? Unsur pertama adalah oksigen atau sering juga disebut zat asam, kedua, bahan bakar, dan ketiga, panas. Oleh para ahil, ketiga unsur pembentuk api itu dinamai segitiga api (Gambar 1). Pendek kata, untuk menimbulkan api ketiga unsur itu harus ada dan berhubungan. Oleh sebab itu, apabila ingin memadamkan api, maka paling sedikit satu diantara ketiga unsur itu harus dihilangkan atau dipisahkan. Atau dengan kata lain, hubungan diantara ketiga unsur itu harus diputuskan.

Unsur pertama oksigen. Udara di sekitar kita ini mengandung oksigen, yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Jadi, oksigen tidak mungkin dihilangkan. Oksigen hanya bisa dipisahkan dari ketiga unsur api. Unsur kedua adalah bahan bakar. Bahan bakar bisa dihilangkan. Demikian juga panas. Bagaimana caranya ? Salah satu caranya, ya diguyur air (Gambar 2).

Jika kita mengguyur api dengan air, apa yang terjadi? Pertama-tama suhu panas, salah satu unsur segitiga api akan hilang dan menjadi dingin. Kemudian yang kedua, sebagian air yang dipergunakan untuk mengguyur akan menguap menjadi uap air. Nah, uap air inilah yang akan memisahkan api dari oksigen. Karena dua hal dari segitiga api, yaitu panas dan oksigen, tidak ada, padamlah api. Satu unsur hilang saja padam. apalagi dua (Gambar 3).

Namun, tidak semua api bisa dipadamkan dengan air. Cara memadamkan api dengan air ini hanya bisa dilakukan apabila bahan bakarnya berupa kayu, kain, plastik, atau kertas. Kalau api merupakan hasil percikan listrik atau ada unsur minyak tanah, atau bensin, maka tidak bisa dipadamkan dengan air. Mengguyurkan air pada api akibat percikan listrik sangat berbahaya, karena air adalah penghantar listrik. Si pengguyur bisa tersengat aliran listrik. Jika terjadi kebakaran akibat listrik, hal pertama yang harus dilakukan adalah memutuskan terlebih dahulu aliran listrik. Setelah yakin tidak aliran listrik baru bisa dipadamkan dengan air.

Bagaimana dengan minyak, atau bensin? Karena berat jenis minyak atau bensin lebih kecil dibandingkan dengan air, maka ketika diguyur air, minyak atau bensin akan mengambang di atas air. Karena itu, minyak atau bensin itu tetap berhubungan dengan oksigen. Alhasil, api akan tetap menyala. Untuk memadamkan api jenis ini dibutuhkan pemadam kimia, yang biasanya berbentuk busa, atau zat karbondioksida.

Sumber : Kompas (19 februari 2006)
Dapat dilihat pula di : http://www.fisikanet.lipi.go.id/

Nama Unik Fisika: Dari Partikel Tuhan hingga Quark

TEMPO.COJakarta - Ahli fisika punya cara unik menamakan partikel yang mereka temukan. Beberapa nama terkesan sensasional, beberapa nama lain terdengar lucu. Berikut ini nama-nama ganjil partikel subatomik.



1. Partikel Tuhan
Fisikawan dari Edinburgh University, Peter Higgs, meramalkan keberadaan partikel ini pada 1964. Karena itu, nama Higgs dipakai dalam penamaan partikel. Nobelis fisika Leon Lederman mengacaukan penamaan ini pada 1993 ketika ia menyebut partikel ini sebagai "God Particle" alias partikel Tuhan. Belakangan, Lederman bercerita bahwa ia hendak menamakan partikel ini sebagai "Goddamn Particle" alias partikel laknatullah. Ia melaknat partikel Higgs karena benda ini sangat penting, namun begitu sulit ditemukan.

2. Quark
Jika proton dan neutron dibelah, fisikawan akan menemukan tiga pecahan utama. Ketiga pecahan tersebut adalah partikel quark. Nama quark diusulkan oleh fisikawan Murray Gell-Mann pada 1962. Awalnya nama ini diambil dari tiruan suara aneh yang keluar dari mulut, yaitu "kwork". Suatu hari ia membaca kutipan "Thee quarks for Muster Mark" dari buku Finnegans Wake karangan James Joyce. Terinspirasi, ia mencatut quark sebagai nama partikel.

3. Hadron
Segala partikel yang dibuat dari quark disebut hadron. Nama Hadron diusulkan oleh fisikawan Lev Okun pada 1962. Ia terinspirasi dari bahasa Yunani, "hadros", yang berarti besar dan masif. Hadron kemudian dipakai untuk menamakan mesin penabrak partikel milik European Organization for Nuclear Research (CERN), yaitu Large Hadron Collider. Mesin ini memang menabrakkan proton--tersusun atas tiga quark--untuk mendeteksi partikel Tuhan.

4. Boson
Boson merupakan kelompok partikel yang bekerja sebagai pengangkut gaya. Contoh partikel yang tergolong boson adalah cahaya dan meson. Boson diambil dari nama fisikawan penemu aturan ini, yaitu Satyendra Nath Bose. Dengan menambahkan akhiran -on, fisikawan menamakan kelompok partikel ini sebagai boson. Partikel Tuhan termasuk ke dalam kelompok boson.

5. Fermion
Fermion merupakan kelompok partikel yang dekat dengan materi ketimbang gaya. Beberapa contoh fermion adalah quark dan lepton. Istilah fermion dicatut dari nama fisikawan Enrico Fermi, yang dikenal sebagai Bapak Bom Atom. 

6. Gluon
Partikel ini bekerja sebagai perekat quark. Istilah gluon diperkenalkan Murray Gell-Mann pada 1962 dengan mencatut kata "glue" dalam bahasa Inggris, yang berarti perekat. Fisikawan memberi sentuhan -on sebagai akhiran untuk menandakan bahwa benda ini adalah partikel.

7. Neutrino
Partikel ini pertama kali diramalkan keberadaannya oleh Wolfgang Pauli pada 1930. Awalnya, Pauli menamakan partikel ini sebagai "neutron", yang berarti netral dalam bahasa latin. Tiga tahun kemudian, Enrico Fermi menamakan partikel ini sebagai neutrino, yang berarti partikel tak bermuatan yang bersemayam di inti atom.

8. Elektron
Keberadaan partikel ini dicetuskan fisikawan George Johnston Stoney pada 1894. Nama ini terinspirasi dari bahasa latin "electrum", yang berarti "menarik setelah digosok".

9. Meson
Partikel ini terbuat dari quark dan anti-quark. Kata "meso" diambil dari bahasa Yunani, yang berarti di tengah-tengah. Partikel meson memang memiliki massa lebih besar daripada elektron, namun lebih kecil daripada proton.

10. Muon
Muon diambil dari salah satu huruf dalam aksara Yunani, yaitu "mu" (dibaca myu). Di Bumi, partikel ini berserakan di atmosfer sebagai hasil tabrakan antara sinar kosmik dan udara. 

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2012/07/07/095415372/Nama-Unik-Fisika-Dari-Partikel-Tuhan-hingga-Quark

Selasa, 01 April 2014

Dan Bimbel pun Bubar

Sebuah Tulsian Dosen saya, Bapa Arif Hidayat

Hanako mungkin paling bodoh di sekolah se-prefektur (propinsi) Tokushima, tapi dengan pedenya dia selalu sekelas dengan Atsuko, siswa paling cerdas. Sama-sama belajar IPA, Matematika, Olahraga, Musik. Hanako, perempuan gemuk mata sipit, jelas bukan apa-apa di IPA, Mat, apalagi English!, tapi Atsuko, bocah cantik periang, merata di semua pelajaran, bahkan urusan IPA, dia jagonya. Kalo urusan main, dua anak ini sohib, sangat sering main bareng

     Ibu Hanako juga ga pusing bahkan senyum dengan membungkuk ala jepang ketika berkali-kali guru di SD, SMP bahkan sampai SMA menyampaikan hal yang sama : anak ibu cacingan, eh maksudnya, anak ibu sangat ketinggalan di kelas; Ekspresi yang sama dengan Ibu Atsuko, yang notabene adalah tentangga RT. Baik di rumah Hanako atau Atsuko tidak pernah mengundang guru les IPA n sejenisnya, atau rame-rame cari bimbel (bimbingan belajar), terutama Hanako. Pulang sekolah, jelas ke lapangan baseball, ski (kalau salju), atau sekedar squash n renang

     Matahari berlalu, 22 tahun kemudian, Hanako yang masuk College masak (culinary arts) jadi Chef di sebuah hotel di Tokyo. Luar biasa ketika tes wawancara n performa masak bwat masuk College masak itu, dari 760 pelamar, 24 keterima, Hanako urutan 3. Sementara Atsuko tengah mengambil Doktor untuk Applied Science, di Tokyo University-paling bergengsi.

    Tidak ada yang salah di sini, walau memang terdengar aneh untuk Hanako. Bakatnya mungkin di masak; tapi ancur di mapel IPA, Matematika, English; sementara lulus terus itu baru aneh. Pertanyaan yang muncul ketika penulis membaca ini adalah: Hanako pasti ga lulus KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ) di kelas, alias remed terus, Rapotnya pasti kebakaran (banyak nilai merah) n  ga naik kelas, belum lagi Ujian Nasional; Waaah jepang khan ummat yang alergi nyontek katanya, gimana lulus UAN?

   Oh . . .  remedial Hanako rajin dong; terjawab 1 pertanyaan. Tapi lainnya? Nah, ini masuk akal ketika melihat sistem sekolah di Jepang tidak mengenal Ujian Nasional. Horeeee!!! Hanako ga perlu pengayaan pagi atau kelas sore ketika 6SD, 9 SMP dan 12 SMA. Ujian sekolah ada dong! masa sih tidak ada. Ya memang ada, Guru memberikan laporan perkembangan pelajaran siswa, mana yang menjadi keunggulan mana yang kelemahan, lalu karakter apa yang sudah dipelajari di kelas, bukan peroleh angka atau medali. Ohhhh . . . .barangkali Hanako naik kelas gara-gara bantuan pelajaran lain kalo IPA, Mat, English nya jelek; bukan itu ternyata. Memang sekolah di Jepang tidak mengenal tinggal kelas. Sebodoh-bodohnya siswa di sini, pasti naik kelas. ha ha ha Hanako dan keluarganya selamat dari rasa malu tinggal kelas atau gagal UN.

     Tidak ada lomba siswa berprestasi, olimpiade sains, di jamin naik kelas dan tidak Ujian Nasional ; bimbel di sini mati kutu mencari siswa, dan Bimbel pun bubar sejak tahun 1800an

Sabtu, 29 Maret 2014

Pelajaran Cinta

Sebuah tulisan yang menarik ditulis ulang dari kiriman "wa" salah seorang teman, berikut tulisannya :

Memang tidak mudah. Sebab tidak karena kamu mencintai lalu hendak memberi atau kamu menebar pesona kematanganmu melalui itu, maka cintamu berbalas. Fakta ini mungkin pahit. Tapi begitulah adanya : kadang-kadang kamu harus belajar menepuk angin bukan tangan lain yang hendak melahirkan suara cinta.



Sebabnya sederhana saja. Cinta itu banyak macamnya. Ada cinta misi : cinta yang memang kita rencanakan sejak awal. Cinta ini lahir dari misi suci didorong oleh emosi kebijakan dan didukung dengan kemampuan memberi. Misalnya cinta para nabi kepada umatnya atau guru kepada muridnya atau pemimpin kepada rakyatnya atau ibu kepada anaknya. Jiwamu dan jiwa orang yang kamu cintai tidak mesti bersatu. Cinta ini sering tidak berbalas. Bahkan sering berkembang menjadi permusuhan. Lihatlah bagaimana nabi-nabi itu dimusuhi umatnya, atau para ibu diterlantarkan anak-anaknya di usia tua, atau pemimpin baik yang dibunuh rakyatnya, atau guru yang dilupakan murid-muridnya.

Inilah cinta yang paling luhur. Paling suci. Sebagian besar kebaikan yang kita saksikan dalam kehidupan kita, bahkan dalam sejarah umat manusia, sebenarnya merupakan buah dari cinta yang ini. Ambillah contoh 1,3 milyar umat islam saat ini adalah hasil perjuangan berdarah-darah sang beserta sahabat-sahabatnya. Itu cinta misi.

