Ditulis oleh : Muhammad Mabrudy
Perasaan untuk tdak lagi mengemban beban seperti yang dulu pernah dirasakan kini timbul lagi, tapi saya harus tetap berusaha untuk tetap menjaga segala sesuatu di sekitar kita, kita bukan beamal karena ingin mendapatkan beban, kita beramal bukan kaena ingin mendapatkan kepercayaan begitu juga kita beramal bukan karena ingin menghindari beban, kita beramal bukan karena tidak ingin mendapatkan kepercayaan dari orang lain, tetapi kita beramal karena "Allah dan Rosulnya menyuruh kita untuk beramal dengan sebaik-baik apa yang kita bisa.
Jika kita melakukan kebaikan-kebaikan supaya dengan kebaikan itu kta bisa mendapatkan sesuatu di dunia maka pahal kebaikan itu adalah sesutau yang kita inginkan tersebut tidak lebih dan kebaikan-kebaikan tersebut hanya akan menjadi sebuah fatamorgana dalam gurun pasir kehidupan. Namun bila kita melakukan hal sebaliknya yaitu melakukan kebaikan untuk Allah semata maka kita pasti akan mendapatkan sesuatu yang tidak pernah kita perkirakan.
Jika kita melakukan kburukan dan hal-hal mubah dengan tujuan supaya beban itu tidak jatuh ke kita maka mungkin saja beban itu akan terhinda dari diri kita namun suatu saat perbuatan-perbuatan tersebuat akan menjadi candu bagi kita sedikit demi sedikit yang pada akhirnya akan menjerumuskan kita kepada lubang yang tidak pernah kita perkirakan.
Beramalah maka kita akan mendapatkan apa yang kita ingnkan
Beramalah maka kita akan mendapatkan balasan dari setiap amal kita
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat nya pula."
(Al-Zalzalah : 7-8)
Setelah beberapa saat berbincang dengan sahabat lamaku, saya sadar bahwa ternyata sahabat saya ini telah menjadi orang yang dipercaya melebihi rasa percaya orang pada diriku, setelah itu lamunan-lamunan ku kembali muncul terutama saat-saat dulu ketika saya sama sekali tidak mau mengemban sesuatu maka seribu jalan saya lakukan untuk menghilangkan rasa percaya orang pada orang seribu cara juga saya lakukan supaya keraguan orang tentang diriku bertambah sampai akhirnya setelah beban ini tidak saya emban saya mulai menyadari bahwasanya beban itu datang bukan atas usaha kita untuk mendapatkan atau menghindarinya tetapi beban itu datang karena kemampuan kita untuk mengemabannya
"dan tdaklah Allah memberikan beban kepada seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya"
Setelah beban itu tidak saya emban sempat terlintas dalam pikiran saya, kenapa dulu saya melakukan hal-hal "bodoh" yang tidak diperlukan, tetapi bukanlah seorang muslim sejati yang ketika mengenang masa lalunya hanya bergumam "seandainya tidak bebini, pasti tidak begitu" tetapi seorang muslim sejati akan mengmbil banyak pelajaran dari kejadian-kejadian masa lalu supaya tidak terulang lagi di masa kini ataupun masa yang akan datang.
Tidak jarang juga terlintas dalam pikiran saya, "orang itu mungkin lebih hebat dari saya, saya tidak akan pernah mampu bila berada dalam posisinya" namun saya juga sering dingatkan oleh beberapa tulisan bahwasanya hebatnya kita tidak bisa dibandingkan dengan henatnya orang lain, tetapi hebatnya kita hanya bisa dibandingkan dengan kita di masa lalu. Sehingga pola pandang kita terhadap orang yang "lebih baik" dari kita, kita tidak boleh menjadikan mereka sebgai sebab dengkinya hati ini, atau kita juga tidak boleh menjadikan mereka sebagai sesuatu yang meredupkan semangat kita, tetapi jadikanlah mereka sumber inspirasi bagi kita tidak peduli apakah dia senior kita, sahabat kita seja dulu atau bahkan mungkin mereka adalah junior-junior kita.
"dan tdaklah Allah memberikan beban kepada seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya"
Setelah beban itu tidak saya emban sempat terlintas dalam pikiran saya, kenapa dulu saya melakukan hal-hal "bodoh" yang tidak diperlukan, tetapi bukanlah seorang muslim sejati yang ketika mengenang masa lalunya hanya bergumam "seandainya tidak bebini, pasti tidak begitu" tetapi seorang muslim sejati akan mengmbil banyak pelajaran dari kejadian-kejadian masa lalu supaya tidak terulang lagi di masa kini ataupun masa yang akan datang.
Tidak jarang juga terlintas dalam pikiran saya, "orang itu mungkin lebih hebat dari saya, saya tidak akan pernah mampu bila berada dalam posisinya" namun saya juga sering dingatkan oleh beberapa tulisan bahwasanya hebatnya kita tidak bisa dibandingkan dengan henatnya orang lain, tetapi hebatnya kita hanya bisa dibandingkan dengan kita di masa lalu. Sehingga pola pandang kita terhadap orang yang "lebih baik" dari kita, kita tidak boleh menjadikan mereka sebgai sebab dengkinya hati ini, atau kita juga tidak boleh menjadikan mereka sebagai sesuatu yang meredupkan semangat kita, tetapi jadikanlah mereka sumber inspirasi bagi kita tidak peduli apakah dia senior kita, sahabat kita seja dulu atau bahkan mungkin mereka adalah junior-junior kita.
Perasaan untuk tdak lagi mengemban beban seperti yang dulu pernah dirasakan kini timbul lagi, tapi saya harus tetap berusaha untuk tetap menjaga segala sesuatu di sekitar kita, kita bukan beamal karena ingin mendapatkan beban, kita beramal bukan kaena ingin mendapatkan kepercayaan begitu juga kita beramal bukan karena ingin menghindari beban, kita beramal bukan karena tidak ingin mendapatkan kepercayaan dari orang lain, tetapi kita beramal karena "Allah dan Rosulnya menyuruh kita untuk beramal dengan sebaik-baik apa yang kita bisa.
Jika kita melakukan kebaikan-kebaikan supaya dengan kebaikan itu kta bisa mendapatkan sesuatu di dunia maka pahal kebaikan itu adalah sesutau yang kita inginkan tersebut tidak lebih dan kebaikan-kebaikan tersebut hanya akan menjadi sebuah fatamorgana dalam gurun pasir kehidupan. Namun bila kita melakukan hal sebaliknya yaitu melakukan kebaikan untuk Allah semata maka kita pasti akan mendapatkan sesuatu yang tidak pernah kita perkirakan.
Jika kita melakukan kburukan dan hal-hal mubah dengan tujuan supaya beban itu tidak jatuh ke kita maka mungkin saja beban itu akan terhinda dari diri kita namun suatu saat perbuatan-perbuatan tersebuat akan menjadi candu bagi kita sedikit demi sedikit yang pada akhirnya akan menjerumuskan kita kepada lubang yang tidak pernah kita perkirakan.
Beramalah maka kita akan mendapatkan apa yang kita ingnkan
Beramalah maka kita akan mendapatkan balasan dari setiap amal kita
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat nya pula."
(Al-Zalzalah : 7-8)