Senin, 14 Februari 2011

Tiberium FM

(sejarah nama, hanya nama)

Tiberiun FM adalah salah satu nama angkatan yang berada di Pondok Pesantren Al-Furqon. Adapun sejarah terbentuknya “nama ini” mengalami sejarah yang cukup unik yang dibagi menjadi beberapa periode yaitu:

Periode Pra-Tiberium  (kelas 1 MTs)
Pondok pesantren Muhammadiyah Al-Furqon, kami dipersatukan oleh Allah dalam suatu ikatan yang suci di sebua penjara yang suci yaitu ikatan santri al-furqon angkatan 11, kami yang baru masuk ketika itu dibimbing oleh seorang wali kelas alumni gontor yaitu Ust. Sholihin A (kelas Aulad) dan Usth. .........(kelas banat). Ketiak itu DYNMITE (Dream youth nomminatte of team) dan MARS adalah nama yang diusulkan oleh wali kelas kami saat itu untuk menghadapi PORSENI antar kelas (laki-laki dan perempuan dipisah) dan pilihan pun jatuh pada pilihan yang pertama yaitu DYNAMITE. Walaupun kami hanya mendapatkan satu emas untuk tiapkelas yaitu aulad (base kamp terbeik) dan banat (melawak) tetapi kami mendapatkan sesuatu yang lain yang lebih berharga yaitu kebersamaan dan sebuah nama yang setelah selesai porseni tetap dipakai dengan hanya mengganti kepanjangannya menjadi Dream youth nomminatte of teenager. Nama ini terus dipakai sampai kami pun beranjak ke kelas 2 dan nama ini dikenang telah dikenang dalam bentuk stiker dan gantungan kunci

Periode Tiberium FM awal (Kelas 2-3 MTs)
Kelas 2, kelas ketika kami sudah mulai dapat beradaptasi (baik sesama jenis ataupun lawan jenis), ketika kami sudah mulai dipanggil akhi dan ukhti kami mulai membicarakan kembali tentang nama kelas kami. Pertama kelas banat mendapatkan sebuah nama yaitu ESCALIBUR, namun keputusannya  tetap ada di aulad, oh ya bapak dan ibu kami ketika itu adalah Ust. Mushbir dan Usth. Imma kedua alumni al-Furqon inilah yang membimbing kami ketika itu. Ust. Mushbir yang memimpin rapat di kelas ketika itu memberikan 3 pilihan nama pokok ketika itu yaitu ESCALIBUR, DYNAMITE dan TIBERIUM dan analisis beliau arti kedua nama yang disebutkan terlebih dahulu walaupun dalam bahsa inggris namun maknanya terkesan dipaksakan sedangkan nama yang terakhir disebutkan yang merupakan usulan dari beliau merupakan nama sebuah game di komputer yang katanya pada waktu itu sangat unik dan menarik serta mengharapkan kita menjadi santri yang unik dan menarik. Akhirnya setelah melewati tahap vouting akhirnya kami menyepakati nama baru kami nama angkatan kami yaitu TIBERIUM FM, sedangkan FM bermakna Female dan Male.
Ketika kami beranjak dewasa dimana kekompakan dan kebersamaan pada masa ini sangat solid yaitu ketika kelas 3 kami tetap memakai nama TIBERIUM FM, karena sebuah nama tidak berarti ketika nama itu terus diganti-ganti walaupun sudah banyak dari teman teman kami yang berguguran di tengah jalan yang disebabkan oleh berbagai alasan.

Periode Tiberium FM (4-6 MA)
Berat dan sangat sedih, mungkin itulah yang kami rasakan disamping kebahagiaan dari sukses yang kami raih di MTs dan kesenangan ketika dua tiberium bisa bersatu dalam satu kelas yaitu sebuah ladang bernama Madrasah Aliyah tempat kami menuntut ilmu dan pengalaman berorganisasi. Bagaimana tidak, komunitas TIBERIUM yang pada awlnya berjumlah  ± 100 orang menyisakan 20 orang ditambah anggota baru menjadi 21 orang dengan rincian 12 ikhwan dan 9 akhwat.  Tapi kami bahagia TIBERIUM FM tidak habis sampai Tsanawiyah saja kami yang bersatu ingim tetap menggunakan “naman ini” dan bertekad tidak akan merubah nama ini sampai kami lulus dari sebuah Pondok tercinta yang memberikan pengalaman yang begitu berharga tiada tara dibawah ketiga bapa pengganti orang tua yaitu Ust. Ali AF, Ust. Safruddin dan Ust. Miftah.
“Akhir dari mimpi yang tidak sempurna”
Begitulah mungkin ungkapan yang sesuai bagi kami yang berhasil lulus dengan julukan ten brothers (sepuluh bersaudara) dan 7 bidadari. Nama Tiberium FM tidak boleh lenyap dengan lulusnya kami dari tempat yang menjadi ladang pahala ini, namun dari 17 orang alumni hanya 3 srikandi yang diperkenankan untuk mengabdi dan berbakti di pondok untuk menjadi ustadzah-ustadzah tanpa ditemani oleh arjuna yang ingin menjadi ustadz, sungguh kesempatan yang sangat mulia dan berharga, Namun 3 srikandi tidak cukup untuk melawan sang “Penguasa” pondok tanpa ditemani arjuna. Satu dari dua torehan hiasan dinding yang kami lukiskan di lapangan belakang pondok yang melukiskan kekreatifan dan kebebasan anak TIBERIUM telah dihapus dan di cat ulang oleh dua dari bapak kami yaitu Ust. Sholihin dengan didampingi Ust. Miftah tanpa memberikan pemberitahuan kepada jendral ketua angkatan kami. Ketiga srikandi kami hanya bisa diam dan bertanya serta melawan dalam hati. Mereka terlalu berkuasa untuk dilawan.  Tapi Allah maha adil Allah masih menyisakan satu lukisan kami yang memberi tahu kepada adik-adik kami di sana bahwa dulu di sini ada sebuah angkatan bernama TIBERIUM FM.
Sekian,,,,,,,,,,,,,,
Mohon maaf bila ada kata-kata yang menyakitkan, ini hanyalah sejarah ungkapan hati,
bila ada komplain..
tulisan ini ditulis oleh muhammad mabrudy sekitar tahun 2009

1 komentar: