Selasa, 15 Januari 2013

Nikamat Tuhanmu yang Manakah yang kamu Dustakan?


Oleh : Muhammad Mabrudy

Fabiayyi ‘ala irobbikuma tukadziban...
Nikmat tuhanmu yang mana engkau dustakan?


Hari ini begitu indah dan terasa semakin indah terutama bagi orang-orang yang masih merasakan berbagai kenikmatan yang Allah berikan, begitu pun yang saya rasakan di hari ini ketika mengawali hari dengan cerah dan berbagai macam aktivitas. Tapi tiba-tiba sesuatu yang menarik terjadi hari ini ketika tiba-tiba flu menyerang membuat hidung mampet dan beberapa anggota tubuh merasakan hal-hal yang tidak biasa, dari peristiwa ini kemudian saya teringat akan perkataan teman saya yang berbunyi :

"Jangan pernah menunggu sebuah nikmat dicabut untuk mensyukuri sebuah nikmat"

Yah begitulah manusia dengan berbagaia nikmat yang telah diberikan kepadanya kadang dia harus menunggu nikmat itu hilang untuk mensyukurinya. Tidak dapat dipungkiri nikmat yang Allah berikan kepada manusia itu banyak sekali bahakan sakingbanyaknya tidak akan bisa kita menyebutnya satu-satu baik yang disadari ataupun tidak, yang diminta ataupun yang diberikan dengan cuma-cuma. yang kecil sampai dengan yang besar, yang berupa jasmani ataupun ruhani dan disebutkan satu per satu pun dengan berbagai ilmu yang ada seperti biologi, kimia, fisika, matematika, sosial, bahasa dan ilmu-ilmu lain tidak akan pernah ada habisnya.

Dalam surat Ar-Rahman pun seperti yang disebutkan di awal tulisan ini allah bertanya kepada makhluknya "nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" sebanyak 31 kali yang tersebara pada 31 ayat dari 78 ayat Ar-Rahaman. Dalam pernyataan ini menyatakan bahwa sebenarnya manusia telah mendapatkan berbagai nikmat dari tuhannya namun ternyata banyak sekali nikmat yang diberikan kepadanya yang telah didustakan, apa maksudnya didustakan? dusta artinya menyembunyikan kebenaran, berarti sebenarnya dia tahu nikamt itu dari Allah tapi dia menyembunyikannya dan tidak mensyukurinya. 

Maka tunggu apalagi, ketika kita mengeluh tidak punya kendaraan ternyata di bagian bumi yang lain banyak sekali orang yang tidak memiliki kaki untuk berjalan, ketika kita bebas bernafas di bagian bumi yang lain ternyata ada orang yang memerlukan brjuta-juta hanya untuk bernafas, ketika kita mengeluh tidak bisa menyelesaikan study kita ternyata masih banyak orang-orang di luar sana yang tidak bisa bahkan mengemban nikmatnya belajar baik karena alasan kesehatan ataupun finansial, ketika kita mengeluh karena tesikap teman kita bahkan ada juga orang di dunia ini yang tidak bisa memiliki satu orang pun teman. lalu nikmat tuhanmu yang mana lagi yang akan kita dustakan.
Maka untuk melihat sebanyak apakah nikmat yang Allah berikan kepada kita maka sering-seringlah melihat dan mendengarkan orang yang memiliki nikmat fisik dan kekayaan di bawah kita sehinngga kita akan sadar betapa kita harus bersyukur.sebagai mana sebuah pepatah arab mengatakan :

"Undzur ila man fauqoka amalan, fandzur ila man dunaka maalan"
Lihatlah kepada orang yang diatasmu dari hartanya dan lihatlah kepada orang yang dibawahmu hartanya.

Maksudnya ketika melihat orang lain, maka jika kita ingin melihat ke atas lihatlah amalannya supaya kita termotivasi dan ketika ingin melihat ke bawah lihatlah hartanya supaya kita bersyukur. Jangan pernah melihat sebaliknya karena ketika kita melihat ke atas dari hartanya yang ada dalam diri kita adalah rasa tidak puas, iri, dengki dan penyakit hati lainnya, lalu ketika kita melihat ke bawah dari amalannya maka kita akan menjadi orang yang sok, sombong egois dan penyakit hati sejenisnya.

Begitulah sebuah filosofi mengajarkan kita untuk hidup, hidup dengan penuh rasa sykur, rasa syukur yang kita persembnahakan sebelum hikmat yang ada pada diri kita dicabut sebagian ataupun seluruhnya.

Semoga bermanfa’at

Tidak ada komentar:

Posting Komentar