Ditulis oleh : Muhammad Mabrudy
Sebelum melanjutkan tulisan yang keempat di bulan ramadhan ini, izinkan
saya sebagai penulis untuk bercerita terlebih dahulu. Tulisan-tulisan yang
teakhir dimuat ini tepatnya emapat tulisan terakhir merupakan I’tikad saya
uantuk kembali melatih diri saya dalam menulis terinspirasi dari seorang
sahabat (ence surahman) yang membuat sebuah buku, yang bukunya merupakan
kumpulan tulisan beliau yang di tulis setiap harinya di bulan ramadhan, maka
saya pun mengikuti jejaknya dengan targetan 1 malam satu tulisan. Namun entah
kenapa malam ini rasanya begitu malasa untuk menulis sehingga teringat ayat
yang disampaikan oleh ustadz usman dalam sebuah seminar yaitu :
¨30.
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah"
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada
mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa
sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah
kepadamu".
Sesi curhat sebagai pembuka selesai, mari
kita lanjutkan untuk berselancar dengan kata-kata di malam keempat bulan
ramadhan ini.
Ketika bulan ramadhan datang tidak sedikit
diantara kita yang menargetkan amalan-amalan di bulan ramadhan baik berupa
ibadah yang langsung kaitannya dengan Allah maupun ibadah yang kaitannya dengan
sesama manusia. Biasanya targetan orang berbeda-beda, namun yang sama dari
semua targetan adalah banyak orang menargetkan hal-hal yang sempurna dan ideal.
Tentunya targetan-targetan ini biasanya diiming-imingi oleh motivasi yang luar
biasa ketika menargetkannya.
Namun ada istilah yang sering dipakai
dalam aktivitas perencanaan, “manusia yang merencanakan dan Allah lah yang
menentukan”. Tidak ada yang keliru sedikitpun dari istilah tersebut, namun
kadang hal ini biasa dijadikan pembenaran ketika target-target seseorang tidak
tercapai. Misalkan seorang menargetkan bulan ramadhan ini akan menghatamkan
al-qur’an sebanyak dua kali tapi ternyata targetan ini tidak tercapai. Lantas
orang tersebut kemudian menjadikan istilah tadi diatas sebagai pembenaran tanpa
mengevaluasi seberapa besar usahanya untuk mencapai targetan tersebut. Lebih
parahnya kemudian orang tersebut mengkambinghitamkan aktivitas dan kesibukannya
sebagai sebab dari kegagalannya mencapai targetan ditambah lagi kemudian dia
menyalahkan setan sebagai faktor yang menggodanya utntuk tidak mencapai
targetan.
Padahal ketika targetan kita tidak
tercapai, kunci kegagalannya bukan dari orang lain tapi berasal dari diri
sendiri. Bahkan setan kemudian yang selalu dijadikan kambing hitam dalam setiap
kesalahan manusia sebenarnya telah Allah berikan kunci bagi kita untuk
mengalahkannya. Salah satu cara mengalahkan setan adalah dengan cara mengundang
malaikat, lantas bagaimana cara kita mengundang malaikat? Perhatikan kembali
ayat yang dituliskan di atas!. Pada ayat diatas dijelaskan bahwa para malaikat
akan turun kepada orang-orang yang istiqomah, malaikat akan turun kepada orang
yang terus berusah menjaga untuk melakukan kebaikan.
Ayat di atas menjelaskan bahwa orang yang beristiqomah
adalah orang yang yakin akan kebenaran Allah dan kebenaran yang disampaikan
Allah kemudian mereka memiliki pendirian yang teguh untuk terus melakukan
kebaikan dan menjauhi larangannya. Maka ketika kita memiki targetan sebuah
kebaikan jagalah terus targetan tersebut dengan terus mengamalkannya, jaga
terus targetan tersebut dengan konsisten dalam amalannya tanpa putus, jagalah
targetan tersebut dengan usaha dan perjuangan, jaga terus targetan kita dengan
tawakal dan do’a. Maka para malaikat pun akan turun dan mengusir setan-setan
yang mengahlangi jalan kita, yakinlah karena ini adalah janji Allah yang selalu
tepat terjadi tanpa meleset. Selamatkan berjuang menggapai targetan-targetan di
bulan ramadhan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar