Minggu, 05 Juni 2016

Selamat Datang Tamu Agung

Ditulis oleh : Muhammad Mabrudy

Seberapa istimewa sesuatu itu bagi kita ditentukan dengan seberapa besar perhatian yang kita berikan ketika sesuatu itu datang. Sesuatu yang istimewa juga ditunjukan dengan seberapa banyak pikiran kita terpaut kepadanya.

Dalam kehidupan kita ada sesuatu yang selalu disambut kedatangannya dengan meriah dan suka cita oleh hampir semua lapisan masyarakat, tanpa peduli dia kaya atau miskin, tanpa peduli dia muda atau tua. Semua menyambut dengan cara mereka masing-masing baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bahkan orang yang tidak ikut pun akan terbawa dengan suasana penyambutan dengan meriahnya sambutan ini. Sesuatu itu yang kita kenal dengan Bulan Ramadhan.

http://i.mobavatar.com/fasting/marhaban-ya-ramadhan.jpg
Sumber gambar (http://mobavatar.com/fasting/marhaban-ya-ramadhan-sunset.html)

Ragamnya sambutan yang orang berikan menunjukan oriantasi mereka dalam menghadapi bulan ramadhan ini. Para pengusaha tentunya akan menyambut bulan ini dengan iklan dan promosi besar-besaran karena entah mengapa animo masyarakat untuk belanja pada bulan ini sangatlah tinggi. Para penguasa industri hiburan tentunya menyambut bulan ini dengan menayangkan tayangan yang berkaitan dengan bulan ini. Para pejabat dan artis pun mulai memakai atribut-atribut yang erat kaitannya dengan bulan yang penuh berkah ini.

Tidak ada yang perlu dipertanyakan dari bagaimana orang lain menyambut bulan ramadhan, tapi pertanyaan yang harus menjadi renungan kita adalah apa yang telah kita siapkan untuk menyambut tamu agung ini? atau mungkinkah kita melakukan penyambutan-penyambutan duniawi semata sebagaimana orang-orang lain lakukan? atau mungkinkah bagi kita bulan ramadhan ini hanya bulan biasa yang tidak ada bedanya dengan bulan-bulan yang lain? Hanya diri kita yang mampu menjawabnya.

Namun ada hal yang harus kita ingat, hakikat kita sebagai seorang muslim harus menyambut kedatangan bulan ini sebagai layaknya seorang muslim. Bukan tidak boleh melakukan penyambutan-penyambutan yang bersifat duniawi tapi ingat kita juga harus menyiapkan sambutan yang berbentuk rohani. Bukan hanya mempersiapkan fisik supaya kuat melaksanakan shaum tapi juga memeprsiapkan jiwa untuk siap menahan diri dari segala sesuatu yang berdosa atau bahkan sia-sia.

Marhaban yaa ramadhan, selamat datang bulan ramadhan, selamat datang bulan yang mulia. Jiwa, raga dan pikiran kami telah siap untuk menyambutmu, bulan ramadhan, bulan yang penuh hikmah.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar