Selasa, 07 Juni 2016

Pengorbanan untuk Sebuah Kenikmatan



Ditulis oleh : Muhammad Mabrudy

Hari kedua bulan ramadhan telah kita lalui, kini kita menginjak malam ketiga di bulan yang selalu dirindukan oleh banyak orang ini. Masih dalam bagian awal bulan ramadhan mari kita berbicara tentang filosofi lain dari ibadah-ibadah di bulan ramadhan.

Ada sebuah pepatah arab yang mengatakan :
ومااللذّة إلّا بعد تعب

Pepatah ini sangat cocok bila kita kaitkan dengan aktivitas kita di bulan ramadhan, terutama yang paling terasa adalah katika kita menahan lapar dan dahaga kita di siang hari. Sebagaimana kita rasakan makan dan minum adalah sebuah nikmat yang Allah berikan, tapi mari kita coba kita merenung sejenak. Jika makan adalah nikmat dan kita makan terus menerus selama 6 jam penuh misalnya apakah masih kita rasakan itu sebagai sebuah nikmat?. Atau jika minum adalah nikmat dan kita minum terus menerus selama 1 jam penuh misalnya apakah masih kita rasakan itu sebagai sebuah nikmat?. Tapi lain halnya ketika kita tidak makan dan minum selama 6 jam, kita korbankan sedikit kenikmatan ini untuk mendapatkan kenikmatan yang lebih besar, maka ketika adzan maghrib berkumandang maka saat itulah kita merasakan kenikmatan yang luar biasa dari makan dan minum.

Begitulah sepenggal penjelasan yang menunjukan sebuah nikmat tidak akan pernah didapatkan langsung tanpa sebuah perjuangan dan tentunya pengorbanan. Nikmatnya lulus ujian tak kan pernah terasa tanpa perjuangan dan pengorbanan ketika belajar, nikmatnya wisuda pun tidak kita rasakan tanpa jerih payah kuliah, seorang juara juga terasa hambar jika juara itu diberikan secara cuma-Cuma tanpa ada sebuah pengorbanan.


Mengutip perkataan salah seorang sahabat di kampus (Ali Mahfud) “ketika kita melakukan apa yang tidak pernah orang lain lakukan maka kita akan mendapatkan apa yang tidak akan pernah orang lain dapatkan”. Maka di bulan ramadhan kita diajarkan banyak hikmah, setelah kita membuat sebuah rancangan perjuangan maka bersiaplah untuk mengorbankan banyak hal untuk mencapai keinginan kita yang banyak.

Buatlah pengorbanan untuk mencapai kenikmatan ini sebagai sesuatu yang wajib, sehingga pengorbanan ini dapat memicu semangat dalam berjuang dan tanamkan lah sedalam-dalamnya dalam hati kita bahwa ada sebuah kenikmatan menunggu di ujung pengorbanan ini ada sebuah kemudahan menunggu setelah kesusahan ini sebagaimana kita yakin bahwa adzan maghrib akan berkumandang ketika kita memutuskan untuk shaum.

Yakinlah, sebagaimana Allah berjanji dalam Al-qur’an surat Al-Insyirah ayat 5 dan 6 berikut : 


5. Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, 6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar