Ditulis oleh : Muahmmad Mabrudy
Bila kisah ini dipotong sampai sini mungkin akan ada beberapa pembaca yang berfikiran sama dengan saya saat itu, pikiran yang buruk tentang seorang pengemudi angkot, namun semua berubah ketika supir tersebut berbicara kepada temannya "Sayang sekali saya tidak bisa mendapatkan dompet itu, padahal kalo saya dapatkan dompetnya nanti pas pulang narik bisa saya antar ke rumahnya, kan kalo dapat uang lagi kaya dulu pas nnganterin dompet yang isinya hanya SIM dan KTP lumayan juga yaaa"
Setelah itu barulah saya sadar, saya pun beristighfar seburuk apapun tampilan dan prilaku orang tetap saja kita sedikit pun tidak dibenarkan untuk berburuk sangka kepada orang lain. Tentang bagaimana kita memandang suatu kejadian seorang guru pernah berkata :
"Manusia itu dianugrahi 5 buah mata" 2 buah mata adalah mata yang dapat melihat dan sangat mudah untuk dibohongi itulah kedua mata kita yang kita gunakan sekarang untuk melihat, dia memperlihatkan kepada kita dunia uang fana dengan pandangannya kadang kita selalu memandang orang lain dari yang nampak saja, kita juga sering menilai suatu kejadian hanya dari hal yang nampak saja. 2 mata berikutnya adalah mata yang tidak dapat melihat dan dia juga tak dapat dibohongi itulah kedua mata kaki kita, mereka tidak dapat melihat tapi ketika sakit dia akan katakan sakit, ketika luka dia akan katakan luka, tidak pernah mereka menyembunyikan ataupun berbohong. Sedangkan terakhir mata yang dapat melihat dan tidak dapat dibohongi dialah mata hati, hati selalu jujur apa adanya, salah akan selalu dikatakan salah begitu pula sebaliknya.
Mari kita mulai menggunakan mata hati kita tuk melihat duna ini, mari kita gunakan mata hati kita untuk mengamati semua kejadian yang telah dan akan kita hadapi,
Wallahu A'lam
Perjalanan setiap hari menuju ke tempat kerja memang akan selalu mendapatkan berbagai macam kenikmatan, dan itulah yang saat ini dirasakan walaupun sebenarnya perjalanan itu menuju ke sekolah tempat dilaksanakannya PPL. Hal ini menjadi sesuatu yang menyenangkan karena di setiap langkah perjalanan kita, di setiap angkot yang kita naiki dan setiapa jarak yang kita lalui memiliki banyak hikmah. Tentunya hkmah itu tidak akan menjadi sesuatu yang bermakna bagi orang-orang yang tidak memikirkannya. Mudah-mudahan kita semua bisa menjadi orang yang selalu mengambil hikmah dari segala sesuatu yang kita lalui.
Hari ini saya berkesempatan untuk menaiki angkot yang unik, unik karena mungkin hati manusia selalu menilai seseorang dari apa yang nampak di mata. Supr angkot tersebut mengenakan baju berwarna biru dengan rambut yang nampaknya dipotong dengan tidak rapih ditemani oleh seorang temannya di samping kursi kemudi yang sedang tertidur pulas. Mobil pun melaju dengan dengan diiringi lantunan musik yang terdengar tidak jelas. Maka dari kejadian tersebut prasangka buruk pun mulai bermunculan apalagi ketika tiba-tiba mobl berhenti dan supir tersebut berlari keluar dengan segera dari kemudi. Ternyata mata supir tersebut sangat jeli, dia melihat sebuah dompet yang terjatuh dari seorang pengendara motor dan hendak mengambil dompet tersebut serta mengabaikan untuk sementara para penumpang angkotnya, namun sayang aksi sang supir telah didahului oleh seorang pengendara sepedah
Hari ini saya berkesempatan untuk menaiki angkot yang unik, unik karena mungkin hati manusia selalu menilai seseorang dari apa yang nampak di mata. Supr angkot tersebut mengenakan baju berwarna biru dengan rambut yang nampaknya dipotong dengan tidak rapih ditemani oleh seorang temannya di samping kursi kemudi yang sedang tertidur pulas. Mobil pun melaju dengan dengan diiringi lantunan musik yang terdengar tidak jelas. Maka dari kejadian tersebut prasangka buruk pun mulai bermunculan apalagi ketika tiba-tiba mobl berhenti dan supir tersebut berlari keluar dengan segera dari kemudi. Ternyata mata supir tersebut sangat jeli, dia melihat sebuah dompet yang terjatuh dari seorang pengendara motor dan hendak mengambil dompet tersebut serta mengabaikan untuk sementara para penumpang angkotnya, namun sayang aksi sang supir telah didahului oleh seorang pengendara sepedah
Bila kisah ini dipotong sampai sini mungkin akan ada beberapa pembaca yang berfikiran sama dengan saya saat itu, pikiran yang buruk tentang seorang pengemudi angkot, namun semua berubah ketika supir tersebut berbicara kepada temannya "Sayang sekali saya tidak bisa mendapatkan dompet itu, padahal kalo saya dapatkan dompetnya nanti pas pulang narik bisa saya antar ke rumahnya, kan kalo dapat uang lagi kaya dulu pas nnganterin dompet yang isinya hanya SIM dan KTP lumayan juga yaaa"
Setelah itu barulah saya sadar, saya pun beristighfar seburuk apapun tampilan dan prilaku orang tetap saja kita sedikit pun tidak dibenarkan untuk berburuk sangka kepada orang lain. Tentang bagaimana kita memandang suatu kejadian seorang guru pernah berkata :
"Manusia itu dianugrahi 5 buah mata" 2 buah mata adalah mata yang dapat melihat dan sangat mudah untuk dibohongi itulah kedua mata kita yang kita gunakan sekarang untuk melihat, dia memperlihatkan kepada kita dunia uang fana dengan pandangannya kadang kita selalu memandang orang lain dari yang nampak saja, kita juga sering menilai suatu kejadian hanya dari hal yang nampak saja. 2 mata berikutnya adalah mata yang tidak dapat melihat dan dia juga tak dapat dibohongi itulah kedua mata kaki kita, mereka tidak dapat melihat tapi ketika sakit dia akan katakan sakit, ketika luka dia akan katakan luka, tidak pernah mereka menyembunyikan ataupun berbohong. Sedangkan terakhir mata yang dapat melihat dan tidak dapat dibohongi dialah mata hati, hati selalu jujur apa adanya, salah akan selalu dikatakan salah begitu pula sebaliknya.
Mari kita mulai menggunakan mata hati kita tuk melihat duna ini, mari kita gunakan mata hati kita untuk mengamati semua kejadian yang telah dan akan kita hadapi,
Wallahu A'lam
Semoga bermanfa'at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar