Rabu, 02 November 2011

Ukhuwah adalah sebuah Resonansi

Amal apapun memerlukan kesungguhan dalam menunaikannya, termasuk kesungguhan berukhuwah. Dia bukanlah senyum formal ketika bertemu, atau susunan kalimat simpati bila saudara tertimpa musibah, ia adalah inisiatif bukan menunggu, memberi bukan menuntut, tangan di atas bukan tangan di bawah”

Sebuah untaian kata yang sangat bagus jika sekali dibaca, namun melaksanakannya tidak akan semudah membacanya. Sebuah untaian kata yang memiliki ma'na yang dalam namun mendalami ma'nanya tidak akan semudah melihatnya. Sebuah untaian kata yang benar-benar indah apalagi kalo bisa terealisasikan. Begitulah orang mengatakan tentang sebuah kata yang bermakna "ukhuwah"

Kenapa ukhuwah dihubungkan dengan resonansi?
Bila kita belajar tentang fisika maka kata-kata ini tidaka akan terasa asing di telinga kita, resonansi menurut kamus fisika berarti keadaan pada saat suatu benda atau sistem bergetar atau berosilasi dengan simpangan maksimum karena menerima pengaruh /gaya dari luar yang bekerja dengan frekuensi sama dengan frekuensi alamiah benda atau sistem tersebut.ba.

Segala sesuatu di alam ini selalu berhubungan dan tentunya hakikat sains tidak akan pernah lepas dari nilai-nilai kehidupan, resonansi yang merupakan peristiwa bergetarnya sistem karena pengaruh dari luar hanya akan terjadi bila kedua sistem tersebut memiliki frekuensi yang sama. Begitu juga sebuah ukhuwah akan kita rasakan bila kita memiliki frekuensi yang sama dengan saudara kita. Sekuat apapun kita mengusahakan kedua sistem unutk beresonansi kalo kedua sistem tidak memiliki frekuensi yang sama maka hasilnya akan sia-sia, begitu pula dengan sebesar apa pun usaha yang kita lakukan untuk mencoba merasakan manisnya ukhuwah kalo frekuensi kita masih berbeda, maka rasanya akan selalu hambar. 

Lalu apa yang dimaksud dengan frekuensi dalam sebuah ukhuwah?
Frekuensi dalam ukhuwah berarti bagaimana kita bisa memaknai suatu hal dengan presepsi yang sama seperti apa yang dianggap saudara kita. Bagaimana bisa kita melakukannya? segala sesuatu sangat bisa sekali untuk dilakukan. Apakah kita harus terus bisa memahami saudara kita, padahal saudara kita tidak pernah memahami kita? Mungkin itulah yang selalu menjadi penghambat kita dalam berukhuwah, kita selalu merasa ukhuwah ini bertepuk sebelah tangan, tapi jangan-jangan saudara kita pun meresakan hal yang sama dengan kita.

Semua penjelasan di atas dalah berbagai cara untuk merasakan ukhuwah dengan berbagai versinya namun ukhuwah pada hakikatnya tentu lebih dari itu menurut Imam Al-Ghazali "Ukhuwah itu bukan terletak pada pertemuan, bukan pada manisnya ucapan di bibir tapi terletak pada ingatan seseorang terhadap saudaranya di dalam do'anya"

Pada akhirnya kita hanya berusaha dan Allah lah yang menentukan, Wallahu a'lam bisawwab
(dari berbagai sumber)
dituls oleh : Muhammad Mabrudy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar