Ditulis oleh : Muhammad Mabrudy
Lembar demi lembar buku itu kubuka, kubaca satu persatu tulisan yang terdapat didalamnya sambil merenungi dan membayangkan satu per satu muridku. Kadang ingin tertawa dan tak jarang pula ingin menangis apalagi bila tulisan-tulisan itu mencurahkan isi hati mereka, tanpa harus tau itu benar atau salah tapi bagi saya tulisan itu sangatlah menyentuh. Itulah sebuah buku yang kusiapkan berisi pesan, kesan dan kritikan dari murid-muridku sebagai kenang-kengan ketika saya sudah menjadi guru kelak.
Esok hari tak akan ada lagi mobil sarijadi-ciroyom yang kunaiki setiap jam 6, tak juga mobil sederhana-jijerah apa lagi mobil sd serang-caringin . Terima kasih telah menjadi supir pribadiku setiap pagi ketika menjalani PPL maafkan saya juga jika saya sering ngantik di mobil bapa-bapa atau jika saya memberkan gaji harian (ongkos) dengan tidak memakai uang pas.
Mulai besok saya tidak akan bisa nongkrong lagi di ruang piket yang penuh kenangan, saya tidak akan menjadi artis dadakan lagi yang selalu dimintai tanda tangan semenjak jam 7.00 lewat oleh siswa-siswa yang terlambat dan memberikan poin kepada mereka, saya juga tidak harus berpura-pura lagi bertanya jam berapa kepada siswa yang kesiangan untuk sekedar mengetahui kenapa mereka terlambat. Maafkan saya kepada semua yang pernah datang ke ruang piket untuk izin dan tidak saya izinkan, maafkan saya juga jika ada yang izin dan dipersulit, itulah sebuah tuntutan pada dasarnya saya orang yang tidak tegaan tapi pada akhirnya saya harus tetap berpegang pada aturan yang berlaku (walaupun sering dilanggar juga sih). Bel di ruang piket pun tidak akan pernah saya pijit lagi, oh iya maaf yaa buat para siswa sama guru-guru ternyata saya sering salah mijit bel.
Mulai besok saya juga tidak harus upacara, atau masuk kelas lagi khususnya di MAN 1 Kota Bandung.
18 kawanku, guru luar biasa (begitulah kepala sekolah memanggilnya) kita tidak akan pernah bertemu dalam sebuah kmpulan ppl lagi, karena nila ppl nya udah dapat A (amiin) tapi kita akan selalu bertemu, berjuang bersama dalam ikatan apapun namanya, iktan yang tak akan pernah putus selamanya. Maafkan saya semua yaa, kadang saya egosi mementingkan kepentingan pribadi daripada kelompok, kadang saya pasang muka masam pada kalian semua padahal seharusnya seorang muslim haruslah selau membahagiakan saudaranya.
Guru-guru pamong atau para dosen luar biasa, terima kasih atas segala ilmu yang diberikan kepada kami baik secara langsung ataupun tidak langsung. Jujur seringnya saya datang ke sekolah bukan karena ingin mendapatkan nilai karena apalah arti nilai A bila tidak memilikia arti dalam kehidupan. Saya datang dengan penuh semangt ke sekolah bahkan lebih semangat daripada ketika datang ke kampus karena saya merasa diterima lebih dari seorang keluarga, tak dapat dipungkiri banyak guru-guru yang sering menyuruh saya tapi tidak sedikit pun saya mendapatkan perasaan tidak enak atau bahkan tersinggung, bagi saya guru tidak pernah sekalipun menyuruh saya tetapi mereka meminta bantuan kepada saya. Hari terakhir adalah buktinya, sungguh sangat bahagia guru-guru dapat menghadiri acara kami baik yang berhubungan langsung ataupun tidak langsung dengan kami.
Oh iya ucapan terima kasih juga pada para pegawai di MAN 1 Kota Bandung yang telah membantu hal-hal teknis dalam pelaksanaan ppl, bapak satpam yang selalu jaga pintu, para pedagang makanan (lontong, karedok, mie, nasi uduk minuman dll) yang telah mengisi perutku. Masjid, WC, Perpustakaan, laboratorium, aula psbb dan ruangan2 lain yang ada di MAN yang tdk dapat diungkapkan satu per satu, makasih semuanya yaaaaaaa.
XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4 tak akan kumasuki lagi kels kalian karena status kalian sebentar lagi akan berubah menjadi kelas XII (amiin). Tak akan pernah lagi kuliat wajah-wajah ceria, teriakan-teriakan penuh gembira, tawar menawar tugas ataupun hal-hal lain yang bagi saya itu sangat menantang. Mungkin saya juga tidak bisa lagi berkeliling di kelas bertanya satu per satu pada siswa yang kulewati dan sedikit memaksa kepada beberapa siswa yang memang ingin dipaksa. Tak ada lagi rpp, tak ada lagi silabus, tak ada lagi ulangan tak ada lagi tugas yang harus diperiksa, ya semuanya tinggal sebuah kenangan, kenangan yang akan selalu diingat, kenangan yang akan memicu semangat tuk terus bangkit dan berjuang, kenangan yang akan selalu ada dan menemani karirku sebagai seorang guru.
Teruntuk yang pernah menjadi siswa saya pada ppl MAN 1 Kota Bandung
Mungkin saya hanyalah satu orang dari puluhan orang guru ppl yang kalian kenal
Mungkin saya hanyalah satu orang dari ratusan guru yang mengajari kalian
Mungkin saya hanyalah sala satu orang yang pernah hadir dalam lembaran hidup kalian
Tapi ........................
Bagi saya kalian adalah lembaran-lembaran pertama dalam karir guru saya yang tak akan pernah terlupakan
Bagi saya kalian adalah 100 orang pertama murid yang pernah benar-benar saya didik selama kurang lebih 4 bulan
Bagi saya saya kalian akan menjadi inspirasi dan motivasi ketika saya terjatuh kelak
Bagi saya kalian istimewa dan tak akan pernah tergantingan sebagai orang2 pertama yang telah membuat saya bahagia sebagai seorang guru,.
Terima kasih Semuanya
Beginilah akhir kisahku, saatnya membuka lembaran baru untuk memulai kisah yang lebih indah lagi.
Selamat Berjuang!
Esok hari tak akan ada lagi mobil sarijadi-ciroyom yang kunaiki setiap jam 6, tak juga mobil sederhana-jijerah apa lagi mobil sd serang-caringin . Terima kasih telah menjadi supir pribadiku setiap pagi ketika menjalani PPL maafkan saya juga jika saya sering ngantik di mobil bapa-bapa atau jika saya memberkan gaji harian (ongkos) dengan tidak memakai uang pas.
Mulai besok saya tidak akan bisa nongkrong lagi di ruang piket yang penuh kenangan, saya tidak akan menjadi artis dadakan lagi yang selalu dimintai tanda tangan semenjak jam 7.00 lewat oleh siswa-siswa yang terlambat dan memberikan poin kepada mereka, saya juga tidak harus berpura-pura lagi bertanya jam berapa kepada siswa yang kesiangan untuk sekedar mengetahui kenapa mereka terlambat. Maafkan saya kepada semua yang pernah datang ke ruang piket untuk izin dan tidak saya izinkan, maafkan saya juga jika ada yang izin dan dipersulit, itulah sebuah tuntutan pada dasarnya saya orang yang tidak tegaan tapi pada akhirnya saya harus tetap berpegang pada aturan yang berlaku (walaupun sering dilanggar juga sih). Bel di ruang piket pun tidak akan pernah saya pijit lagi, oh iya maaf yaa buat para siswa sama guru-guru ternyata saya sering salah mijit bel.
Mulai besok saya juga tidak harus upacara, atau masuk kelas lagi khususnya di MAN 1 Kota Bandung.
18 kawanku, guru luar biasa (begitulah kepala sekolah memanggilnya) kita tidak akan pernah bertemu dalam sebuah kmpulan ppl lagi, karena nila ppl nya udah dapat A (amiin) tapi kita akan selalu bertemu, berjuang bersama dalam ikatan apapun namanya, iktan yang tak akan pernah putus selamanya. Maafkan saya semua yaa, kadang saya egosi mementingkan kepentingan pribadi daripada kelompok, kadang saya pasang muka masam pada kalian semua padahal seharusnya seorang muslim haruslah selau membahagiakan saudaranya.
Guru-guru pamong atau para dosen luar biasa, terima kasih atas segala ilmu yang diberikan kepada kami baik secara langsung ataupun tidak langsung. Jujur seringnya saya datang ke sekolah bukan karena ingin mendapatkan nilai karena apalah arti nilai A bila tidak memilikia arti dalam kehidupan. Saya datang dengan penuh semangt ke sekolah bahkan lebih semangat daripada ketika datang ke kampus karena saya merasa diterima lebih dari seorang keluarga, tak dapat dipungkiri banyak guru-guru yang sering menyuruh saya tapi tidak sedikit pun saya mendapatkan perasaan tidak enak atau bahkan tersinggung, bagi saya guru tidak pernah sekalipun menyuruh saya tetapi mereka meminta bantuan kepada saya. Hari terakhir adalah buktinya, sungguh sangat bahagia guru-guru dapat menghadiri acara kami baik yang berhubungan langsung ataupun tidak langsung dengan kami.
Oh iya ucapan terima kasih juga pada para pegawai di MAN 1 Kota Bandung yang telah membantu hal-hal teknis dalam pelaksanaan ppl, bapak satpam yang selalu jaga pintu, para pedagang makanan (lontong, karedok, mie, nasi uduk minuman dll) yang telah mengisi perutku. Masjid, WC, Perpustakaan, laboratorium, aula psbb dan ruangan2 lain yang ada di MAN yang tdk dapat diungkapkan satu per satu, makasih semuanya yaaaaaaa.
XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4 tak akan kumasuki lagi kels kalian karena status kalian sebentar lagi akan berubah menjadi kelas XII (amiin). Tak akan pernah lagi kuliat wajah-wajah ceria, teriakan-teriakan penuh gembira, tawar menawar tugas ataupun hal-hal lain yang bagi saya itu sangat menantang. Mungkin saya juga tidak bisa lagi berkeliling di kelas bertanya satu per satu pada siswa yang kulewati dan sedikit memaksa kepada beberapa siswa yang memang ingin dipaksa. Tak ada lagi rpp, tak ada lagi silabus, tak ada lagi ulangan tak ada lagi tugas yang harus diperiksa, ya semuanya tinggal sebuah kenangan, kenangan yang akan selalu diingat, kenangan yang akan memicu semangat tuk terus bangkit dan berjuang, kenangan yang akan selalu ada dan menemani karirku sebagai seorang guru.
Teruntuk yang pernah menjadi siswa saya pada ppl MAN 1 Kota Bandung
Mungkin saya hanyalah satu orang dari puluhan orang guru ppl yang kalian kenal
Mungkin saya hanyalah satu orang dari ratusan guru yang mengajari kalian
Mungkin saya hanyalah sala satu orang yang pernah hadir dalam lembaran hidup kalian
Tapi ........................
Bagi saya kalian adalah lembaran-lembaran pertama dalam karir guru saya yang tak akan pernah terlupakan
Bagi saya kalian adalah 100 orang pertama murid yang pernah benar-benar saya didik selama kurang lebih 4 bulan
Bagi saya saya kalian akan menjadi inspirasi dan motivasi ketika saya terjatuh kelak
Bagi saya kalian istimewa dan tak akan pernah tergantingan sebagai orang2 pertama yang telah membuat saya bahagia sebagai seorang guru,.
Terima kasih Semuanya
Beginilah akhir kisahku, saatnya membuka lembaran baru untuk memulai kisah yang lebih indah lagi.
Selamat Berjuang!