Minggu, 22 April 2012

Untuk Apa ke Sekolah


Draf sambutan pembina Upacara bendera 
ditulis oleh : Muhammad Mabrudy

Bismillahirrahmanirrahm
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Innal hamda lillah nahmaduhu wa nasta’inuhu wa nastaghfiruh wa na’udzubillahi min sururi anfusina wamin sayyi’ati a’malina man yahdihillah fala mudhilla lah wa man yudhlilhu fa la hadiya lah.
Tiada kata yang paling tepat disampaiakan pada setiap awal pembicaraan slain daripada puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita berbagai macam ni’mat sehingga atas berkat, rahmat dan karunia Nya pula lah kita semua dapat dipertemukan pada pagi yang cerah ini. Semoga cerahnya pagi secerah hati-hati dalam mengawali hari ini.
Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjunan alam nabi besar kita Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dar zaman jahiliyyah yang penuh kegelapan ke zaman modern yang diterangi oleh cahaya-cahaya islam.
Anak-anak MAN 1 Kota Bandung yang saya banggakan
Sebelum memulia pagi yang cerah ini marilah kita bertanya keapda diri kita masing-masing, untuk apakah sebenarnya kita datang ke sekolah setiap hari? Datang jam 06.45, kalo telat sedikit dapat poin kemudian pulang 15.30? untuk apakah kita melakukan itu semua?
Kalo masih ada yang belum memiliki tujuan ketika datang ke sekolah, maka bersegeralah untuk memikirkan tujuan kita datang ke sekolah. Krena ketika kita hidup tanpa tujuan maka kehidupan kita tidak lebih dari sebuah debu yang tertiup angin ke sana dan ke mari kehidupan kita tidak akan lebih dari sebuah sampah yang terbawa oleh arus dan mengikuti ke mana pun arus pergi.
Anak-anak MAN 1 Kota Bandung yang saya banggakan
Kemudian jika ada yang pergi ke sekolah ini hanya karena gengsi oleh zaman, atau karena takut sama orang tua, atau karena alasan-alasan lain seperti karena teman yang kita sukai ada di sekolah, atau guru yang di idam-idamkan ke sekolah, atau karena jika ke sekolah bisa dapat uang jajan maka bersegeralah untuk memikirkan kmebali tujuan kita pergi ke sekolah karena rosululloh SAW bersabda ketika hijrah ke madinah bersama para sahabatnya :
“Sesungguhnya setiap perbuatan itu tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas)berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena duniayang dikehendakinya atau karena wanita yang ingindinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana)yang dia niatkan.

Jadi segal amalan perbuatan yang kita perbuat berakal dari niat, ketika seorang siswa pergi ke sekolah hanya untuk mendapatkan uang jajan dari orang tuanya maka itulah yang ia dapat, ketika seorang siswa pergi sekolah untuk mendapatkan perhatian dari sesorang yang dia sukai maka itulh yang akan dia dapat. Begitu pula dengan seorang guru yang pergi hanya untuk mendapatkan gajih atau para praktikan yang pergi ke sekolah hanya untuk mendapatkan nilai pada salah satu mata kuliahnya maka itulah hal yang mereka dapatkan tidak lebih.
Anak-anak MAN 1 Kota Bandung yang saya banggakan
Jika ada sesorang yang datang ke sekolah untuk mendapatkan ilmu atau ingin menjadi orang yang sukses maka ketahuilah bahwasanya menuntut ilmu itu bukanlah perkara mudah tidak semudah membalikan telapak tangan, tidak juga semudah mengedipkan mata.Tapi menuntut ilmu adalah sebuah perjuangan yang memerlukan berbagai macam pengorbanan baik berupa tenaga ataupun pikiran. Menuntut ilmu adalah sebuah perjuangan yang memerlukan kesungguh-sungguhan karena sebuah ilmu tidak bisa didapat hanya dengan duduk manis di kelas sambil melamun apalagi kalo duduk manis di kelas sambil mengganggu orang lain. Berkaitan dengan ini sebuah pepatah arab menyebutkan :
“lau kanan nurul ilmi yudroku bil munaa, ma kana yabqo fil barriyyati jahilan”
(Seandainya ilmu itu dapat diperoleh dengan berangan-angan niscaya tidak akan pernah ada orang yang bodoh di muka bumi ini)
Jika ilmu dapat didapatkan hanya dengan berkhayal alangkah mudahnya hidup ini dan alangkah tidak menariknya hidup ini. Ketika orang mau tahu ilmu fisika maka dia tinggal berkhayal bisa fisika maka bisa lah dia tentang fisika, ketika orang mau hafal al-qur’an tinggal berkhayal saja bahwa di hafal al-qur’an maka dialangsung menjadi seorang hafiz. Tapi ternyata tidak ada ilmu yang bisa didapatkan dengan cara seperti itu sehingga pepeatah arab diatas memiliki terusan :
“Ijhad wa la taksal, fanadamatul ‘uqba liman yatakasal”
(Maka berjuanglah dan janganlah bermalas-malasan karena sesungguhnya penyesalan kelak hanya bagi orang yang bermalas-malasan)
Anak-anak MAN 1 Kota Bandung yang saya banggakan
Jika kita pergi ke sekolah untuk menjadi orang sukses, sama halnya dengan menuntut ilmu menjadi orang yang sukses juga tidaklah mudah. Nabi Muhammad SAW orang paling berpengaruh di dunia versi micheal Hart dalam bukunya “the 100” mendapatkan kesuksesannya tidak mendapatkan kesuksesannya hanya dengan berdiam diri, tidak juga mendapatkannya dengan cara instan tapi dengan menjaga akhlaknya yang mulia di sudah mendapatkan gelar al-amin sebelum menjadi nabi, beliau juga harus mendapatkan berbagai macam rintangan, cobaan dan penderitaan sehingga pada akhirnya dia mampu merubah dunia.
Thomas alva edison yang dikenal sebagai penemu lampu pijar harus mengalami 9998 kegagalan sebelum sukses pada percobaannya yang ke 9999. Ade Rai seorang binaragawan terkemuka di Indonesia harus mengatur pola makan dan pola olahraganya sehingga dia menjadi orang sukses seperti sekrang. Semua perlu latihan, semua perlu keteraturan dan semua perlu pengorbanan begitu juga untuk mendapatkan sebuah kesuksesan yang kita damba-dambakan.
Bila  terlintas dalam pikiran kita : saya belajar fisika 1 hari 5 kali tapi rumus-rumus itu tetap saja berkeliaran diluar otak saya, atau saya menghafal hadits 1 jam sekali tapi tetap saja hafalan itu tidak masuk-masuk? Maka jangan pernah berhent untuk berjuang, jangan pernah menyerah tuk berusaha karena bisa saja kesuksesan kita akan datang setelah kita mengalami 98 kegagalan, Jangan pernah berhenti karena setiap orang punya batas kemampuan dan pola masing-masing. Dalam hal berusaha kita harus belajar dari tetesan air yang disebutkan dalam sebuah pepatah :
“Cikaracak ninggang batu, laun-laun jadi deklok”
Secara normal rasanya tidak mungkin kucuran air dapat membuat lubang pada sebuah batu yang keras namun bila tetesan itu dilakukan secara terus menerus dalam wwaktu yang lama pada akhirnya batu yang kuat pun dapat dilubangi oleh kucuran air)
Anak-anak MAN 1 Kota Bandung yang saya banggakan
Pada akhirnya, dari segala tujuan yang kita inginkan ketika kita datang ke sekolah maka kita harus kembali kepada Allah swt. Kesulitan-kesulitan dalam mendapatkan ilmu, kesulitan-kesulitan dalam mendapatkan kesuksesan tidak akan membuat kita menderita ketika kita melakukan nya hanya semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah. Mendapatkan ilmu bukanlah sebuah aib, menjadi sukses bukanlah sebuah kesalahan, tetapi semuanya akan menjadi sia-sia jika kita melakukannya bukan karena Allah swt.
Demikianlah apa yang bisa sampaikan pada kesempatan ini, terakhir marilah kita renungkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh HR Abu Dawud dan Nasa’i:
Rasulullah SAW mengingatkan, ”Allah tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah semata.”
Sekian
Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar