Sabtu, 07 Juli 2012

Memulai Itu Lebih Baik

oleh : Muhammad Mabrudy

"Al-Fadhlu lil mubtadi wa in ahsanal muqtadhi"

Dalam kesendirian tiba-tiba terngianglah pepatah arab tersebut, pepatah yang dulu kala mati-matian dihafalkan dan kini saya semakin mengerrti kenapa pepatah tersebut muncul. Pepatah terebut kurang lebih berarti : Kemuliaan itu adalah untuk pemula walaupun pengikutnya itu lebh baik.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali para penemu yang banyak dikenal oleh orang, penemu lampu pijar lebih banyak dikenal daripada penemu lampu neon, penemu telepon lebih banyak dikenal daripada penemu handphone dan masih banyak lagi para penemu yang dikenal walaupun karya-karya mereka tidak digunakan lagi, karya-karya mereka mungkin bagi sebagian orang hanyalah menjadi sejarah tetapi karya-karya mereka telah menginspirasi banyak orag untuk menemukan penemuan-penemuan yang lebih canggih dan maju. Begitulah, ternyata sejarah telah mebuktikan bahwa seorang yang memulai, eseorang yang meginisiatif itu lebih banyak dikenal dan lebih banyak mendapatkan keutamaan walaupun orang setelahnya itu lebih baik





Dalam kasus lain ternyata memulai itu juga merupakan hal yang sangat penting. Misal dalam mengerjakan tugas, ternyata hal tersulit dalam mengerjakan tugas adalah memulai untuk mengerjakan tugas itu lebih sulit daripada mengerjakan tugas itu sendiri, banyak godaan-godaan yang menghalangi atau bahkan menakuti bahwa tugas itu sulit sehingga membuat kita enggan untuk memulainya padahal jika kita sudah memulai maka kita akan menemukan berbagai macam jalan keluar terhadap permasalahan tugas kita.

Dalam kehidupan sehari-hari memulai itu lebih mulia daripada menunggu, orang yang memulai untuk bertanya lebih baik daripada orang yang menunggu ditanya, orang yang memulai untuk meminta maaf akan lebih baik daripada menunggu. Rintangan orang yang memulai selain rasa malas adalah rasa malu, maka kita harus mengingat kalaulah orang lain tidak pernha malu untuk melakukan keburukan mengapa kita sangat malu untuk melakukan kebaikan.

Bagaimana mungkin kita akan tahu jauhnya perjalanan kalau kita tidak akan pernah melangkah
Bagaimana mungkn kita akan berhasil kalau kita tidak pernah memulai

Wallahu A'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar