Senin, 21 Januari 2013

Gradien itu Menunjukan Orientasi Hidup Manusia

Ditulis oleh : Muhammad Mabrudy

Matematika aktanya ilmu pasti, mungkin itulah yang dikenal oleh kebanyakan orang dan itu pula yang sering diyakini oleh banyak orang awam. Ketika berbicara tentang matematika maka kita tidak akan lepas dari sekumpulan angaka yang dioperasikan satu sama lain, namun sangat sedikit sekali yang mengetahui keteraturan dan keajaiban angka yang ada dalam ilmu matematika sehingga membuat matematika ini menarik untuk dipelajari. Pada tulisan ini saya sampaikan apa yang pernah guru saya sampaikan tentang sebuah konsep matematika yang merepresentasikan cara hidup manusia, sebuah konsep matematika yang mengajarkan kita bagaimana seharusnya kita hidup.

Konsep yang akan dibahas adalah tentang gradien, gradien secara matematis merupakan perbandingan antara komponen y (ordinat) dengan  komponen x (absis), atau secara konseptual gradien merupakan bilangan yang menunjukan besar dan arah kecondongan atau kemiringan dari sebuah garis. Cukup sederhana bukan,? dalam jarak tertentu tinggal kita tentukan jarak y kemudian jarak x lalu dibagikan jadilah sebuah bilangan kemiringan yang semakin curam suatu garis maka dia memiliki nilai gradien yang lebih besar. Tapi konsepnya akan sulit jika kita diminta membuat sebuah persamaan garis lurus yang memiliki kemiringan tertentu, namun tenang saja di sini tidak akan dibahas hal serumit itu, yang akan dibahas disini sedikit tentang sifat-sifat sebuah gradien yaitu

1. Garis miring ke kanan, gradiennya positif (+)
2. Garis miring ke kiri, gradiennya negatif  (-) 
3. Garis sejajar dengan sumbu x, gradiennya = 0
4. Garis sejajar dengan sumbu x, gradiennya = tidak terdefinisikan

Lho? trus bagaimana konsep-konsep tersebut menjelaskan orientasi hidup seorang manusia? Kemudian saat itu guru saya mulai menjelaskan tentang makna dari sumbu x dan sumbu y dalam kehidupn kita. Sumbu y menunjukan Habluminallah hubungn kita dengan Allah swt, hubungan antara manusia sang makhluk dengan penciptanya Sang Khaliq, hubungan yang berkaitan dengan ukhrowi. Sedangkan sumbu x menunjukan Habluminannas hubungn kita dengan sesama manusia, hubungan antara sesama makhluk, hubungan yang berkaitan dengan duniawi semata.
Garis sejajar dengan sumbu x menggambarkan kehidupan seorang makhluk yang hanya berorientasi duniawi tanpa menghiraukan sedikit pun kehidupan ukhrowi, segala apa yang dilakukan hidupnya hanya untuk memenuhi kehidupan. Dunianya dalam kasus ini sebuah garis memiliki gradien nol dalam kehidupan sehari-hari orang yang berorientasi seperti ini tidak memiliki nilai, hidupnya yang lama tak akan berarti dan sia-sia karena kehidupan dunia hanyalah fatamorgana, kebahgiaannya kebahagiaan sesaat yang semu.

Garis yang sejajar dengan sumbu y menggambarkan seorang makhluk yang hanya berorientasi ukhrowi tanpa menghiraukan sedikit pun kehidupan duniawi, segala apa yang dilakukan hidupnya hanya untuk memenuhi kehidupan akhiratnya. Dalam kasus ini sebuah garis memiliki gradien yang tak terdefiniskan artinya tidak ada manusia yang memiliki sifat seperti ini, mustahil bagi seorang manusia untuk sepenuhnya lepas dari kehidupan dunia.

Garis miring ke kiri menggambarkan seseorang yang sangat memperhatikan kehidupan duniawinya, karena kehidupan duniawi ini menuntut sebuah kebutuhan yang harus terus dipenuhi hal ini digambarkan dengan nilai x yang semakin lama semakin membesar, namun nampaknya kehidupan duniawi ini mulai menjauhkannya dari kehidupan akhirat, semakin lama di hidup dia semakin jauh dari Penciptanya, semakin jauh dari kehidupan akhirat hal inji ditunjukan dengan nilai sumbu y yang semakin lama semakin berkurang. Dalam kasus ini sebuah garis memiliki gradien yang bernilai negatif artinya jika tidak berniat untuk melakukan perubahan maka rangakaian kehidupan yang telah dia lakukan semakin lama akan menjadi buruk bahkan jika terus dibiarkan dia akan menjadi lebih buruk dari seekor keledai. 

Garis miring ke kanan menggambarkan seseorang yang sangat memperhatikan kehidupan duniawinya sebagaimana ia membutuhkannya, karena mau tidak mau ketika kita berada di dunia maka kita harus memenuhi dan memperhatikan kehidupan dunia, namun berbeda dengan tipe orang sebelumnya orang pada tipe ini menyeimbangkan kehidupan duniawinya dengan selalu menjadikan kehidupan akhirat sebagai tujuan utama dari segala aktivitas duniawinya, hal ini ditunjukan dengan nilai dari smbu x dan sumbu y yang semakin lama dua-duanya semakin bertambah. Dalam kasus ini sebuah garis memiliki gradien yang bernilai positif artinya pada kondisi ini seorang makhluk telah menjadi sebaik-baiknya makhluk.

Begitulah matematika dengan konsep gradiennya mengajarkan kita bagaimana memilih orientasi hidup, garis manakah yang kau pilih? Tentukan pilihanmu.

Wallahu A'lam, ssemoga bermanfa'at
*Terima Kasih kepada guru matematika SMP ku, bapa Tasno Effendi yang telah memberikan inspirasi ini

5 komentar:

  1. Pak Tasno Effendi...beliau juga adalah guru matematika saya ketika SMP. sekarang beliau sudah menjadi pengawas SMP. semoga beliau selalu diberikan kesehatan dan kesuksesan. Aamiin

    BalasHapus
  2. Terimakasih banyak, semoga barokah ilmunya. Aamiin

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus