Ditulis oleh : Muhammad Mabrudy
Dalam perjalanan di Kalimantan kami ditemani oleh seorang supir travel yang sangat muda, 18 tahun ketika kami bertanya tentang umurnya, dan memang jawabannya tidak berbeda jauh dari apa yang ditunjukan oleh tubuh dan wajahnya. Namun dari seorang pemuda ini kami mendapatkan banyak belajaran yang berharga yang tidak bisa ditukar dengan uang sama sekali.
Dia adalah seorang supir yang harus selalu siap bekerja siang ataupun malam sesuai dengan keinginan pemnumpang, kadang dia harus pulang sampai larut malam ketika orang lain tertidur, kadang dia juga haru sudah berangkat krtika orang lain masih bangun.
Pada saat kami ke sana dia membawa kami para penumpang dari Bandung malam-malam yang merupakan waktu istirahat, dan dia pun terus melanjutkan perjalanan walaupun penumpangnya tidur, dan ketika ban mobil pecah pun dia memeperbaikinya tanpa sempat membangunkan penumpang yang tidur, semuanya dilakukan di jalan yang tidak mulus dan banyak rintangannya.
Lelaki yang baru menikah dua bulan yang lalu ini sudah bisa menyetir semenjak dua tahun yang lalu, dan ketika kami mengobrol dengannya ternyata mobil yang dipakainya adalah mobl hasil keringatnya sendiri yang dibeli dari hasil usaha dengan ayahnya.
Hal yang paling saya sukai darinya adalah kepolosannya dalam menghadapi kehidupan ini, awalnya ketika kedua teman saya yang meminta dicarikan travel di Kalimantan, saya ragu untuk memberikan no supir ini karena selan orangnya baru saya kenal, saya juga belum tahu bagaimana latar belakangnya, tetapi di perjalanan pilang ternyata dia merupakan orang yang blak-blakan dan sangat simple sekali dalam menghadapi kehidupan sampai dia bercerita tentang bagaimana dia bisa menikah di usia yang sangat muda yang ternyata merupakan perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya, dan dia juga menceritakan bagaimana masa SMA nya yang penuh dengan luka-luka hasil interaksinya dengan perkembangan zaman.
Mungkin sesuatu yang saya tulis terlalu berlebihan karena pada hakikatnya memang dialah supr kam di Kalimantan yang mengantarkan kami ke tempat yang kami inginkan, hal ini juga mungkin berlebihan karena kami hanyal mengenalnya kalua dihitung-hitung kurang lebih 40 jam. Tetapi yang paling penting dalam setiap apa yang kita hadapi dalam kehidupan adalah kita dapat mengambil pelajaran dari apa yang kita temukan dalam setaiap waktu dalam kehidupan ini.
Di usianya yang muada dia sudah mampu menghasilkan banyak penghasilan, tentunya dengan usaha yang kera juga, di usianya yang mash muda dia sudah memiliki istri yang harus di jaga, tetapi dia masih bisa menikmati lika-liku kehidupan ini. Lalu bagaiman dengan kita kaum muda? Apakah kita sudah banyak penghaslan? Apakah kita bisa menghadapi kehidupan ini dengan simple walaupun banyak pemasalahan menghadang?
Hanya kita yang dapat menentukanya,.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar