Oleh : Muhammad Mabrudy
Fabiayyi
‘ala irobbikuma tukadziban...
Nikmat
tuhanmu yang mana engkau dustakan?
Hari ini begitu indah dan terasa semakin
indah terutama bagi orang-orang yang masih merasakan berbagai kenikmatan yang
Allah berikan, begitu pun yang saya rasakan di hari ini ketika mengawali hari
dengan cerah dan berbagai macam aktivitas. Tapi tiba-tiba sesuatu yang menarik
terjadi hari ini ketika tiba-tiba flu menyerang membuat hidung mampet dan
beberapa anggota tubuh merasakan hal-hal yang tidak biasa, dari peristiwa ini
kemudian saya teringat akan perkataan teman saya yang berbunyi :
"Jangan pernah menunggu sebuah nikmat
dicabut untuk mensyukuri sebuah nikmat"
Yah begitulah manusia dengan berbagaia
nikmat yang telah diberikan kepadanya kadang dia harus menunggu nikmat itu
hilang untuk mensyukurinya. Tidak dapat dipungkiri nikmat yang Allah berikan kepada
manusia itu banyak sekali bahakan sakingbanyaknya tidak akan bisa kita
menyebutnya satu-satu baik yang disadari ataupun tidak, yang diminta ataupun
yang diberikan dengan cuma-cuma. yang kecil sampai dengan yang besar, yang
berupa jasmani ataupun ruhani dan disebutkan satu per satu pun dengan berbagai
ilmu yang ada seperti biologi, kimia, fisika, matematika, sosial, bahasa dan
ilmu-ilmu lain tidak akan pernah ada habisnya.
Dalam surat Ar-Rahman pun seperti yang
disebutkan di awal tulisan ini allah bertanya kepada makhluknya "nikmat
tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" sebanyak 31 kali yang tersebara
pada 31 ayat dari 78 ayat Ar-Rahaman. Dalam pernyataan ini menyatakan bahwa
sebenarnya manusia telah mendapatkan berbagai nikmat dari tuhannya namun ternyata
banyak sekali nikmat yang diberikan kepadanya yang telah didustakan, apa
maksudnya didustakan? dusta artinya menyembunyikan kebenaran, berarti
sebenarnya dia tahu nikamt itu dari Allah tapi dia menyembunyikannya dan tidak
mensyukurinya.
Maka tunggu apalagi, ketika kita mengeluh
tidak punya kendaraan ternyata di bagian bumi yang lain banyak sekali orang
yang tidak memiliki kaki untuk berjalan, ketika kita bebas bernafas di bagian
bumi yang lain ternyata ada orang yang memerlukan brjuta-juta hanya untuk
bernafas, ketika kita mengeluh tidak bisa menyelesaikan study kita ternyata
masih banyak orang-orang di luar sana yang tidak bisa bahkan mengemban
nikmatnya belajar baik karena alasan kesehatan ataupun finansial, ketika kita
mengeluh karena tesikap teman kita bahkan ada juga orang di dunia ini yang
tidak bisa memiliki satu orang pun teman. lalu nikmat tuhanmu yang mana lagi
yang akan kita dustakan.
Maka untuk melihat sebanyak apakah nikmat
yang Allah berikan kepada kita maka sering-seringlah melihat dan mendengarkan
orang yang memiliki nikmat fisik dan kekayaan di bawah kita sehinngga kita akan
sadar betapa kita harus bersyukur.sebagai mana sebuah pepatah arab mengatakan :
"Undzur ila man fauqoka amalan,
fandzur ila man dunaka maalan"
Lihatlah kepada orang yang diatasmu dari
hartanya dan lihatlah kepada orang yang dibawahmu hartanya.
Maksudnya ketika melihat orang lain, maka
jika kita ingin melihat ke atas lihatlah amalannya supaya kita termotivasi dan
ketika ingin melihat ke bawah lihatlah hartanya supaya kita bersyukur. Jangan
pernah melihat sebaliknya karena ketika kita melihat ke atas dari hartanya yang
ada dalam diri kita adalah rasa tidak puas, iri, dengki dan penyakit hati
lainnya, lalu ketika kita melihat ke bawah dari amalannya maka kita akan
menjadi orang yang sok, sombong egois dan penyakit hati sejenisnya.
Begitulah sebuah filosofi mengajarkan kita
untuk hidup, hidup dengan penuh rasa sykur, rasa syukur yang kita
persembnahakan sebelum hikmat yang ada pada diri kita dicabut sebagian ataupun
seluruhnya.
Semoga bermanfa’at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar