Draf sambutan pembina Upacara bendera
ditulis oleh : Muhammad Mabrudy
Bismillahirrahmanirrahm
Bismillahirrahmanirrahm
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Innal hamda lillah nahmaduhu wa
nasta’inuhu wa nastaghfiruh wa na’udzubillahi min sururi anfusina wamin
sayyi’ati a’malina man yahdihillah fala mudhilla lah wa man yudhlilhu fa la
hadiya lah.
Tiada kata yang paling tepat disampaiakan pada
setiap awal pembicaraan slain daripada puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan kita berbagai macam ni’mat sehingga atas berkat, rahmat dan
karunia Nya pula lah kita semua dapat dipertemukan pada pagi yang cerah ini.
Semoga cerahnya pagi secerah hati-hati dalam mengawali hari ini.
Shalawat serta salam semoga senantiasa
dilimpahkan kepada junjunan alam nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
membawa umatnya dar zaman jahiliyyah yang penuh kegelapan ke zaman modern yang diterangi
oleh cahaya-cahaya islam.
Anak-anak MAN 1 Kota Bandung yang saya
banggakan
Sebelum memulia pagi yang cerah ini marilah
kita bertanya keapda diri kita masing-masing, untuk apakah sebenarnya kita
datang ke sekolah setiap hari? Datang jam 06.45, kalo telat sedikit dapat poin
kemudian pulang 15.30? untuk apakah kita melakukan itu semua?
Kalo masih ada yang belum memiliki tujuan
ketika datang ke sekolah, maka bersegeralah untuk memikirkan tujuan kita datang
ke sekolah. Krena ketika kita hidup tanpa tujuan maka kehidupan kita tidak
lebih dari sebuah debu yang tertiup angin ke sana dan ke mari kehidupan kita
tidak akan lebih dari sebuah sampah yang terbawa oleh arus dan mengikuti ke
mana pun arus pergi.
Anak-anak MAN 1 Kota Bandung yang saya
banggakan
Kemudian jika ada yang pergi ke sekolah ini
hanya karena gengsi oleh zaman, atau karena takut sama orang tua, atau karena
alasan-alasan lain seperti karena teman yang kita sukai ada di sekolah, atau
guru yang di idam-idamkan ke sekolah, atau karena jika ke sekolah bisa dapat
uang jajan maka bersegeralah untuk memikirkan kmebali tujuan kita pergi ke
sekolah karena rosululloh SAW bersabda ketika hijrah ke madinah bersama para
sahabatnya :
“Sesungguhnya
setiap perbuatan itu tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang
(akan dibalas)berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena
(ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada
(keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena duniayang
dikehendakinya atau karena wanita yang ingindinikahinya maka hijrahnya (akan
bernilai sebagaimana)yang dia niatkan.
Jadi segal amalan perbuatan yang kita perbuat
berakal dari niat, ketika seorang siswa pergi ke sekolah hanya untuk
mendapatkan uang jajan dari orang tuanya maka itulah yang ia dapat, ketika
seorang siswa pergi sekolah untuk mendapatkan perhatian dari sesorang yang dia
sukai maka itulh yang akan dia dapat. Begitu pula dengan seorang guru yang
pergi hanya untuk mendapatkan gajih atau para praktikan yang pergi ke sekolah
hanya untuk mendapatkan nilai pada salah satu mata kuliahnya maka itulah hal
yang mereka dapatkan tidak lebih.
Anak-anak MAN 1 Kota Bandung yang saya
banggakan
Jika ada sesorang yang datang ke sekolah untuk
mendapatkan ilmu atau ingin menjadi orang yang sukses maka ketahuilah
bahwasanya menuntut ilmu itu bukanlah perkara mudah tidak semudah membalikan
telapak tangan, tidak juga semudah mengedipkan mata.Tapi menuntut ilmu adalah
sebuah perjuangan yang memerlukan berbagai macam pengorbanan baik berupa tenaga
ataupun pikiran. Menuntut ilmu adalah sebuah perjuangan yang memerlukan
kesungguh-sungguhan karena sebuah ilmu tidak bisa didapat hanya dengan duduk
manis di kelas sambil melamun apalagi kalo duduk manis di kelas sambil
mengganggu orang lain. Berkaitan dengan ini sebuah pepatah arab menyebutkan :
“lau
kanan nurul ilmi yudroku bil munaa, ma kana yabqo fil barriyyati jahilan”
(Seandainya ilmu itu dapat diperoleh dengan
berangan-angan niscaya tidak akan pernah ada orang yang bodoh di muka bumi ini)
Jika ilmu dapat didapatkan hanya dengan
berkhayal alangkah mudahnya hidup ini dan alangkah tidak menariknya hidup ini.
Ketika orang mau tahu ilmu fisika maka dia tinggal berkhayal bisa fisika maka
bisa lah dia tentang fisika, ketika orang mau hafal al-qur’an tinggal berkhayal
saja bahwa di hafal al-qur’an maka dialangsung menjadi seorang hafiz. Tapi
ternyata tidak ada ilmu yang bisa didapatkan dengan cara seperti itu sehingga
pepeatah arab diatas memiliki terusan :
“Ijhad wa la taksal, fanadamatul ‘uqba liman
yatakasal”
(Maka berjuanglah dan janganlah
bermalas-malasan karena sesungguhnya penyesalan kelak hanya bagi orang yang
bermalas-malasan)
Anak-anak MAN 1 Kota Bandung yang saya
banggakan
Jika kita pergi ke sekolah untuk menjadi orang
sukses, sama halnya dengan menuntut ilmu menjadi orang yang sukses juga
tidaklah mudah. Nabi Muhammad SAW orang paling berpengaruh di dunia versi
micheal Hart dalam bukunya “the 100” mendapatkan kesuksesannya tidak
mendapatkan kesuksesannya hanya dengan berdiam diri, tidak juga mendapatkannya
dengan cara instan tapi dengan menjaga akhlaknya yang mulia di sudah
mendapatkan gelar al-amin sebelum menjadi nabi, beliau juga harus mendapatkan
berbagai macam rintangan, cobaan dan penderitaan sehingga pada akhirnya dia
mampu merubah dunia.
Thomas alva edison yang dikenal sebagai penemu
lampu pijar harus mengalami 9998 kegagalan sebelum sukses pada percobaannya
yang ke 9999. Ade Rai seorang binaragawan terkemuka di Indonesia harus mengatur
pola makan dan pola olahraganya sehingga dia menjadi orang sukses seperti
sekrang. Semua perlu latihan, semua perlu keteraturan dan semua perlu
pengorbanan begitu juga untuk mendapatkan sebuah kesuksesan yang kita
damba-dambakan.
Bila
terlintas dalam pikiran kita : saya belajar fisika 1 hari 5 kali tapi
rumus-rumus itu tetap saja berkeliaran diluar otak saya, atau saya menghafal
hadits 1 jam sekali tapi tetap saja hafalan itu tidak masuk-masuk? Maka jangan
pernah berhent untuk berjuang, jangan pernah menyerah tuk berusaha karena bisa
saja kesuksesan kita akan datang setelah kita mengalami 98 kegagalan, Jangan
pernah berhenti karena setiap orang punya batas kemampuan dan pola
masing-masing. Dalam hal berusaha kita harus belajar dari tetesan air yang
disebutkan dalam sebuah pepatah :
“Cikaracak ninggang batu, laun-laun jadi deklok”
Secara normal rasanya tidak mungkin kucuran air
dapat membuat lubang pada sebuah batu yang keras namun bila tetesan itu dilakukan
secara terus menerus dalam wwaktu yang lama pada akhirnya batu yang kuat pun
dapat dilubangi oleh kucuran air)
Anak-anak MAN 1 Kota Bandung yang saya
banggakan
Pada akhirnya, dari segala tujuan yang kita
inginkan ketika kita datang ke sekolah maka kita harus kembali kepada Allah
swt. Kesulitan-kesulitan dalam mendapatkan ilmu, kesulitan-kesulitan dalam
mendapatkan kesuksesan tidak akan membuat kita menderita ketika kita melakukan
nya hanya semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah. Mendapatkan ilmu bukanlah
sebuah aib, menjadi sukses bukanlah sebuah kesalahan, tetapi semuanya akan
menjadi sia-sia jika kita melakukannya bukan karena Allah swt.
Demikianlah apa yang bisa sampaikan pada kesempatan
ini, terakhir marilah kita renungkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh HR Abu Dawud dan Nasa’i:
Rasulullah
SAW mengingatkan, ”Allah tidak menerima amal kecuali
apabila dilaksanakan dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah semata.”
Sekian
Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh