Senin, 23 Juni 2014

Tendangan Pinalti dalam Fisika


Pada tendangan pinalti, seringkali kita melihat kiper (penjaga gawang) mencoba menangkap bola ke kiri, padahal bola melayang ke kanan. Atau sebaliknya. Penonton mencemooh “bodoh sekali kiper itu… bola ke kanan kok lompatnya ke kiri…”. Supaya lebih menarik marilah kita melihat fenomena tersebut secara fisika, selamat menikmati!


Tendangan pinalti adalah tendangan yang sangat ditakuti oleh para penjaga gawang. Tendangan ini dilakukan pada jarak 11 meter dari gawang dan biasanya jarang gagal. Seorang pemain sepakbola profesional dapat menendang bola dengan kecepatan sekitar 30 meter per detik (108 km/jam). Dengan kecepatan ini bola akan mencapai ujung kanan atas gawang dalam waktu 0,45 detik dan untuk ujung kanan bawah 0,38 detik.

Menurut perhitungan Sam Williamson, fisikawan di Center for Neural Science New York, waktu 0,38 detik tidak cukup untuk menangkap bola. Ketika bola ditendang, penjaga gawang akan bereaksi rata-rata setelah 0,3 detik. Begitu bereaksi, otak akan memberi perintah pada otot untuk bergerak, ini butuh waktu tambahan lebih dari 0,1 detik. Memang tidak mudah jadi kiper. Coba bayangkan untuk menangkap bola dibutuhkan waktu lebih dari 0,4 detik. Padahal dengan kecepatan bola 100 km/jam, bola akan mencapai gawang antara 0,3 – 0,45 detik. Ini tidak cukup waktu untuk menangkap bola tsb. Itu sebabnya kiper harus melompat lebih dulu sesaat sebelum bola ditendang. Nah kalau lompatannya keliru atau reaksinya kurang cepat, nasib…deh.. goal terjadi… Itu sebabnya sukar bagi penjaga gawang untuk menangkap bola yang bergerak cepat itu. Untuk melatih reaksi yang cepat dan tepat dibutuhkan latihan yang panjang serta pengalaman yang cukup. Itu sebabnya para kiper atau penjaga gawang dalam piala dunia ini rata-rata lebih tua dibandingkan pemain lainnya.

Agar berhasil, penendang pinalti harus memperhatikan arah angin, rotasi dan kecepatan bola. Bola yang berotasi terlalu cepat dapat menimbulkan efek magnus dan turbulens udara yang akan menyimpangkan bola. Menurut penelitian, tendangan yang paling efektif adalah tendangan dengan kekuatan 75 % sampai 80 % dari kekuatan maksimum (kecepatan bola sekitar 80 km/jam). Pada kecepatan ini penjaga gawang sulit menangkap bola dan kemungkinan terjadinya gol lebih besar dibandingkan dengan tendangan dengan kekuatan penuh.

Begitulah sekilas tentang fenomena sepak bola dalam fisika, sampe jumpa di fenomena lain yaaa

2 komentar: