Rabu, 11 Januari 2012

Mengais Rizki di Terminal


ditulis oleh : Muhammad Mabrudy

Sore itu masih merupakan sore dari liburan, perjalanan pulang ke tanah lahir memang selalu menjadi hal yng ditunggu-tungu. Dalam angkot saya membayangkan, pasti nanti ketika sampai di terminal saya akan lari-lari tuk berebut naik bis ke tasik, mungkin karena jumlah penumpang yang tidak sebanding dengan jumlah bis yang ada, selain itu saya juga bergumam dalam hati “ah, kalo ada orang yang saya kenal nanti di terminal,  mungkin saya akan membantu dia menempati tempat duduk di bis. Tapi ternyata ide yang lumayan menarik ini sudah dilakukan oleh sekumpulan anak kecil, ketika dari kejauhan bis datang mereka langsung berteriak "Tasiiik, Tasiiik, Tasiiik" kemudian sambil mendekati para penumpang ia bertanya "a mau ditempatin tempat duduk nay ga,.?" lalu ketika ada ykehidupaang mengiyakan mereka langsung berlari gesit mnerobos gerombolan orang kemudian duduk sambil mencari orang yang tadi minta tolong kepadanya. Setelah orangnya datang lantas anak ini pun pergi, tetapi tidak lupa untuk meminta upah atas usahanya.

Lain cerita ketika hujan turun saat saya kembali dari tasik, seperti biasa dan seperti yang sering terjadi di kota-kota, dengan beberapa payung tertutup yang dipegang di tangannya sambil hujan-hujan nan mereka akan menawarkan payung mereka kepada setiap orang yang lewat, mereka tidak peduli puluhan orang menolak tawarannya, mereka juga tidak peduli ribuan tetsan air hujan membahasi tubuhnya, mereka terus saja berjalan mungkin untuk menambah uang jajan atau bahakan hanya untuk sesuap nasi.
Begitulah sepenggal perjalanan kehidupan anak-anak, anak-anak yang seharusnya bermain bukannya mencari uang, anak-anak yang seharusnya belajar bukannya berdesakan untuk sesuap nasi. Di satu sisi ketika banyak anak yang memanfaatkan hari-harinya untuk berlibur, atau bahkan jalan-jalan bersama kedua orang tua, mereka justru memanfaatkan momen liburan ini untuk lebih giat mencari kerja.

Hidup memang selalu seperti roda, berputar, selalu ada yang di atas selalu juga ada yang dibawah selalu ada yang berlawanan. Dalam sebuah roda bagian atas adalah bagian yang berada dalam kesenangan dan kebahagiaan, tetapi ingat suatu saat bagian pasti akan mengallami juga bagian bawah, bagian di saat dia harus menggung bagian yang lain, bagan di saat haru mengeluarkan tenaga yang besar untuk memberikan sebuah gaya gesek sehingga roda bisa terus berputar.

Ketika sebagian orang disibukan untuk bersenang-senang pasti ada sebagian orang yang sibuk mencari keuntungan dari kesenangan yang lain. Oleh karena itu bila kita sedang berbahagia maka jangan lah kita terlalu bahagia karena siklus kita selanjutnya adalah kesedihan dam kepedihan. Begitu juga sebaliknya ketika kita sedang berada dalam kesediahan janganlah terlalu sedih karena sebentar lagi kita akan menuju kebahagiaan.

Wallahu a'lam, Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar