Minggu, 15 Mei 2011

Bergerak Dengan Kecepatan Cahaya, Mungkinkah ?



Kecepatan cahaya dalam sebuah vakum adalah 299.792.458 meter per detik (m/s) atau 1.079.252.848,8 kilometer per jam (km/h) atau 186.282.4 mil per detik (mil/s) atau 670.616.629,38 mil per jam (mil/h). Kecepatan cahaya ditandai dengan huruf c, yang berasal dari bahasa Latin celeritas yang berarti "kecepatan", dan juga dikenal sebagai konstanta Einstein.
Mungkinkah ada kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya???
Pernah dengar teori partikel "tachyon" sebuah partikel hipotesis yang diajukan karena melihat fenomena yang terjadi pada skala kosmik yakni tumbukan kosmik. saat partikel-partikel kosmik yang bergerak dengan kecepatan yang luar biasa cepatnya (konon ada yang mencapai 99.99% kecepatan cahaya) bertumbukan akan menghasilkan partikel tachyon yang bergerak melebihi kecepatan cahaya sejak awal terbentuknya. berdasarkan para ilmuan kehadiran partikel ini dizinkan oleh (secara matematis) teori relativitas khusus. sifat-sifatnya mungkin kurang bisa diterima oleh orang awam, yakni partikel tersebut memiliki massa diam (rest mass) bernilai imajener, saat ia melepaskan energi dalam bentuk radiasi kosmik maka kecepatannya bertambah besar, partikel tersebut tidak pernah memiliki kecepatan sama atau dibawah kecepatan cahaya, dan ia bisa mundur ke massa lampau.



kecepatan cahaya bukan yang tercepat tetapi seperti yang sudah saya sebutkan bahwa kecepatan cahaya merupakan batas pengetahuan kita sampai saat ini berdasarkan teori relativitas Einstein. Teori yang menyebutkan bahwa ada objek bergerak melebihi kecepatan cahaya disebut dengan tachyon (kata guru fisika gw sich diambil dari kata takhayul). kurang lebih animasinya seperti ini:
Visualisasi dari tachyon, analogi dengan suara yang dihasilkan dari pesawat jet supersonic. karena tachyon bergerak melebihi kecepatan cahaya, maka kita tidak dapat melihatnya saat mendekat. setelah tachyon melewati posisi kita, maka kita dapat melihat dua bayangannya, keduanya muncul dan bergerak pada arah yang berlawanan. garis hitam pada gambar adalah gelombang kejut dari radiasi Cherenkov (analogi dengan dentuman suara), ditunjukkan hanya sesaat. efek bayangan ganda ini paling tampak jika diamati oleh pengamat yang berada pada lintasan objek tersebut (dalam contoh ini digambarkan dalam bola berwarna abu-abu). bagian sebelah kanan yang berwarna biru adalah bayangan yang terbentuk karena pergeseran biru-dopler yang diterima oleh pengamat - yang berada pada puncak garis hitam Cherenkov - dari bola yang bergerak dengan kecepatan lebih dari cahaya saat mendekat; objek bergerak menjauh saat cahaya tiba dari posisi awal cahaya sebelum sampai ke pengamat. bagian kiri yang berwarna kemerahan yang meninggalkan bola setelah melewati pengamat; bergerak maju mengikuti arah bola sebelumnya. karena objek sampai sebelum cahaya pengamat tidak melihat apapun sampai saat bola melewati pengamat, yaitu setelah bayangan dilihat oleh pengamat, maka objek perlahan terbelah menjadi dua yang satu bergerak ke depan dan yang lain bergerak ke belakang.

Contoh lainnya: jika partikel tersebut bergerak dari titik A ke titik B maka yang kita lihat adalah saat partikel tersebut sedang mulai meninggalkan titik A bisa jadi sebenarnya dia sudah sampai ke titik B. jika partikel tersebut berhenti di titik B maka dia bisa melihat dirinya sendiri sedang menuju ke tempatnya, Serem atau keren?

Ini masih sebuah teori atau gagasan berdasarkan tumbukan kosmik, bisa benar bisa juga salah namanya juga teori.

UPDATE!!!:
Sedikit meluruskan, kecepatan cahaya bukan kecepatan maksimum di jagad raya dan tidak ada seorang ahli fisikapun yang mengatakannya termasuk Einstein.
Keberadaan dari tachyon ini justru didukung persamaan Relativitas Khusus Einstein. namun sampai saat ini penelitian terhadap tachyon belum membuahkan hasil yang memuaskan
Tachyon pertama diajukan dalam tabloid ilmiah "pre-relativistic" oleh Fisikawan Arnold Sommerfeld dan dinamakan oleh Gerald Feinberg (pada 1067) yakni berasal dari bahasa yunani tachys artinya cepat (swift). Berdasarkan terminologi seperti ini objek yang bergerak dengan kecepatan dibawah kecepatan cahaya disebut tardyon atau bardyon, objek yang bergerak dengan kecepatan cahaya seperti foton disebut luxon. keberadaan tachyon bisa diijinkan oleh persamaan matematika relativitas khusus

E = m /√(1 - v2/c2)

Dimana E adalah massa-energi dari pertikel, m adalah massa "diam", dan v adalah v adalah kecepatan, dan c adalah kecepatan cahaya. Persamaan tersebut menunjukan bahwa untuk tachyon, E naik saat v naik dan menjadi tak berhingga saat v = c, hal ini berlaku untuk objek yang memiliki kecepatan awal dibawah kecepatan cahaya dan dipercepat sampai kecepatan cahaya. namun bagaimana dengan objek yang selalu melebihi kecepatan cahaya? dalam kasus ini v2/c2 > 1, seperti yang telah di sebutkan di atas akan muncul bilangan imajener. Tachyon selalu diatas kecepatan cahaya. Secara fisika massa imajener lebih bisa diterima karena objek tidak pernah berhenti sehingga tidak dapat secara langsung diukur seperti halnya menghitung massa foton.

Jawaban yang paling mungkin untuk pertanyaan anda adalah tubuh kita diubah susunan materinya menjadi cahaya. Bagaimanakah hal itu mungkin terjadi ? Teori yang memungkinkan adalah teori Annihilasi. Teori ini mengatakan bahwa setiap materi (zat) memiliki anti materinya. Dan jika materi direaksikan dengan anti materinya, maka kedua partikel tersebut bisa lenyap berubah menjadi seberkas cahaya atau sinar gamma.


Hal ini telah dibuktikan di laboratorium nuklir bahwa jika partikel proton direaksikan dengan antiproton, atau elektron dengan positron (anti elektron), maka kedua pasangan tersebut akan lenyap dan memunculkan dua buah sinar gamma, dengan energi masing-masing 0,511 MeV (Mega Electron Volt) untuk pasangan partikel elektron, dan 938 MeV untuk pasangan partikel proton.

Sebaliknya apabila ada dua buah berkas sinar gamma dengan energi sebesar tersebut di atas dilewatkan melalui medan inti atom, maka tiba-tiba sinar tersebut lenyap berubah menjadi 2 buah pasangan partikel tersebut di atas. Hal ini menunjukkan bahwa materi(badan kita) bisa dirubah menjadi cahaya dengan cara tertentu yang disebut annihilasi dan sebaliknya. Dengan bgitu kita bergerak dengan kecepatan cahaya. nah pada saat samapai ke tempat tujuan, tubuh kita kembali menjadi materi. Peristiwa ini mungkin lebih dikenal seperti teleportasi dalam teori fisika kwantum.

sebenernya fenomena teleportasi di Indonesia itu udah ada, bahkan sebagian kecil masyarakat udah memanfaatkannya. Mungkin pernah denger, ada orang yang bisa pergi kemana aja hanya sekejap mata. Atau di beberapa kasus ditemukan benda di dalam tubuh, seperti paku, jarum, senjata tajam, batu, dll yang katanya "dikerjain" sama seseorang. Atau hal-hal "mistis" atau "gak masuk akal" lain yang berkenaan dengan pemindahan suatu benda dlm sekejap mata. Masyarakat Indonesia umumnya masih memandang hal tersebut itu aneh, mistis, gaib, gak masuk akal, pekerjaan jin, dsb. Coba deh, dipikirin lagi secara mendalam, bandingkan dengan hukum-hukum fisika, hal tsb akan dapat diterangkan secara ilmiah dan logis, walaupun masih dalam tataran hipotesis. Pada dasarnya fenomena-fenomena yang dapat "ditangkap" oleh indera manusia tidak terlepas dari hukum fisika. Sekarang tergantung kita, apakah mau memikirkan fenomena-fenomena yang terjadi di sekeliling kita. Masih banyak fenomena yang menunggu untuk kita pikirkan dan diterapkan menjadi sebuah TEKNOLOGI.
Sumber : http://www.situsdunia.tk/2011/01/bergerak-dengan-kecepatan-cahaya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar