ditulis oleh : Muhammad Mabrudy
Cinta lagi, bosan mungkin membicarakannya karena memang terlalu banyak tulisan-lutisan tentang cinta, begitu juga dengan ungkapan-ungkapan dan kata mutiara tentang cinta tapi sedikit pun orang tidak pernah bosan membicarakannya.
Cinta adalah anugrah yang diberikan Allah swt bukan hanya kepada manusia tetapi kepada semua makhlukNya, cinta benda-benda yang ada di bumi, alam semesta dan semua makhluk kepada Allah swt mengajarkan kepada kita tentang ta'at kepadaNya, cinta hewan kepada sesamanya mengajarkan kita kasih sayang dengan berbagai macam cara, cinta orang tua kepada anaknya mengajarkan kita ketulusan tanpa pamrih tapi cinta remaja dan cinta pemuda selalu memberikan kisah yang unik dan menarik.
Cinta itu suci, jangan pernah mengotorinya.Bagaimana cinta yang suci itu bisa terkotori?
Mari kita berbicara tentang pemuda dan remaja, berawal dari sebuah fitrah dari seorang pemuda ataupun remaja yang merupakan bagian dari makhluk hidup yang bernama manusia untuk memiliki kecenderungan mencintai, mangasihi satu sama lain. Manusiawi bahkan sangant manusiawi justru yang tidak bisa mencintai yang perlu dipertanyakan statusnya sebagai seorang manusia. Jadi sangatlah wajar bila seorang pemuda mencintai lawan jenisnya tapi yang sering menjadi permasalahan adalah ketika cinta itu berjalan diluar ketentuan-ketentuan yang Allah berikan kepada hambanya (baca juga di blog ini : "Pacaran,.?", "Kenapa tidak boleh pacaran?", ""Single" itu Prinsip sedangkan Jomblo itu Nasib", "Mencintainya, bukan Merendahkannya", "Sepak Bola dan Cinta", Cinta itu seperti Kentut, Benarkah?)
Ketika seorang laki-laki banyak beraktivitas dengan seorang perempuan, berbagi suka dan duka dalam organisasi ataupun dalam hal lainnya maka akan sangat mungkin terlintas dalam pikiran mereka rasa kagum, bangga, respect sehingga semakin alama akan mulai tumbuh rasa cinta. Apalagi ketika lingkungan sekitar sangat mendukung untuk terciptanya tahapan-tahapan tersebut. Ketika hal ini terjadi maka ustadz Salim A Fillah dalam ceramahnya pernah berkata : "yang harus dipikirkan ketika rasa-rasa itu muncul adalah nikah, karena dengan begitulah semua akan menjadi halal"
Kadang tulisan dan ungkapan tidak semudah tindakan. Kedua insan menganggap hal itu biasa, asal mereka bisa menjaga hati, pandangan dan tindakan maka mereka akan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Namun hakikatnya perasaan itu adalah tipu daya setan jika kita tidak menempatkannya dalam sebuah ikatan suci pernikahan. Semakin lama kita memelihara perasaan tersebut tanpa sebuah ikatan pernikahan maka semakin lama hati kita akan terkotori. Bagaimana tidak, setiap detik kita akan terus memikirkannya pagi, siang, sore bahkan di setiap aktivitas yang kita lakukan yang terbayang hanyalah dirinya. Tahapan-tahapan ini akan menggiribg seseorang untuk melakukan tahapan selanjutnya dalam hubungan dengan lawan jenis tanpa sebuah ikatan pernikahan (mengungkapkan cinta - pacaran - dll) yang merupakan sebuah rangkaian mendekati zina yang dilarang oleh Allah swt.
Wahai para pembaca, jika mulai tumbuh dalam hati-hati kalian rasa yang lebih terhadap lawan jenis kalian maka ingatlah bahwa rasa itu adalah wajar karena kita manusia yang telah dianugrahi sebuah hati oleh sang Pencipta, Namun jika perasaan itu mulai mengganggu kita, hati kita, pikiran kita, aktivitas kita maka tempuhlah jalan yang telah halal bagimu, sebuah akad pernikahan. Namun jika belum terbesit dalam pikiranmu untuk membuat sebuah ikatan suci jangan memelihara perasaan itu, biarkan dia mengalir seperti air melewati semua aktivitas kita, biarkan dia pergi karena jika dia memang jodoh kita maka perasaan itu akan kembali suatu saat nanti dan jika pun dia bukan jodoh kita hal itu akan mensucikan cinta kita yang akan kita berikan kelak kepada istri kita, seorang pasangan hidup yang sudah ditentukan Allah swt. Namun jika pada saat itu kau tidak bisa membiarkan perasaan itu pergi minta tolonglah kepada Allah karena Dialah yang membolak-balikan hati, Dia lah sang maha Penolong
Cinta itu suci, maka jangan pernah kau kotori cinta,
Jangan pernah kau kotori dengan hal-hal yang menurutmu indah
Karena bisa saja itu hanyalah sebuah tipu daya dunia
Cinta itu suci, biarkanlah dia suci dengan aturan-aturan yang telah Allah tentukan
Wallhu a'lam, semoga bermanfa'at
Waperaeghei
Cinta itu suci, jangan pernah mengotorinya.Bagaimana cinta yang suci itu bisa terkotori?
Mari kita berbicara tentang pemuda dan remaja, berawal dari sebuah fitrah dari seorang pemuda ataupun remaja yang merupakan bagian dari makhluk hidup yang bernama manusia untuk memiliki kecenderungan mencintai, mangasihi satu sama lain. Manusiawi bahkan sangant manusiawi justru yang tidak bisa mencintai yang perlu dipertanyakan statusnya sebagai seorang manusia. Jadi sangatlah wajar bila seorang pemuda mencintai lawan jenisnya tapi yang sering menjadi permasalahan adalah ketika cinta itu berjalan diluar ketentuan-ketentuan yang Allah berikan kepada hambanya (baca juga di blog ini : "Pacaran,.?", "Kenapa tidak boleh pacaran?", ""Single" itu Prinsip sedangkan Jomblo itu Nasib", "Mencintainya, bukan Merendahkannya", "Sepak Bola dan Cinta", Cinta itu seperti Kentut, Benarkah?)
Ketika seorang laki-laki banyak beraktivitas dengan seorang perempuan, berbagi suka dan duka dalam organisasi ataupun dalam hal lainnya maka akan sangat mungkin terlintas dalam pikiran mereka rasa kagum, bangga, respect sehingga semakin alama akan mulai tumbuh rasa cinta. Apalagi ketika lingkungan sekitar sangat mendukung untuk terciptanya tahapan-tahapan tersebut. Ketika hal ini terjadi maka ustadz Salim A Fillah dalam ceramahnya pernah berkata : "yang harus dipikirkan ketika rasa-rasa itu muncul adalah nikah, karena dengan begitulah semua akan menjadi halal"
Kadang tulisan dan ungkapan tidak semudah tindakan. Kedua insan menganggap hal itu biasa, asal mereka bisa menjaga hati, pandangan dan tindakan maka mereka akan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Namun hakikatnya perasaan itu adalah tipu daya setan jika kita tidak menempatkannya dalam sebuah ikatan suci pernikahan. Semakin lama kita memelihara perasaan tersebut tanpa sebuah ikatan pernikahan maka semakin lama hati kita akan terkotori. Bagaimana tidak, setiap detik kita akan terus memikirkannya pagi, siang, sore bahkan di setiap aktivitas yang kita lakukan yang terbayang hanyalah dirinya. Tahapan-tahapan ini akan menggiribg seseorang untuk melakukan tahapan selanjutnya dalam hubungan dengan lawan jenis tanpa sebuah ikatan pernikahan (mengungkapkan cinta - pacaran - dll) yang merupakan sebuah rangkaian mendekati zina yang dilarang oleh Allah swt.
Wahai para pembaca, jika mulai tumbuh dalam hati-hati kalian rasa yang lebih terhadap lawan jenis kalian maka ingatlah bahwa rasa itu adalah wajar karena kita manusia yang telah dianugrahi sebuah hati oleh sang Pencipta, Namun jika perasaan itu mulai mengganggu kita, hati kita, pikiran kita, aktivitas kita maka tempuhlah jalan yang telah halal bagimu, sebuah akad pernikahan. Namun jika belum terbesit dalam pikiranmu untuk membuat sebuah ikatan suci jangan memelihara perasaan itu, biarkan dia mengalir seperti air melewati semua aktivitas kita, biarkan dia pergi karena jika dia memang jodoh kita maka perasaan itu akan kembali suatu saat nanti dan jika pun dia bukan jodoh kita hal itu akan mensucikan cinta kita yang akan kita berikan kelak kepada istri kita, seorang pasangan hidup yang sudah ditentukan Allah swt. Namun jika pada saat itu kau tidak bisa membiarkan perasaan itu pergi minta tolonglah kepada Allah karena Dialah yang membolak-balikan hati, Dia lah sang maha Penolong
Cinta itu suci, maka jangan pernah kau kotori cinta,
Jangan pernah kau kotori dengan hal-hal yang menurutmu indah
Karena bisa saja itu hanyalah sebuah tipu daya dunia
Cinta itu suci, biarkanlah dia suci dengan aturan-aturan yang telah Allah tentukan
Wallhu a'lam, semoga bermanfa'at
Waperaeghei
Tidak ada komentar:
Posting Komentar