Rabu, 02 Maret 2011

Nikmatnya Hidup di Pesantren


Ditulis oleh : Muhammad mabrudy

Pesantren adalah tempat hidup bagi para santri, pesantren merupakan salah satu bentuk pendidikan yang ada di Indonesia dan metodenya sudah mulai dipakai sejak zaman dulu sampai sekarang masih ada dan berkembang semakin pesat.

Benarkah hidup di pesantren itu nikmat? lantas kenapa banyak santri yang keluar di pesantren dan lebih memilih untuk sekolah di luar pesantren? Kenapa pula pesantren belum menjadi sekolah favorit di negri ini?



Ada sebagian orang yang merasakan nikmatnya kehidupan di pesantren ketika mereka masih hidup di pesantren, mereka merasakan hangtnya ukhwah, mereka maerasakan manisnya iman dan mereka juga merasakan suasana islami yang melekat pada dirinya, amalan hariannya terjaga, shalat 5 waktu selalu berjama’ah, selalu ada teman tk berlomba-lomba dalam kebaikan shalat dhuha, tahajud, saum sunnah dan ibadah-ibadah lainnya. Ketika berbuat salah mereka akan ditegur baik oleh teman ataupun oleh pembina


Tapi kebanyakan orang merasa nikmatnya hidup di pesantren setelah mereka tidak hidup lagi di pesantren. Ada juga yang jika ditanya mereka menyebutkan kekurangan dan ketidakenakan hidup di pesantren padahal jika diizinkan lubuk hati yang paling dalamnya menjawab dia akan menjawab saya lebih suka hidup di pesantren. Sebagaimana nikmat-nikmat yang lain manisnya nikmat tersebut akan dirasakan ketika nikmat tersebut sudah tidak ada dalam diri kita ini lagi.


Menurut pendapat penulis salah satu kelebihan pendidikan yang ada di pesantren adalah aktivitas seorang anak akan selama 24 jam menjadi tanggung jawab pembina, Pembina tidak akan mengetahui sikap anak dari kegiatan belajar-mengajar saja seperti guru pada sekolah umum tetapi dia akan mengetahui sikap siswa dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali. Pesantren sangat cocok sekali bagi orang tua yang tidak punya waktu cukup untuk mengontrol anank-anaknya.


Banyak juga orang tua yang hawatir bila anak-anaknya kelak dimasukan ke dalam pesantren dia akan menjadi teroris dan sebagainya. Satu hal yang perlu dipahami bahwa teroris-teroris yang bermunculan adalah rekayasa media dalam membuat citr islam ini semakin buruk jika pun ada orang yang bersikap seperti teroris maka itulah orang yang memahami islam dengan baik tapi hanya aspek-aspek tertentu saja tanpa memahami aspek yang lain.


Pesantren adalah sulusi pendidikan terutama pendidikan sekarang yang banyak mendapat pengaruh-pengaruh negatif dari budaya-budaya luar.

4 komentar:

  1. iri rasanya, karena saya belum pernah merasakan bagaimana nikmatnya hidup di pesantren, apalagi ketika membaca "negeri 5 menara" benar2 membuat iri sampai menangis,...

    BalasHapus
  2. hmmm, saya setuju da sama tulisannya..
    sip
    sip

    BalasHapus
  3. Kehidupan pesantren memang nikmat dan membawa kedamaian dihati,dimana kita bisa berkumpul bersama dengan komunitas yang homogen,yakni pencari Ilmu agama dan pencari Tuhan,saya rindu dengan pesantren Nich....ngingetkan masa sekolah dulu..

    BalasHapus
  4. Mari kita berazzam untuk mendirikan pesantren2 lebih banyak lagi, supaya kita bisa mengobati kerinduan kita dan semakin banyak pula orang yang menkmati keindahan hidup di pesantren,.,.

    BalasHapus