Tapi ada jenis yang lain. Cinta jiwa. Cinta ini lahir dari kesamaan ata kegenapan watak jiwa. Jiwa yang sama atau berbeda tapi saling menggenapi biasanya akan saling mencintai. Cinta ini yang lazim ada dalam hubungan persahabatan, perkawinan atau keluarga. Cinta ini mengharuskan adanya respon yang sama : cinta tidak boleh bertepuk sebelah tangan di sini.

Inilah cinta yang paling rumit. Serumit kimia jiwa manusia. Suatu saat misalnya Umar bin Khattabhendak melamar Ummu Kultsum binti Abu Bakar adik Aisyah ra. Gadis itu sangat belia dan tumbuh diantara jiwa-jiwa yang lembut nan penyayang.  Aisyah ra jadi gusar. Wataknya tidak bertemu dengan watak Umar. Tapi siapa berani menolak lamaran manusia paling sholeh di muka bumi ketika itu? Namun dengan diplomasi yang sangat halus, melalui kepiawaian Amr bin Ash, Aisyah ra menolak lamaran itu sembari menyarankan sang Khalifah menikahi Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib, adik Hasan dan Husein. Kali ini lamarannya diterima : Ali dan Umar memiliki watak yang sama, "Tidak ada alasan menolak lamaran manusia terbaik di muka bumi" kata Ali ra.

Ada cinta ketiga. Cinta malsahat. Cinta ini dipertemukan oleh kesamaan kepentingan. Mereka bisa berbeda watak atau misi. Tapi kepentingan mereka sama, maka mereka saling mencintai. Misalnya hubungan baik yang lazim berkembang di dunia bisnis, suara ramah dari penjawab telepon, atau senyum manis seorang pramugari, atau layanan sempurna seorang resepsionis hotel : semua berkembang dari kepentingan tapi efektif menciptakan kenyamanan jiwa (comfortability). Anda adalah bagian dari pejerjaannya. bukan jiwanya. Anda adalah kepentingannya. Bukan misinya.

Terima kasih kepada akhi "Irfan Abdurrahman Farid" yang telah mengirimkan tulisan ini. Semoga Bermanfa'at.

Rabu, 26 Maret 2014

Hukum 1 Newton : Mari Berubah dari Kebiasaan Kita

Ditulis oleh Muhammad Mabrudy

"Dari ribuan orang yang melihat apel jatuh, hanya Newtonlah yang bertanya kenapa?"
Sir Isac Newton adalah salah satu ilmuan fisika yang sangat terkenal, dia terkenal di kalangan umum dengan pernyataannya tentang gravitasi yang melandasi hukum tentang gerak dan hukum fisika lainnya. Newton adalah pribadi yang  unik karena dia menemukan salah satu hukum fisikanya ketika dia berada di bawah sebuah pohon apel, kemudian dia meliahat sebuah apel jatuh. Disadari ataupun tidak Newton telah mengaplikasikan salah satu ajaran al-qur'an untuk bertafakur terhadap alam semesta. Karena pada hakikatnya alam semesta memiliki keteraturan dan salah satu keteraturannya dituangkan oleh isac newton pada hukum newton tentang gerak

Pada bagian ini kita akan membahas tentang Hukum 1 Newton tentang gerak menjelaskan tentang "kelembaman" atau istilah umum yang bisa dikenali banyak orang hukum 1 newton berbicara tentang kemalasan yang berbunyi :

“Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam dan benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan.”


Dengan berlakunya hukum 1 newton maka selama jumlah gaya yang bekerja pada benda adalah nol maka benda akan berada dalam kondisi semula (jika awalnya diam akan tetap diam dan jika awalnya bergerak kecepatan konstan maka akan terus bergerak dengan kecepatan konstan). 

Sebuah pertanyaan yang akan kita renungkan bersama adalah :
"Apakah keteraturan ini (Hukum 1 Newton) berlaku pada kita seorang manusia?"

Sebagai bagian yang sangat kecil ternyata hukum 1 newton ini berlaku juga pada kita manusia. Keberlakuan ini berkaitan dengan kebiasaan hidup manusia. Disadari ataupun tidak manusia memiliki sebuah kecenderungan untuk mempertahankan diri terhadap sebuah kebiasaan, berupa kebiasaan baik ataupun kebiasaan buruk. Seorang yang terbiasa bangun pagi hari maka dia akan terus bangun pada pagi hari selama tidak ada upaya untuk yang menyebabkan dia untuk bangun telat di pagi hari, Orang yang terbiasa berbicara kasar maka dia akan cenderung berbicara kasar selama tidak ada upaya yang dia lakukan untuk berbicara kasar.

Dengan mempelajari hukum 1 newton ini sebenarnya kita bisa belajar untuk terlepas dari sebuah kebiasaan. Bagaimana caranya? Menurut hukum 1 newton dapat dijelaskan bahwa jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda maka benda akan tetap berada dalam keadaan awal. Maka jika tidak ada upaya dari kita ataupun dari orang-orang sekitar kita untuk merubah sebuah kebiasaan yang berada dalam diri kita maka kita akan terus berada dalam kebiasaan tersebut. Jadi kalo hanya sebatas niat,  kalo hanya sebatas keinginan, maka tidak akan pernah ada sebuah perubahan yang terjadi dalam diri kita. Bahkan Imam Syafi'i mengungkapkan sebua pepatah yang artinya "Kalau saja cahaya ilmu dapat diperoleh dengan berangan-angan maka niscaya tidak akan pernah ada orang "bodoh" di muka bumi ini". So segeralah lakukan sebauah langkah nyata untuk merubah kebiasaan dalam dirimu

Berikutnya eenurut hukum 1 newton juga dapat dijelaskan bahwa jika jumlah gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah nol maka benda pun akan tetap berada dalam keadaan awal. Maka jika kita telah melakukan sebuah upaya untuk merubah kebiasaan itu maka upaya yang kita lakukan harus lebih besar daripada upaya lain yang berusaha membawa kita kembali kepada kebiasaan awal. Contoh pertama ketika kita ingin telah melakukan berbagai macam upaya untuk merubah kebiasaan tapi lingkungan kita justru tidak mendukung terhadap perubahan yang diinginkan atau bahkan sebaliknya pada kasus kedua ketika kita ditempatkan pada lingkungan yang dibuat untuk merubah kebiasaan kita tetapi tidak ada keinginan dalam diri kita untuk berubah. Maka hasil dari kedua kasus tersebut adalah sama tidak ada perubahan dalam dirinya.

Bagaimana supaya bisa melakukan perubahan pada kedua kasus tersebut? Maka menurut hukum newton 1 resultan gayanya tidak boleh sama dengan nol. Sehingga pada kasus pertama solusinya adalah pindah lah dari lingkungan tempat berada sekarang sehingga tidak ada lagi pengaruh lingkungan yang negatif atau lakukanlah upaya yang lebih besar, lebih gigih dan lebih giat untuk melakukan perubahan daripada pengaruh lingkungan yang timbul. Sedangkan kasus yang kedua solusinya adalah buatlah diri anda sadar sehingga timbulah keinginan dalam diri anda tk berubah. Kasus kedua ini mungkin terjadi kepada orang tua yang ingin merubah kebiasaan anaknya menjadi lebih baik dengan menyekolahkannya ke tempat yang lebih baik seperti pesantren atau sekolah favorit, maka upaya mereka tidak akan berhasil kecuali dengan upaya tambahan untuk membuat anak itu mengerti mengapa mereka diperlakukan seperti itu sehingga timbul jugalah keinginan untuk berubah.

Mari berubah ke arah yang lebih baik, karena perubahan itu pasti dan arah perubahan itu kita yang menentukan



Hari ini, itu saja sebuah hikmah yang dapat kita ambil dari sebuah hukum 1 newton dalam kehidupan kita sehari-hari, semoga kita dapat mengambil hikmah-hikmah laind ari hukum newton 1 ini. Sampai jumpa lagi di hukum 2 newton, Sekian & Semoga Bermanfa'at

Kamis, 30 Januari 2014

Belajar dari angka “nol”


Ditulis oleh : Muhammad Mabrudy, S.Pd.
Angka nol adalah sebuah angka yang ditemukan oeh ilmuan muslim bernama Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi yang lahir tahun 780 di Kwarizm (Uzbekistan), angka nol dalam bahasa arab disebut shifr dan mulai diperkenalkan kepada ilmuan barat sekitar 250 tahun setelah ditemukannya angka nol oleh al-khawarizmi. 

Dalam bahasa indonesia untuk menyebut angka "nol" ada juga yang menyebutnya dengan sebutan "kosong", padahal keduanya jelas-jelas memiliki makna yang berbeda, apalagi bila orang yang mempelajari matematika mendengarnya, keduanya jelas sekali memiliki makna yang berbeda. "Nol" itu bernilai sedangkan "kosong" tidak bernilai, mungkin bila angka "nol" berdiri sendiri maka nilainya akan menjadi kosong, tetapi nol tidak akan menjadi kosong bila disandingkan dengan angka-angka yang lain. Hal ini sangatlah unik, ada sebuah angka yang sangat berperan penting dalam bilangan, tetapi bila angka ini berdiri sendiri maka nilainya jadi tidak berarti. 

Itulah hal pertama yang bisa kita pelajari dari sebuang angka "nol" yaitu bagaimana supaya kita bisa menghargai hal-hal yang kecil, karena begitu banyak hal kecil di dunia ini yang sangat berarti. Bila dibandingkan dengan sebuah amalan maka nol adalah amalan-amalan kecil yang kadang banyak orang menggap tidak bernila dan tidak berarti, jika hal ini terjadi maka dapat dianalogikan pada angka nol yang berada di sebelah kiri angka-angka lain contohnya yaitu 001 atau 000007 yang maknanya tetap saja satu dan tujuh. Tetapi bila kita dapat memperhatikan amalan keci ini maka nilainya akan bermakna atau bahkan berlipat, seperti dua angka nol yang berada di samping kanan angka 1 yaitu 100 maka nilainya akan jauh lebih besar daripada angka 1 itu sendiri. Hal ini senada dengan apa yang disabdakan rasulullah yaitu
Rasulullah bersabda : “Janganlah kamu meremehkan sedikit pun dari amalan kecil, meski hanya sekedar bertemu sadaramu dengan wajah yang berseri-seri” (Hadits riwayat Muslim)
Bagaimana kita bsia memperhatikan amalan-amalan kecil tersebut? Pelajari ilmunya dan ikhlaskan niatnya sehingga angka-angka nol yang dikumpulkan yaitu berupa amalan-amalan kecil menjadi sesuatu yang sangat berharga dalam kehidupan kita.

Hal lain yang dapat dipelajari dari angka "nol" adalah keunikannya angka
 ini dalam operasi perkalian dan pembagian, angka nol ini merupakan gambaran seorang hamba yang bisa kita contoh. Dalam operasi perkalian, bilangan apapun selain angka nol yang dikalikan dengan nol maka hasilnya akan menjadi nol, tidak peduli sebanyak apapun bilangan sebelumnya, tidak peduli serumit apapun angkanya, tidak peduli sekomplek apapun persamaannya, hasilnya akan tetap nol. Seperti itulah harusnya iman kita, tetap istiqomah, iman kita tidak boleh bergantung pada iman orang lain, tidak boleh bergantung pada harta, tidak boleh bergantung pada jabatan, tidak boleh bergantung pada popularitas dan tidak boleh bergantung pada keadaan sekitar. Kita harus berusaha untuk beristiqomah dalam iman kita walaupun pada hakikatnya iman manusia itu bertambah dan berkurang. 

Jika iman kita masih bergantung orang lain, maka kita akan berfikir dua kali ketika melakukan
 kebaikan contohnya ketika pergi pengajian maka akan timbul pertanyaan, "yang lain ikut ga ya?", “pematerinya siapa?” atau pertanyaan-pertanyaan lain yang dapat mengganggu. Maka dapat diperkirakan apa yang akan terjadi selanjutnya, kejadiannya akan bergantung kepada jawaban pertanyaan diatas, tetapi bila iman kita, tekad kita tidak bergantung kepada orang lain, tidak bergantung pada keadaan sekitar maka tidak peduli orang lain hadir atau tidak, kita akan tetap merasakan manisnya hadir dalam sebuah majelis pengajian, tidak peduli orang memuji atau menghina, yang kita rasakan hanyalah manisnya iman, manisnya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tentang istiqomah ini dituliskan dalam hadits arba’in karangan Imam Nawawi no 21 yaitu :
Dari Abu Amr, -ada juga yang mengatakan- Abu ‘Amrah, Suufyan bin Abdillah Ats Tsaqofi radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata : Wahai Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, katakan kepada saya tentang Islam sebuah perkataan yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun selainmu. Beliau bersabda: Katakanlah: saya beriman kepada Allah, kemudian berpegang teguhlah.
(Riwayat Muslim).

Hal terakhir yabf akan kita pelajari dari angka nol dalam tulisan ini adalah keunikan angka nol dalam operasi pembagian yaitu hal yang sama seperti pada operasi perkalian yaitu konsistensi nilai, namun pada operasi pembagian nol adalah hal yang unik karena nilai konsisten yang dihasilkan adalah tak hingga. Berapapun nilai jika dibgai dengan nol maka hasilnya adalah tak hingga, setiap angka dalam bentuk apapun ketika dibagi dengan nol harganya tetap konsisten tak hingga. Seperti itulah layaknya kita berbuat, seorang hamba di depan Penciptanya, ketika kita meng"nol"kan diri dihadapan Allah SWT artinya kita menjadikan diri tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kekuasaan Allah SWT, maka kita akan mendapatkan sesuatu yang tak terhingga, tak ternilai dan luar biasa.

Dengan bersikap seperti itulah kita telah mengembalikan hakikat kita seorang hamba dihadapan Tuhannya, karena dihadapan Allah kita adalah nol dan tidak ada apa-apanya, seberapa hebat apapun kita dalam kehidupan sehari-hari, seberapa kuat apapun kita dibandingkan dengan hambanya yang lain dan seberapa pintarpun kita dibandingkan dengan makhluk yang lain, seberapa tinggipun jabatan dan gelar yang kita miliki, pada hakikatnya semua adalah nol tidak ada apa-apanya bila dbandingkan dengan Sang Pencipta. Kita bersikap "nol" tidak ada apa-apa pasrah serta merendah dengan kuasaNya bukan berarti bersikap kosong tanpa ikhtiar dan do'a dalam menghadapi segala permasalahn yang ada, tapi hal itu tidak lain hanya upaya kita untuk menyadari hakikat kita dihadapan Sang Maha Kuasa.
.
Apa yang akan terjadi bila kita tidak meng"nol"kan diri dihadapannya, maka yan terjadi setelahnya akan sangat mudah ditebak, jika kita menjadi angka 1 dihadapanNya yaitu bersikap seolah-olah apa yang terjadi berasal dari kita maka hasilnya akan sama dengan pembagian angka satu yaitu setiap angka yang dibagi dengan angka satu maka hasilnya adalah angka itu sendiri atau jika dimaknai dalam kehidupan setiap apa yang kita usahakan akan selalu bergantung pada keadaan di luar kita, bila keadaan diluar mendukung dan nilainya besar maka hasilnya akan jadi besar namun jika hal sebaliknya terjadi maka hasil yang didpatkan akan menjadi kecil. Hal yang lebih berbahaya adalah ketika kita bersikap lebih besar dan sombong dihadapannya yaitu ketika kita menjadi angaka 2, 3, 4 atau bahkan angka-angka yang lebih tinggi, maka dalam operasi pemabagian ini hasil yang akan didapatkan akan menjadi kecil dan mungkin sangat tidak bermakna, semikin besar pembaginya maka hasil pembagian akan menjadi semakin kecil, semakin sombong seseorang maka yang didapatkan dihadapan Sang Pencipta tentu juga akan semakin kecil. Dalam hadits qudsi juga rosulullah menyampaikan :

Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian merendahkan diri sehingga seseorang tidak menyombongkan diri atas yang lain dan tidak berbuat zhalim atas yang lain.” (Shahih, HR Muslim no. 2588).

Begitulah sebuah angka mengajarkan kita, Hari ini kita belajar dari "nol" belajar untuk memaknai hal yang kecil, belajar untuk istiqomah dan belajar untuk kemabali kepada hakikat kita. Semoga bemanfaat.