Ditulis oleh :
Muhammad Mabrudy
Hari kedua bulan ramadhan telah kita lalui, kini kita menginjak malam ketiga di bulan yang selalu dirindukan oleh banyak orang ini. Masih dalam bagian awal bulan ramadhan mari kita berbicara tentang filosofi lain dari ibadah-ibadah di bulan ramadhan.
Ada sebuah
pepatah arab yang mengatakan :
ومااللذّة
إلّا بعد تعب
Pepatah ini
sangat cocok bila kita kaitkan dengan aktivitas kita di bulan ramadhan, terutama
yang paling terasa adalah katika kita menahan lapar dan dahaga kita di siang
hari. Sebagaimana kita rasakan makan dan minum adalah sebuah nikmat yang Allah
berikan, tapi mari kita coba kita merenung sejenak. Jika makan adalah nikmat
dan kita makan terus menerus selama 6 jam penuh misalnya apakah masih kita
rasakan itu sebagai sebuah nikmat?. Atau jika minum adalah nikmat dan kita minum
terus menerus selama 1 jam penuh misalnya apakah masih kita rasakan itu sebagai
sebuah nikmat?. Tapi lain halnya ketika kita tidak makan dan minum selama 6
jam, kita korbankan sedikit kenikmatan ini untuk mendapatkan kenikmatan yang lebih
besar, maka ketika adzan maghrib berkumandang maka saat itulah kita merasakan
kenikmatan yang luar biasa dari makan dan minum.
Begitulah
sepenggal penjelasan yang menunjukan sebuah nikmat tidak akan pernah didapatkan
langsung tanpa sebuah perjuangan dan tentunya pengorbanan. Nikmatnya lulus
ujian tak kan pernah terasa tanpa perjuangan dan pengorbanan ketika belajar,
nikmatnya wisuda pun tidak kita rasakan tanpa jerih payah kuliah, seorang juara
juga terasa hambar jika juara itu diberikan secara cuma-Cuma tanpa ada sebuah
pengorbanan.
Mengutip
perkataan salah seorang sahabat di kampus (Ali Mahfud) “ketika kita melakukan
apa yang tidak pernah orang lain lakukan maka kita akan mendapatkan apa yang
tidak akan pernah orang lain dapatkan”. Maka di bulan ramadhan kita diajarkan
banyak hikmah, setelah kita membuat sebuah rancangan perjuangan maka bersiaplah
untuk mengorbankan banyak hal untuk mencapai keinginan kita yang banyak.
Buatlah
pengorbanan untuk mencapai kenikmatan ini sebagai sesuatu yang wajib, sehingga pengorbanan
ini dapat memicu semangat dalam berjuang dan tanamkan lah sedalam-dalamnya
dalam hati kita bahwa ada sebuah kenikmatan menunggu di ujung pengorbanan ini
ada sebuah kemudahan menunggu setelah kesusahan ini sebagaimana kita yakin
bahwa adzan maghrib akan berkumandang ketika kita memutuskan untuk shaum.
Yakinlah, sebagaimana
Allah berjanji dalam Al-qur’an surat Al-Insyirah ayat 5 dan 6 berikut :
5. Karena Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan, 6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar